Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Facebook Ganti Nama Jadi Meta, Apa Alasannya?

KOMPAS.com - Facebook resmi mengganti namanya menjadi Meta, sebagai bagian dari rebranding besar-besaran raksasa teknologi ini. 

Perubahan nama ini hanya akan berlaku untuk perusahaan induknya dan tidak mempengaruhi berbagai platformnya. Misalnya saja media sosial Facebook, Instagram dan Whatsapp.

Nama Meta diambil dari bahasa Yunani yang bermakna melampaui. Nama baru ini dianggap sesuai dengan visi perusahaan untuk memperluas jangkauannya di luar media sosial ke area seperti realitas virtual (VR).

Bos Facebook Mark Zuckerberg mengatakan nama baru tersebut mencerminkan bahwa seiring waktu, pengguna tidak perlu menggunakan Facebook untuk menggunakan layanan perusahaan lainnya.

"Seiring waktu, saya berharap kami terlihat sebagai perusahaan metaverse dan saya ingin menambatkan pekerjaan dan identitas kami pada apa yang sedang kami bangun," katanya dalam konferensi virtual, dikutip dari BBC.

Perusahaan ini juga meluncurkan logo baru yang dinilai lebih sesuai dengan nama Meta. Logo tersebut berupa simbol tak hingga alias infinity berwarna biru, menggantikan tanda jempol biru yang sudah melegenda.

Alasan perubahan nama Facebook

Mark Zuckerberg pertama kali menyebutkan soal nama baru saat ia memaparkan visi perusahaannya di masa depan yang disebut metaverse. Pengusaha ini berniat membangun metaverse yang merupakan dunia online tempat seseorang dapat bermain game, bekerja dan berkomunikasi dalam lingkungan virtual.

Oleh sebab itu, nama Facebook dinilai tidak dapat menggambarkan visi besar raksasa teknologi itu.

"Dan sebagai bagian dari ini, inilah saatnya bagi kami untuk mengadopsi merek perusahaan baru untuk mencakup semua yang kami lakukan, untuk mencerminkan siapa kami dan apa yang ingin kami bangun," jelas Zuckerberg.

Publik menilai metaverse ini dapat menjadi masa depan penggunaan internet untuk berbagai kebutuhan.

Alih-alih berada di komputer, orang-orang di metaverse mungkin menggunakan headset untuk memasuki dunia virtual yang menghubungkan semua jenis lingkungan digital.

Diharapkan dunia maya ini dapat digunakan untuk apa saja mulai dari bekerja, bermain dan konser, hingga bersosialisasi dengan teman dan keluarga.

Facebook juga akan mulai memperdagangkan sahamnya dengan kode baru, MVRS mulai 1 Desember mendatang.

Meski demikian, ada juga yang berpendapat jika perubahan nama Facebook dipicu berbagai skandal yang bertubi-tubi mendera perusahaan ini.

Belakangan, Facebook terus didera berita negatif soal praktik kecurangan dan kebocoran data yang bersumber dari mantan karyawannya. Hal ini tentunya mencoreng reputasi perusahaan ini sehingga membutuhkan rebranding besar-besaran.

Terbaru, mantan manajer produk Facebook, Frances Haugen menuduh perusahaan tersebut menempatkan keuntungan di atas keselamatan. Ia membocorkan berbagai dokumen internal yang menyudutkan Facebook beserta berbagai platform yang dinaunginya.

Salah satu laporan tersebut mengklaim Facebook mengikuti penelitian yang menunjukkan Instagram membahayakan kesehatan mental remaja dan berjuang untuk menghapus ujaran kebencian dari platformnya di luar AS.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/29/122557020/facebook-ganti-nama-jadi-meta-apa-alasannya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com