Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tips Tubuh Langsing untuk Usia di Atas 40 Tahun

Faktanya, melakukan aktivitas fisik secara konsisten sangat berperan penting bagi kesehatan dan penampilan seiring bertambahnya usia.

Misalnya, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Neurology, olahraga 10 menit per hari di usia paruh baya dapat melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif.

"Studi kami menunjukkan, melakukan setidaknya satu jam dan 15 menit aktivitas fisik intensitas sedang hingga kuat seminggu atau lebih, penting untuk meningkatkan kesehatan otak dan melestarikan struktur otak."

Demikian penjelasan penulis studi dari Columbia University, Prof Priya Palta, PhD.

Sementara itu, penelitian lain dari dari Iowa State University yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Brain, Behavior, and Immunity menemukan, kelebihan lemak perut menurunkan kemampuan untuk berpikir cepat, terutama pada orang-orang yang lebih tua.

Artinya, selain meningkatkan rasa percaya diri, membuat tubuh menjadi lebih langsing juga dapat bermanfaat bagi kesehatan otak.

Jadi tentu saja, mendapatkan tampilan yang selalu langsing dan kencang meski sudah memasuki usia paruh baya adalah impian setiap orang.

Untungnya, ada beberapa trik rahasia yang bisa membantu kita mendapatkan tubuh tubuh yang lebih langsing setelah berusia di 40 tahun.

1. Latihan repetisi tinggi

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Obesity menemukan, menggabungkan rejimen angkat besi yang stabil dengan makan bersih adalah pilihan kebugaran yang unggul daripada hanya melakukan latihan kardio.

Sebab, kardio mungkin berakhir dengan membakar otot, tanpa lemak.

Sementara, latihan kekuatan seperti mengangkat beban atau push-up dapat membantu mempertahankan dan mendukung otot tanpa lemak yang sama, sambil juga memicu hilangnya kelebihan lemak.

Saat sedang melakukannya, fokuslah untuk mencapai lebih banyak repetisi per set.

Menurut pelatih dari Critical Body, James Jackson, rutinitas latihan kekuatan yang menekankan repetisi tinggi (high reps) dengan beban rendah lebih mudah bagi sistem saraf pusat, dan mendorong waktu pemulihan yang lebih singkat.

Artinya, kita juga bisa kembali ke gym lebih sering. "Jadi, kalau ingin membentuk tubuh yang langsing, pastikan kita melakukan banyak latihan repetisi tinggi," kata Jackson.

"Melakukan lebih banyak pengulangan per set dapat meningkatkan pengeluaran kalori dan metabolisme."

"Keduanya membantu kita menurunkan lemak tubuh lebih cepat," sambung dia.

Selain itu, gaya latihan ini juga menginduksi keadaan hipoksia pada otot yang dapat membuat fisik terlihat lebih langsing dan lebih vaskular dengan meningkatkan konsentrasi laktat di otot yang bekerja.


2. Berenang

Beberapa orang menganggap, berenang adalah bentuk latihan yang harus selalu berada di dalam air, sementara yang lain mungkin lebih suka menghabiskan waktu di pinggir kolam.

Bahkan, jika kita termasuk dalam kategori yang terakhir, setidaknya pertimbangkan untuk menambahkan berenang sesekali ke dalam rutinitas kebugaran, setelah berusia di atas usia 40 tahun.

Menurut Healthline, berenang adalah latihan seluruh tubuh yang membantu membakar kalori, mengencangkan otot, dan meningkatkan keseimbangan.

Dengan kata lain, ini adalah latihan yang sempurna untuk membentuk tubuh yang langsing dan kurus.

Meskipun berenang merupakan ide yang bagus pada usia berapa pun, itu bisa sangat menarik bagi orang paruh baya.

Sebab, berenang bisa menjadi pilihan olahraga yang lebih aman, khususnya bagi mereka yang memiliki cedera, cacat, atau radang sendi yang sudah ada sebelumnya.

Berjalan atau berlari untuk berolahraga dapat memberikan banyak tekanan pada persendian dan tulang saat bergerak.

Tetapi, meluncur di air dengan gaya punggung jauh lebih mudah bagi tubuh yang menua.

Satu penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Rheumatology bahkan melaporkan, berenang membantu meringankan keparahan gejala di antara sekelompok orang dewasa paruh baya dan lebih tua yang didiagnosis menderita osteoporosis.

"Latihan air adalah cara yang efektif untuk mendapatkan latihan yang hebat," kata Allen Conrad dari Montgomery County Chiropractic Center di Pennsylvania.

"Air akan mengurangi keausan pada tubuh dan juga memberikan ketahanan tambahan untuk menjaga otot agar bekerja secara efisien," lanjut dia.


3. Peregangan dengan yoga

Posisi bakasana yang menghadap ke bawah mungkin terdengar menakutkan, tetapi posisi yoga yang satu ini dapat membuat penampilan tubuh lebih langsing.

Satu laporan komprehensif yang diterbitkan dalam International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity menguraikan penjelasan ini.

Disebutkan, lansia yang secara teratur berlatih yoga berada dalam bentuk keseluruhan yang lebih baik.

Selain itu, mereka dapat menikmati keseimbangan, fleksibilitas, dan memiliki kekuatan kaki yang unggul.

Studi lain yang diterbitkan di Obesity juga melacak sekelompok orang dewasa yang obesitas atau kelebihan berat badan saat mencoba dua jenis yoga yang berbeda selama enam bulan.

Secara keseluruhan, terlepas dari apakah mereka berlatih hatha yoga atau vinyasa yoga, para peserta melihat penurunan berat badan yang signifikan dan kesehatan kardiorespirasi yang meningkat.

Jadi, kita tentu tidak perlu perut six-pack untuk berhasil dengan rutinitas yoga baru.

Bahkan lebih baik, yoga telah terbukti mempromosikan pilihan gaya hidup yang lebih sehat.

4. Berjalan kaki

Jangan menyalahkan diri sendiri hanya karena kita tidak berkeringat dengan latihan yang intens dan kuat setiap hari.

Aktivitas sehari-hari yang sederhana seperti berjalan kaki adalah cara yang bagus untuk melengkapi latihan yang lebih intens, dan membantu membangun tubuh yang langsing.

Penelitian yang diterbitkan dalam Preventive Medicine melaporkan hanya beberapa kali berjalan kaki selama 30 menit atau lebih beberapa kali per minggu, dapat mengurangi lemak tubuh, serta meningkatkan kebugaran secara keseluruhan.

Demikian pula, penelitian lain yang dirilis dalam The European Review of Aging and Physical Activity menemukan, berjalan kaki dapat membantu membangun dan mempertahankan ukuran maupun kekuatan otot di antara orang dewasa yang lebih tua.

"Orang-orang berpikir mereka harus mulai pergi ke gym dan berolahraga keras untuk menjadi lebih bugar," ujar Dr Elin Ekblom-Bak dari Swedish School of Sport and Health Sciences di Stockholm.

"Tapi tidak harus serumit itu. Bagi kebanyakan orang, hanya lebih aktif dalam kehidupan sehari-hari sudah cukup bermanfaat bagi kesehatan," tambah dia.

Selain itu, Dr Ekblom-Bak juga menulis penelitian lain yang menyimpulkan, gym tidak diperlukan untuk meningkatkan kebugaran kardiorespirasi secara keseluruhan.

Sebaliknya, lebih banyak berjalan kaki sudah sangat membantu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/17/105839920/4-tips-tubuh-langsing-untuk-usia-di-atas-40-tahun

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com