Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perawatan Penuh Cinta untuk Bayi Prematur

KOMPAS.com - Bayi yang lahir prematur memang butuh perawatan khusus dan lebih sensitif dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Namun, dengan penanganan yang tepat sejak awal kelahiran dan perawatan penuh cinta, tumbuh kembangnya bisa optimal.

Menurut riset Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1 dari 10 anak lahir prematur. Secara defisini, bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.

Dijelaskan oleh dr. Rima Irwinda Sp.OG(K), ada tiga faktor risiko yang dapat menyebabkan kelahiran prematur, yaitu karateristik ibu, nutrisi, dan kehamilan.

"Karakteristik ibu terkait usia, kebiasaan merokok, dan kondisi psikologis. Faktor risiko berdasarkan karakteristik nutrisi terkait indeks massa tubuh, kenaikan berat badan selama kehamilan, kebiasaan makan, kebiasaan minum kopi, dan konsumsi suplementasi," kata Rima dalam acara Bicara Gizi yang diadakan Danone Specialized Nutrition bertema Tantangan dan Penanganan Kesehatan bagi Ibu dan Anak Kelahiran Prematur (17/11).

Sedangkan faktor risiko berdasarkan karakteristik kehamilan meliputi riwayat persalinan, riwayat memiliki anak kembar, masalah kesehatan selama kehamilan, dan riwayat pemeriksaan USG.

Kondisi ini menyebabkan ada lebih dari 1 juta bayi meninggal karena lahir prematur. Di Indonesia, sebanyak 84 persen kematian pada anak yang baru lahir disebabkan oleh kelahiran prematur.

"Semakin pendek masa kehamilan, semakin besar risiko kematian dan kesakitan pada bayi yang lahir prematur," kata Rima.

Penanganan

Bayi prematur pada umumnya perkembangan organ tubuhnya belum sepenuhnya sempurna, berat badannya juga sangat kecil. Karena itu mereka butuh perawatan dan perlakuan khusus untuk mendukung perkembangan jangka panjang.

"Anak lahir prematur mempunyai kesulitan untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim akibat ketidakmatangan sistem organ tubuhnya, seperti paru, jantung, ginjal, dan sistem pencernaannya," papar dokter spesialis anak konsultan neonatologi, Putri Maharani, dalam acara yang sama.

Ia menekankan pentingnya penanganan yang tepat dimulai sejak bayi lahir, antara lain memilih rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap, terutama dalam penanganan gangguan pernapasan yang sering dialami bayi prematur.

Upaya untuk mengurangi dampak negatif selama perawatan bayi prematur adalah menjaga agar berat badan lahir berada dalam kondisi yang optimal untuk tumbuh kembang, salah satunya dengan menerapkan developmental care.

Prinsip developmental care meliputi keterlibatan keluarga, meminimalkan stres, dan mengoptimalkan pemberian ASI, sebagai nutrisi yang terbaik bagi bayi.

"Masalah anak-anak yang lahir secara preterm itu tidak selesai setelah keluar dari NICU (neonatal intensive care unit), artinya beban untuk orang tuanya untuk membesarkan anak ini tidak sedikit," kata Putri.

Dengan demikian, lanjut Putri, orangtua dan keluarga harus memberikan perawatan yang tepat sehingga bayi merasa nyaman. Faktor kenyamanan dapat menurunkan metabolisme tubuh yang pada akhirnya dapat meningkatkan saturasi oksigen.

"Faktor kenyamanan dapat dilakukan dengan membangun ikatan yang kuat (bonding time) antara orang tua dan si kecil seperti melakukan metode kanguru, dan mempertahankannya sesuai usia pertumbuhan anak," imbuhnya.

Pemantauan berkala, perawatan, dan penanganan khusus menjadi faktor penting bagi tumbuh kembang anak kelahiran prematur. Orangtua harus memantau berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi secara rutin saat memeriksakan kesehatan anak ke dokter.

Kombinasi antara pemberian stimulasi dengan pemeriksaan deteksi dini tumbuh kembang oleh tenaga medis dan orangtua dapat membantu menemukan penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini, sehingga intervensi atau rencana tindakan akan lebih mudah dilakukan.

Terkait dengan nutrisi, orangtua harus berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui kebutuhan nutrisi yang tepat.

Pencegahan kelahiran prematur

Rima menjelaskan bahwa hal utama yang harus dilakukan adalah memberikan edukasi untuk mendukung kehamilan yang sehat, konsultasi kepada ahlinya, dan memahami faktor risiko kelahiran prematur.

“Riwayat kelahiran dapat meningkatkan risiko prematur bagi ibu yang memiliki riwayat abortus, riwayat persalinan prematur, dan riwayat persalinan sesar," katanya.

Selain itu, usia ibu melahirkan kurang dari 19 atau lebih dari 35 tahun juga tergolong bersiko. Stres maternal yang dialami ibu dan jumlah cairan ketuban yang tidak normal juga dapat meningkatkan risiko preterm.

Salah satu upaya untuk menurunkan risiko kelahiran prematur dapat dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi melalui suplementasi Omega 3, Zinc, Vitamin D3, atau multi-mikronutrien.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/22/071000920/perawatan-penuh-cinta-untuk-bayi-prematur

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com