Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Tanda Kita Terjebak Perilaku Phubbing, Kenali Gejalanya

KOMPAS.com - Phubbing adalah istilah untuk perilaku seseorang yang asyik sendiri dengan ponselnya ketika bertemu dengan orang lain.

Istilah ini memang masih asing dan belum ada padanannya dalam Bahasa Indonesia. Namun phubbing sangat sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Bukan hanya itu, mungkin saja kita juga adalah salah satu pelakunya dan menjadikan orang terdekat menjadi korbannya. Phubbing membuat orang lain merasa tertolak, diabaikan dan tidak penting sehingga melukai perasaannya.

Phubbing kini dianggap sebagai perilaku yang tidak sopan dan menandakan pola anti sosial. Saat ini banyak kampanye anti phubbing dijalankan untuk mengembalikan interaksi sosial kembali sehat dan menyenangkan bagi orang yang terlibat.

Phubbing tergolong sebagai salah satu tanda ketergantungan terhadap smartphone dan berbagai fiturnya. Perilaku ini buruk untuk kesehatan mental kita namun juga berpengaruh negatif pada interaksi serta hubungan sosial yang dimiliki.

Orang lain tentunya akan semakin malas berinteraksi dan berjumpa jika kita cenderung melakukan phubbing dalam pertemuan tatap muka. Hal ini membuat kita bisa kehilangan relasi dengan pasangan, sahabat maupun rekan kerja.

Untuk mengetahui apakah kita adalah pelaku phubbing, berikut adalah tanda-tandanya:

1. Harus selalu memeriksa ponsel meskipun sedang makan dengan orang lain.

2. Merasa ponsel harus selalu berada dalam jangkauan ketika menghabiskan waktu bersama orang lain.

3. Cenderung memegang ponsel di tangan ketika sedang bersama orang lain, apapun kegiatannya.

4. Reflek langsung mengeluarkan ponsel saat berdering atau bergetar, bahkan jika sedang asyik berbicara dengan orang lain.

5. Sering tertangkap basah sedang melirik ponsel di tengah percakapan langsung dengan orang lain.

6. Sering memeriksa ponsel untuk mengetahui apakah ada pesan atau telpon yang masuk saat berada di hadapan teman-teman.

7. Sering menggunakan ponsel saat berbicara dengan teman.

8. Tetap asyik menggunakan ponsel meskipun sedang berkencan atau menghabiskan waktu bersama pasangan.

9. Cenderung menggunakan ponsel untuk mengisi jeda percakapan.

10. Sering menggunakan ponsel di tempat tidur bahkan ketika pasangan berada di samping kita dan masih terjaga.

Apakah kita memiliki banyak tanda-tandanya? Jika iya, artinya kita perlu untuk segera melakukan perubahan agar tak terus terjebak pada perilaku phubbing.

Smartphone yang kita miliki memang memiliki banyak fitur dan fungsi namun bukan untuk mengabaikan orang lain. Gunakan gawai tersebut dengan bijak dan bukannya malah menjauhkan yang dekat.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/22/190000620/10-tanda-kita-terjebak-perilaku-phubbing-kenali-gejalanya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com