Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Penyebab Tidak Bahagia dengan Pekerjaan dan Cara Menghadapinya

KOMPAS.com - Perasaan tidak bahagia ketika menjalani pekerjaan adalah hal yang tidak asing bagi banyak orang.

Kondisi ini membuat kita stres, tertekan dan bahkan mengganggu produktivitas di tempat kerja. Jika terus dibiarkan, hal itu juga akan berpengaruh buruk pada kesehatan mental.

Namun banyak yang mengabaikan rasa tidak bahagia ini demi mempertahankan pekerjaan. Tindakan ini dianggap sebagai pilihan paling realistis meskipun tidak sepenuhnya baik untuk emosional kita.

Faktanya, tidak semua dari kita bisa berhenti dari pekerjaan begitu saja dan memilih karier yang baru. Apalagi jika pekerjaan tersebut merupakan sumber penghasilan utama guna memenuhi kebutuhan.

Penyebab rasa tidak bahagia di pekerjaan dan cara menanganinya

Ada banyak alasan yang bisa memicu rasa tidak bahagia ketika menjalani pekerjaan kita. Faktor internal seperti konflik pribadi sampai pengaruh luar seperti kondisi kantor dan sifat rekan kerja bisa memberikan pengaruh yang besar.

Alih-alih nekad resign dari pekerjaan demi menghilangkan rasa tidak bahagia, kita bisa mencoba memahami penyebabnya. Hal ini bisa membantu kita menentukan sikap yang tepat untuk menghadapinya.

Membenci atasan

Tidak semua orang menyukai atasannya di kantor meskipun karier kita tergantung padanya. Kita bisa berusaha menetralisir perasaan negatif ini dengan bersikap profesional, caranya dengan mengontrol reaksi, tindakan, dan sikap ketika di kantor.

Batasi interaksi hanya pada kebutuhan kantor saja agar tidak saling mengganggu. Dalam jangka panjang, lakukan perubahan agar karier kita tak lagi sepenuhnya bergantung pada atasan yang tidak disukai itu.

Membenci rekan kerja

Dikelilingi rekan kerja yang memicu perasaan negatif dapat menyebabkan ketidakbahagiaan, rasa tidak nyaman, dan bahkan penurunan kepercayaan diri. Jaga interaksi sosial di kantor tetap menyenangkan dengan mengubah sikap dan pandangan kita terhadap rekan kerja.

Untuk rekan kerja yang benar-benar toxic dan memberikan pengaruh buruk, hindari berkontak dengannya kecuali dibutuhkan.

Pekerjaan tidak lagi menyenangkan

Pekerjaan yang tidak lagi terasa menyenangkan dan bermanfaat akan memicu perasaan tidak bahagia. Ubah kondisi tersebut dengan memberikan tantangan pada diri sendiri dan reward setiap kali berhasil meraih target tersebut.

Tidak yakin dengan pekerjaan sendiri

Pekerjaan dengan nilai dan visi yang berbeda dari yang kita anut seringkali menjadi pangkal rasa tidak bahagia. Hal tersebut akan memicu konflik pribadi yang membuat sengsara dan merusak produktivitas.

Pelajari cara menyelaraskannya pekerjaan dengan idealisme pribadi untuk mengubah motivasinya. Tak ada salahnya pula mempertimbangkan beralih pekerjaan atau karier yang lebih cocok dengan selera hati.

Bosan

Perasaan bosan dan merasa tidak berkembang juga bisa menjadi sumber emosi negatif dalam karier. Hal ini bisa dihilangkan dengan bergabung dengan project baru yang lebih menantang di kantor atau mencari pekerjaan sampingan.

Upah rendah

Upah rendah membuat kita merasa tidak bahagia karena tidak dihargai dengan imbalan yang pantas. Jika merasa layak dibayar lebih mahal, konsultasikan kenaikan gaji dengan atasan kita.

Jika responnya tidak baik dan yakin akan kemampuan diri, mencari pekerjaan lain bisa menjadi pilihan yang bijak.

Bekerja terlalu keras

Bekerja terlalu keras membuat kita stres sehingga akhirnya kesehatan mental ikut terganggu. Biasanya ini ditandai pula dengan kecenderungan untuk mengorbankan kehidupan pribadi demi karier.

Hadapi rasa tidak bahagia itu dengan mengurangi beban kerja yang tidak perlu. Tetapkan batas antara pekerjaan dan waktu pribadi untuk menjaga kondisi emosional kita.

Lakukan berbagai hal yang disukai sebagai refreshing seperti berlibur, memasak atau berkebun.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/10/141151020/7-penyebab-tidak-bahagia-dengan-pekerjaan-dan-cara-menghadapinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke