Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memilih dan Membeli Anggrek yang Tepat, Begini Tipsnya

KOMPAS.com - Membeli anggrek merupakan suatu kegiatan yang gampang-gampang susah.

Apalagi dengan banyaknya jenis anggrek yang ada dan cara perawatannya yang berlainan pula.

Namun, sebenarnya apa yang perlu diperhatikan sebelum membeli anggrek?

Berikut ini ada beberapa tips untuk memilih anggrek terbaik yang dapat bertahan lama di rumah kita, seperti dilansir dari The Spruce.

Apakah harus membeli anggrek yang sudah berbunga?

Kebanyakan orang memang lebih memilih untuk membeli anggrek mekar.

Cara ini memberikan kepuasan instan karena dapat diletakkan di atas meja dan langsung dinikmati keindahannya.

Kendati demikian, pilihan ini memiliki sisi negatif bagi kita saat proses perawatannya.

Pasalnya, anggrek membutuhkan energi yang sangat besar untuk pembungaan.

Misalnya saja, pada anggrek phalaenopsis, yang dapat berbunga sendiri sampai akhirnya mati atau layu. 

Proses berbunganya membuat anggrek ini dapat mekar selama beberapa tahun berturut-turut hingga akhirnya memudar dan mati. 

Jadi, sebelum memutuskan untul membeli anggrek yang sedang mekar, sebaiknya pertimbangkan niat kita.

Jika ingin memaksimalkan peluang hidup anggrek dan beradaptasi dengan kondisi perawatan kita, sebaiknya belilah yang belum berbunga.

Namun, jika kita ingin instan, tidak masalah membeli anggrek dengan tampilan menarik di toko tanaman.

Cobalah untuk memilih satu jenis anggrek yang sudah mekar namun masih memiliki banyak kuncup.

Tujuannya agar anggrek yang kita beli masih bisa mekar dan berbunga ketika dirawat di rumah.

Tips memilih anggrek

Memilih anggrek yang sehat tentu penting, meskipun hanya akan dijadikan hadiah atau sebagai pajangan meja.

Selain keindahannya, ada sejumlah faktor lain yang harus diperhatikan saat membeli anggrek, misalnya:

Reaksi saat digoyangkan

Pegang anggrek dengan lembut di dekat media tanamnya dan goyangkan sedikit.

Nah, anggrek epifit (termasuk dendrobium, cattleya, phalaenopsis, oncidium, dan brassavola) biasanya ditanam dalam campuran kasar.

Contohnya nugget kulit kayu, arang, styrofoam, dan bahan anorganik dan organik lainnya.

Jadi, jika akarnya belum menempel kuat pada pot, kita bisa mengangkat anggrek dengan lembut dan memeriksanya dengan cermat.

Namun jika anggrek sudah menempel kuat, jangan dicabut paksa karena akarnya bisa rusak.

Jika kita melihat ada beberapa akar menyembul dari bagian atas pot, tak apa, dan biarkan saja. jangan sobek.

Lalu, tidak apa-apa jika penempatan anggrek tikak sempurna saaat dibeli.

Asal sehat, anggrek kita akan baik-baik saja jika kita langsung memindahkannya ke pot baru.

Memiliki akar yang sehat

Akar anggrek adalah organ yang berperan penting untuk mengumpulkan air dan melakukan fotosintesis.

Untuk jenis anggrek epifit, akarnya dirancang untuk menempel pada permukaan kasar dan mengkokohkan tanaman tinggi di atas lantai hutan.

Akar anggrek yang sehat akan berwarna hijau muda saat kering dan hijau tua saat basah, dengan ujung tumbuh yang panjang, runcing, dan mengkilap.

Semakin panjang ujung anggrek tumbuh, semakin sehat pula tanamannya.

Sementara itu, akar anggrek yang mati akan mengerut dan berwarna cokelat saat basah namun berwarna putih saat kering.

Perhatikan daunnya

Beberapa anggrek memiliki daun tipis seperti pensil, sementara jenis lain memiliki daun berdaging dan rata.

Ada pula anggrek yang tak memiliki daun sama sekali dan hanya terlihat seperti jalinan akar kecil layaknya anggrek hantu.

Namun secara umum, kita harus mencari anggrek dengan daun yang tebal, berwarna terang, dan keras.

Daunnya pun harus memiliki warna kuning-hijau, mirip dengan apel hijau.

Daun yang terlalu hijau mengkilat mendandakan bahwa tanaman tersebut kemungkinan telah diberi makan berlebihan dan tidak akan mekar.

Selain itu, daun juga harus bebas dari serangga, noda yang jelas, dan bintik-bintik lembek.

Pastikan pula titik tumbuh daun tanaman anggrek tersebut tidak hancur.

Cek "umbi" anggrek

Ada dua jenis anggrek epifit, yaitu yang tumbuh dari satu titik tumbuh seperti Phalaenopsis dan yang tumbuh dari rimpang merayap seperti Cattleya.

Nah, tanaman yang berbatang tunggal disebut monopodial, sedangkan tumbuhan berimpang merayap disebut simpodial.

Anggrek simpodial ini juga mengirimkan umbi segar, atau pseudobulb, yang hadir dengan daun dan bunga baru setiap tahunnya.

Lalu jka memutuskan untuk membeli anggrek jenis ini, pastikan pseudobulbnya montok dan gemuk.

Hitung bunganya

Jika membeli anggrek yang sudah berbunga, jangan memilih yang semua bunganya sudah mekar.

Bunga anggrek yang mekar bisa bertahan selama satu bulan atau lebih.

Tetapi jika membeli tanaman dengan bunga yang belum mekar, kita bisa menikmati keindahannya lebih lama.

Jangan pula membeli tanaman dengan bunga kuning atau layu, karena kemungkinan besar akan rontok.

Meski terdengar tidak penting, tetapi sebaiknya pastikan anggrek yang kita beli memiliki label dengan nama atau spesies lengkap.

Keterangan tambahan ini akan memungkinkan kita untuk mempelajari lebih lanjut tentang jenis anggrek tertentu.

Jika ingin mulai mengoleksi anggrek, akan lebih baik bukan bila mengetahu apa yang kita tanam?

Menanam anggrek di rumah setelah dibeli

Memang tidak ada yang salah jika kita langsung memajang anggrek di atas meja setelah dibeli.

Apalagi jika tanaman anggrek itu sedang mekar dan langsung bisa dinikmati keindahannya.

Namun anggrek cenderung tidak akan bertahan lama di atas meja atau langsung dipamerkan begitu saja.

Tanaman ini akan kaget saat kita bawa pulang dan berganti lingkungan seketika.

Anggrek juga tidak suka dipindahkan, apalagi saat sedang berbunga.

Jadi, bisa saja kita akan kehilangan tunas yang tengah menguncup segera setelah kita membawa pulang anggrek.

Idealnya, kita harus memperlakukan anggrek dengan lembut saat menjalani hari-hari pertamanya di rumah.

Misalnya, dengan tidak membiarkannya terkena sinar matahari langsung, angin dingin atau aliran udara ke bawah dari ventilasi, serta penyiraman berlebihan.

Akan lebih baik membiarkan anggrek agak mengering daripada basah karena terlalu sering disiram.

Ingat, anggrek merupakan tanaman yang menyukai kelembapan tinggi, namun memiliki toleransi terbatas terhadap air.

Paparan air yang konstan dan dapat menyebabkan anggrek membusuk dan mati.

Terakhir, setelah kita siap untuk memindahkan anggrek ke lokasi pajangannya, carilah tips perawatan yang cocok dengan jenis anggreknya ya!

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/08/085710520/memilih-dan-membeli-anggrek-yang-tepat-begini-tipsnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke