Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hal yang Bikin Ikatan Cinta Bubar, Apa Saja?

Pasalnya, kita dan pasangan merupakan dua individu berbeda dengan isi pikiran yang berbeda pula. Tak heran jika suatu saat kita berselisih paham.

Untuk itu, kita perlu memperhatikan, menyesuaikan diri, dan melepaskan apa yang kita bisa.

Selain itu, kita juga perlu memperhatikan lima hal yang dapat memperburuk dan bahkan mengakhiri ikatan cinta.

  • Pertengkaran yang buruk

Pertengkaran di antara pasangan adalah hal normal.

Kendati demikian, jika pertengkaran ini nampak tak berujung, -misalnya, membuat kita atau pasangan berlaku kasar hingga membanting pintu dan memecahkan barang-, maka hanya hal negatif yang akan ada dalam hubungan.

Negativitas yang terus berulang dapat meregangkan hubungan.

Sebab, jika kembali bertengkar seperti itu lagi dan lagi, tanpa menyelesaikan masalahnya, cinta itu perlahan akan menghilang.

  • Kurangnya kebaikan hati

Selalu mengucapkan kata “tidak” pada setiap kata-kata pasangan dapat membuat dia kecewa.

Misalnya, saat kita atau pasangan tidak mau membantu pekerjaan di rumah sama sekali.

Nah, jika salah satu pasangan melakukan tugas-tugas ini, tentu yang lain harus mengakui dan menghargai apa yang dilakukannya.

Namun, jika tidak satu pun dari hal-hal di atas terjadi, maka seseorang akan merasa bahwa pasangannya tak peduli padanya dan dimanfaatkan.

Jangan lupa, timbal balik, pengakuan dan bantuan sangat penting dalam setiap hubungan.

  • Tidak ada hubungan intim

Seks bukan hanya tentang keinginan, tetapi juga menambah dan membawa keintiman.

Jadi, jika salah satu pasangan selalu menolak berhubungan seks, ada kemungkinan bahwa hubungan itu hampir berakhir.

  • Menyimpan perasaan sendiri

Jika menyimpan semuanya sendiri dan tidak mendiskusikannya dengan pasangan, frustasi dan miskomunikasi bisa terjadi.

Selain itu, pasangan juga akan merasa bahwa kita memperluas jarak dan “mengusir” dirinya dari hidup kita.

Sebab, setiap hubungan harus transparan dan masalah pun harus diselesaikan bersama.

Kita juga perlu memahami bahwa menjadi pendengar saat pasangan mengalami masalah sudah cukup. Tak perlu meresponsnya dan biarkan dia meluapkan emosinya.

  • Terlalu sering minta maaf

Setiap kata apa pun tak akan berarti bila terlalu sering diulang dan tindakan berbicara sebaliknya.

Kata “maaf” pun termasuk di dalamnya.

Ada dua momen yang membuat kata maaf ini harus dihentikan. Sebab jika tidak, harga diri kita atau tingkat frustrasi pasangan akan terus meningkat.

Pertama, adalah ketika kita meminta maaf untuk semuanya bahkan ketika itu bukan kesalahan kita dan meminta maaf atas kesalahan pasangan.

Lalu yang kedua, adalah ketika kita melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang dan meminta maaf setiap saat.

Jadi, hindari ya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/17/071818120/5-hal-yang-bikin-ikatan-cinta-bubar-apa-saja

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com