Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Ciri Masa Kecil Tidak Bahagia yang Berdampak hingga Dewasa

Saat masih berusia dini, kita menyerap banyak hal yang memberikan dampak pada masa dewasa.

Demikian pula ketika mengalami pengalaman negatif yang begitu membekas sehingga terbawa hingga bertahun-tahun kemudian.

Annie Wright, LMFT, psikoterapis di Berkeley, Amerika Serikat mengatakan tidak ada daftar tertentu yang bisa menjadikan masa kecil kita tidak bahagia, dalam artian negatif.

Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, termasuk cara kita mengenang pengalaman ketika kanak-kanak itu.

Namun ia mengatakan, ada lima ciri yang menandakan bahwa masa kecil kita tidak bahagia dan berdampak negatif pada kehidupan saat ini.

Berikut ulasannya,

Suasana hati dan emosi yang tidak stabil

Suasana hati dan emosi yang cenderung tidak stabil dan amat dipengaruhi faktor eksternal, menandakan masa kecil yang kurang bahagia.

"Ketika Anda dianggap baik dan diperlakukan dengan baik, harga diri Anda melonjak. Ketika Anda diperlakukan atau dianggap buruk, kepercayaan diri Anda merosot," kata Wright, yang juga pakar penyembuhan trauma hubungan.

Orang yang tahun-tahun awal hidupnya tergolong buruk tidak jarang memiliki tantangan dengan pengaturan dan keseimbangan emosional.

Sulit mempertahankan hubungan yang baik

Ada kalanya kita merasa begitu tidak beruntung dan selalu gagal memiliki hubungan yang baik.

Contohnya, terjebak dalam toxic relationship, selalu bertengkar dengan pasangan, dan merasa pasangan yang ideal diambil orang lain.

Kita juga merasa memiliki atasan "kejam" di kantor yang mengingatkan kita pada perilaku  buruk orangtua.

Hal ini, menurut Wright, adalah ciri khas masa kecil buruk yang tidak kita sadari.

Bukan hal yang aneh bagi mereka yang tumbuh di rumah yang disfungsional, kacau, lalai, atau kasar untuk menghadapi tantangan mencari dan menjaga hubungan yang sehat dan fungsional.

Ada perasaan jika kita tidak siap dan sedang menjalani kehidupan yang palsu.

Kita takut ada orang yang benar-benar mengenal diri kita dan masa lalu kita maka mereka akan melarikan diri.

Kita hanya berpura-pura percaya diri sambil terus merasa khawatir akan diremehkan dan direndahkan orang lain.

Merasa perlu melarikan diri

Kita mendapatkan dampak negatif dari masa kecil jika kerap merasa kewalahan dengan hidup dan ingin melarikan diri saja.

Kita berusaha melarikan diri dari kebosanan, stres, kewalahan, ketegangan, dan rasa sakit emosional dari kehidupan sehari-hari.

Caranya bisa melalui tindakan atau zat yang berulang, terkadang secara kompulsif, apapun metodenya.

"Anda menemukan diri Anda menghitung jam sampai Anda bisa melarikan diri, keluar dari zona, bersantai, menghilang," jelas Wright.

Tidak paham dengan hal yang "normal"

Tidak ada hal yang benar-benar normal karena seluruh hal dipengaruhi oleh banyak aspek.

Namun ada semacam "normal" yang kaitannya dengan sesuatu yang berjalan sehat dan fungsional.

Orang dengan masa kecil tidak bahagia dan latar belakang trauma relasional seringkali gagal memahami "normal" seperti itu.

"Seringkali dalam pekerjaan pemulihan trauma relasional, kami membongkar semua keyakinan maladaptif yang diinternalisasi sejak masa kanak-kanak dan melihat lebih dekat apa sebenarnya "normal" itu," kata Wright. 

Orang seperti ini perlu mengembangkan keyakinan yang lebih fungsional dan adaptif, tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan kehidupannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/14/091531320/5-ciri-masa-kecil-tidak-bahagia-yang-berdampak-hingga-dewasa

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com