Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Mahendradatta dari Abad IX dalam Koleksi Busana Nina Septiana

Termasuk dalam hal mencari ide, sejarah merupakan sumber inspirasi yang sangat kaya.

Dengan melihat sejarah, kita sebagai generasi muda ditantang untuk mengembangkan sesuatu yang baru, seperti yang dilakukan desainer Nina Septiana dan Filolog, Sinta Ridwan.

Keduanya berkolaborasi untuk menampilkan sejarah Mahendradatta, yang merupakan sosok perempuan berpengaruh di Bali dari abad IX, dan dituangkan dalam karya busana bertajuk 'Herstori'.

"Kami mengangkat sosok Mahendradatta sebagai series di chapter pertama ini karena keberdayaannya sebagai perempuan tidak perlu dipertanyakan lagi."

Demikian ungkap Nina Septiana, dalam konferensi pers Esensia x Sinta Ridwan di Taman Arca, Museum Nasional, Jakarta.

Sejumlah karya fesyen yang terinspirasi dari peninggalan sosok Mahendradatta diangkat ke dalam motif, bordir, dan sablon yang diaplikasikan pada busana ready to wear yang lekat dengan perempuan masa kini.

Koleksi tersebut berupa hoodie, jaket, hijab, kaus, sweater, outer, hingga beberapa jenis busana kasual lain yang memiliki motif yang terinspirasi dari peninggalan Mahendradatta.

"Tantangannya kami harus napak tilas dari Mojokerto, Bali sampai nanjak gunung juga untuk menelusuri jejak peninggalan Mahendradatta," imbuh Nina.

Pada kesempatan yang sama, Sinta Ridwan pun mengatakan, beberapa motif yang dituangkan tersebut memiliki makna tersendiri.

Misalnya pada motif aksara gempeng yang bermakna melebur. Kemudian ada bahasa Sansekerta yang menunjukkan angka 998 sebagai tahun masehi.

Kemudian motif tirta yang melambangkan air, serta penggunaan warna-warna seperti abu-abu, hitam, merah, dan putih.

"Kami juga menemukan warna dominan dalam tradisi dan budaya di Jawa Bagian Timur dan Bali."

Demikian kata Sinta Ridwan, seorang Filolog dan mahasiswi S3 Arkeolog di Universitas Indonesia.

Lebih dekat dengan Herstori, dalam momen ini digelar juga sebuah trunk show koleksi tersebut yang dibawakan oleh 12 mahasiswi dari 11 kampus terkemuka di Jakarta.

Mereka adalah para duta kampus yang diharapkan akan menjadi pemantik agar keberadaan perempuan di masa lalu menjadi inspirasi bagi gaya berbusana anak muda.

Herstori merupakan bagian dari gerakan #akuberdaya yang digagas oleh Nina pada 24 September 2021.

Melalui gerakan tersebut, Nina Septiana berharap para generasi muda khususnya pada perempuan agar tergugah kesadaran dan kecintaan generasi pada sejarah.

"Nantinya di tahun 2022 akan diangkat pula sejarah dan 12 tokoh perempuan dari abad VII hingga XV," papar Nina.

Seperti dalam busana rancangan Nina Septiana X Sinta Ridwan yang mengangkat tokoh perempuan berpengaruh di Bali, yaitu Mahendradatta.

Dalam kisahnya berdasarkan peninggalan di prasasti yang telah dipelajari, Mahendradatta diangkat lantaran memiliki riwayat hingga cerita inspiratif dari perannya sebagai perempuan di masa itu.

Mahendradatta termasuk tokoh penting dari abad IX bagi peradaban kerajaan Jawa Timur dan Bali.

Ia meninggalkan bukti-bukti budaya, kehebatan, pemikiran, upaya dan perjuangannya sebagai sosok yang berperan penting bagi segala aspek kehidupan.

"Beliau sosok yang berpengetahuan luas, datang dari keluarga luar biasa."

"Saudaranya, merupakan sosok yang menulis ulang kisah Ramayana dan Mahabarata," papar Sinta, seorang Arkeolog muda.

Mahendradatta merupakan perempuan yang lahir dengan nama Gunapriya Dharmapatni pada 961 M.

Ia adalah putri raja Sri Makutawangsawardhana dari Wangsa Isyana (Kerajaan Medang) di Jawa Timur.

Kemudian ia menikah dengan Udayana, Raja Bali dari Wangsa Warmadewa dan melahirkan Airlangga yang kemudian menjadi raja di Kahuripan.

Sementara putra-putranya yang lebih muda adalah Marakata Pangkaja yang menjadi raja Bali menggantikan Udayana dan Anak Wungsu yang naik tahta setelah mangkatnya Marakata.

"Mahendradatta ini seorang ibu hebat yang melahirkan ketiga anak dan semuanya menjadi raja di tanah Jawa dan Bali," kata Sinta.

Kemudian keberdayaannya sebagai perempuan dibuktikan lantaran Mahendradatta juga termasuk ke dalam tokoh politik di masa itu yang cukup diakui.

Berbagai nasihatnya pun didengar, yang mana pada saat itu tidak banyak perempuan yang diperbolehkan untuk berbicara.

‘’Selama ini sejarah perempuan Indonesia seolah terpinggirkan, kita sulit menemukan catatan mengenai mereka yang ternyata sejatinya adalah figur luar biasa."

"Tidak hanya di dalam keluarga, tetapi juga di panggung politik, ekonomi, agama, budaya dan sosial di lingkungan sekitarnya,’’ kata Nina yang juga sebagai founder untuk brand Nina Nugroho.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/19/070000220/sejarah-mahendradatta-dari-abad-ix-dalam-koleksi-busana-nina-septiana

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com