Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Menumbuhkan Mental yang Tangguh?

Oleh: Alifia Riski Monika dan Ikko Annata

KOMPAS.com - Dalam menjalani kehidupan, manusia tentu mendapati berbagai rintangan yang harus dilewati. Dalam menghadapi berbagai tantangan, dibutuhkan mental yang kuat agar mampu melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda.

Menumbuhkan mental yang kuat tentu memerlukan energi yang cukup untuk mewujudkannya. Di samping itu, kamu juga harus menemukan support system yang dapat membantu kamu mewujudkannya.

Jangan pernah bosan untuk terus mencoba dan menemukan formulasi yang tepat, agar kamu bisa menjadi kuat dalam menghadapi persoalan hidup.

Di sisi lain, kamu juga diperbolehkan untuk merasakan kesedihan, jika mengalami kekecewaan berat, dengan catatan jangan jadikan kesedihan itu menjadi berlarut.

Henry Manampiring dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk, “Melatih Mental Agar Lebih Tangguh” membagikan cara melatih mental yang tangguh untuk diri sendiri dengan ala stoa di Filosofi Teras.

Melansir Gramedia, dalam filosofi stoicism kita diajarkan untuk bertanggung jawab atas cara pandang kita terhadap sesuatu. Kita harus bisa menarik garis pembeda antara hal-hal yang bisa dikendalikan, dan yang tidak bisa dikendalikan.

Dunia ini tidak hanya berputar pada diri kita saja. Epictetus mengatakan, jika kita mengharapkan semesta akan memberikan hal-hal yang kita inginkan, maka yang akan didapat justru kekecewaan.

Namun, jika kita menerima apa pun yang diberikan oleh semesta, maka hidup kita akan jauh lebih damai dan bahagia. Tahapan yang bisa dilalui agar menjadi pribadi yang damai dan bahagia, adalah menjadikan diri sendiri memiliki mental yang tangguh.

Memperbaiki Pola Pikir

Filosofi Teras mengajarkan agar kita juga turut memikirkan kemungkinan hal buruk yang akan terjadi. Filsafat stoa menganggap itu sebagai suatu bentuk kedewasaan emosional dan spiritual.

Kedewasaan bukan hanya tentang menerima segala sesuatu, pikirkan suatu hal dengan rasional. Jika suatu hari kemungkinan buruk itu terjadi, kita sudah tahu cara mengatasinya sehingga tidak berlarut dalam keterpurukan yang menghantui.

Memiliki rasa percaya diri memang bagus, namun perlu diingat jika hal tersebut juga berpotensi menjadi sumber utama kekecewaan. Berusaha menjadi yang terbaik memang penting, namun harus dibarengi juga dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi kedepannya.

Mental yang Tangguh

Jika hidup berjalan tak sesuai harapan, jangan fokus pada hal-hal eksternal yang dianggap membawa pengaruh buruk bagi hidup kita. Boleh sedih asalkan jangan berlarut menyalahkan dunia dan menganggapnya tidak adil.

Refleksikan diri sendiri agar kamu tahu hal mana saja yang harus diperbaiki. Jadikan evaluasi tersebut sebagai bahan pembelajaran untuk selanjutnya. Saat menerima suatu kebaikan, kamu juga perlu waspada. Perlakukanlah kebaikan itu sebagai pinjaman, suatu saat mungkin bisa hilang dan diambil.

Kamu juga bisa menumbuhkan mental yang kuat dengan rutin melakukan meditasi untuk menghilangkan stres. Penerapan pola hidup sehat juga bisa dilakukan, mengingat mental yang kuat didapatkan melalui kondisi fisik yang sehat dan bugar.

Marcus Aurelius mengatakan, jadikan diri kamu sebagai suatu tebing parang, meski dihajar laut, tetap tenang dan kokoh. Mental yang tangguh tidak mudah dipengaruhi faktor eksternal. Tangguh bukanlah orang yang akan merasa bahagia jika sekelilingnya berjalan sesuai keinginannya.

Dengarkan terus siniar Anyaman Jiwa bersama Henry Manampiring episode “Henry Manimpiring: Melatih Mental Agar Lebih Tangguh” yang bisa kamu akses melalui tautan berikut https://dik.si/aj_mental. Jangan lupa untuk follow podcast Anyaman Jiwa, agar kamu terus mendapat insight seputar kesehatan mental, mulai dari area pekerjaan, hubungan percintaan, dan sebagai makhluk sosial, hanya di Spotify!

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/19/122131220/bagaimana-menumbuhkan-mental-yang-tangguh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com