Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

11 “Red Flag” yang Wajib Diwaspadai Saat Kencan Pertama

KOMPAS.com – Jangan pernah remehkan kencan pertama. Karena kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk mengulik perilaku si gebetan.

Hal itu penting diperhatikan karena caranya berperilaku akan menggambarkan bagaimana ia menghormati kita dalam hubungan.

Kita bisa menandai hal apa saja yang menimbulkan rasa tidak nyaman agar punya pertimbangan untuk melanjutkan kebersamaan.

Apalagi, jika si gebetan menunjukkan 11 red flag ini, kita disarankan untuk mundur karena kemungkinan tidak dihormati sebagai pasangan dapat terjadi.

Red flag yang harus diwaspadai saat kencan

1. Tidak menghormati batasan

Perhatikan respons si gebetan ketika mendapatkan apa yang diinginkan dan saat kita mengungkapkan hal yang ia tidak setujui.

Cara itu akan membantu kita untuk mengetahui apakah ia menghormati atau melanggar batasan tanpa memperhatikan perasaan pasangannya.

Perilaku si gebetan yang menunjukkan rasa tidak menghormati kepada calon pasangannya bisa dilihat dari:

2. Merendahkah orang lain

Tidak hanya dengan calon pasangan, si gebetan sebaiknya juga menunjukkan perilaku baik dengan orang lain.

Kalau ia merendahkan atau mengatakan sesuatu yang tidak pantas kepada orang lain, misalnya pada pelayan rumah makan, perilaku ini bisa menjadi peringatan untuk kita.

3. Menjelek-jelekkan orang lain

Membahas mantan bukanlah topik yang umum dibicarakan ketika kencan pertama, apalagi jika si gebetan menjelek-jelekkan pasangannya terdahulu.

Kita sebaiknya berhati-hati dengan tanda ini karena menyiratkan ia mungkin tidak bertanggung jawab atas tindakannya, temasuk dan dengan kita.

Hal yang sama juga berlaku apabila selama ngobrol, ia terkesan merendahkan orang lain.

Di sini, kita bisa menilai seberapa bermasalahnya si gebetan dengan orang-orang di sekitarnya.

4. Tidak menjawab pertanyaan

Obrolan saat kencan pertama pastinya akan terasa nyaman bila kita dengannya bisa saling merespons.

Namun, bisa saja si doi tidak menjadi lawan bicara yang baik karena menjawab secara tidak masuk akal  atau jawabannya asal-asalan.

Tidak menutup kemungkinan juga ia membuat kita merasa tidak enak hati karena menanyakan suatu hal.

Jika ia seolah-olah menghakimi pertanyaan yang diberikan ketika kencan pertama, maka kita harus berhati-hati.

5. Terus-menerus memeriksa ponsel pintar

Berbicara dengan teman yang terus-menerus mengecek ponsel pintar, tentu membuat kita tidak nyaman saat ngobrol, bukan?

Hal yang sama akan terjadi bila si gebetan juga sibuk dengan ponsel pintarnya, kecuali ia memiliki situasi mendesak.

Kalau si gebetan lebih mengutamakan gawainya ketimbang kita, perilaku ini menjadi tanda bahwa ia tidak mempertimbangkan perasaan lawan bicaranya.

6. Membicarakan diri sendiri

Ada perbedaan mencolok antara si gebetan berbicara dengan atau kepada kita. Ketika ia berbicara dengan kita, maka obrolan ada timbal-baliknya.

Namun, jika ia berbicara kepada kita maka artinya hanya ada komunikasi satu arah dan tidak ada kesempatan untuk bertanya balik atau menanggapi.

Tentu hal tersebut membuat rasa tidak nyaman karena kita tidak mampu membangun hubungan emosional dan tidak didengar.

7. Memberi rasa aman palsu

Si teman kencan dapat menawarkan banyak hal, mulai dari rencana liburan, makan, atau banyak hal di masa depan walau kita belum tentu jadian dengannya.

Memang perkataan itu terasa menyenangkan ketika didengar, namun kita jangan terbuai karena hal tersebut mungkin hanya memberikan rasa aman yang palsu.

Apabila rencana-rencana si gebetan itu diamini, lebih mungkin bagi kita untuk mengabaikan tanda bahaya lain dari hubungan dengannya.

8. Memuji tapi menghina

Perasaan tidak nyaman ketika kencan pertama dapat terasa jika gebetan tiba-tiba melontarkan lelucon sinis.

Itu akan membingungkan kita apakah barusan dipuji atau dihinda karena perkataannya dibungkus dengan candaan yang terdengar seperti pujian.

Misalnya, “Kamu akan lebih cantik kalau rambutmu lebih panjang” atau “Saya biasanya tidak menyukai wanita bergigi gingsul, tapi kamu berbeda”.

9. Membicarakan seks

Seperti membicarakan mantan, topik seks akan terasa aneh jika dibicarakan saat kencan pertama dan biasanya bukan pertanda bagus.

Seks sebenarnya boleh-boleh saja dibicarakan, tapi untuk kasus satu ini bisa menjadi masalah karena tidak memperhatikan rasa nyaman lawan bicara.

Seseorang yang peduli untuk mengenal dan mempertimbangkan kenyamanan kita, tidak mungkin membahas topik seks pada kencan pertama.

10. Mengabaikan keamanan

Kencan sebaiknya tidak dilanjutkan jika si gebetan memaksa kita nge-date di tempat-tempat rawan yang menimbulkan rasa was-was.

Misalnya, pergi ke tempat sepi di malam hari dan kita diharuskan naik transportasi umum seorang diri.

Kalau ia bereaksi dan masih bersikeras itu tandanya si gebetan tidak mempertimbangkan keamanan kita.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/19/102637720/11-red-flag-yang-wajib-diwaspadai-saat-kencan-pertama

Terkini Lainnya

88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com