Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Langkah Jitu Hadapi Rekan Kerja yang Bermasalah

Dalam survei tahun 2008 yang melibatkan 5.000 karyawan perusahaan CPP Inc di sembilan negara, sebanyak 85 persen karyawan mengaku menghadapi sejumlah konflik di kantor.

Konflik di kantor bisa bermacam-macam bentuknya, termasuk rekan kerja yang bermasalah.

Rekan kerja yang bermasalah cenderung menyebabkan alur kerja kita menjadi terganggu, dan kita pun merasa malas bertatap muka dengan mereka.

"Saya pikir cara kerja dan cara komunikasi dapat menjadi akar dari ketegangan kebanyakan orang dalam bekerja sama," kata Carolyn Kleiman, pakar karier di situs ResumeBuilder.com.

Para ahli merekomendasikan tiga langkah jitu dalam menghadapi rekan kerja yang bermasalah.

1. Mundur dan melihat masalah lebih dulu

Sebelum melakukan tindakan apa pun dengan rekan kerja, cobalah mundur selangkah dan mencari tahu apa masalahnya.

"Apakah kita terus-menerus mengerjakan proyek bersama dan mereka menunggu hingga menit terakhir dan saya ingin menyelesaikan sesuatu dengan baik?" ujar Kleiman.

"Apakah rekan kerja tidak menanggapi email atau pesan kita? Apakah mereka meremehkan ide kita dalam rapat?"

Di saat kita memiliki pemahaman jelas tentang masalah yang terjadi, masalah itu akan lebih mudah ditangani.

2. Meyakinkan rekan kerja

Setelah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tentukan apakah kita perlu mendekati rekan kerja atau tidak.

Jika konflik lebih disebabkan oleh kepribadian rekan kerja yang sulit diubah, Kleiman menyarankan untuk menggunakan kalimat seperti "kamu hanya mencoba membatasi interaksi kita".

"Pertahankan agar segala sesuatunya singkat, tetap terlihat, dan tetap profesional," lanjut Kleiman.

Namun jika masalahnya terletak pada cara bekerja sama, ada solusi yang lebih mudah.

Penasihat karier di Harvard, Gorick Ng menyarankan untuk menghargai rekan kerja dengan mengatakan "saya selalu melihat kamu sebagai rekan yang bisa diandalkan".

Kata-kata seperti itu akan membantu menyadarkan rekan kerja jika kita tidak bermaksud menyinggung mereka secara pribadi, melainkan hanya mengungkapkan masalah di kantor.

Ketika kita ingin mengatasi masalah tertentu dalam berkolaborasi dengan rekan kerja, buatlah sebuah tantangan sebagai masalah yang harus diselesaikan bersama, catat Kleiman.

"Katakan 'saya perhatikan kamu cenderung menyelesaikan pekerjaan lebih lambat'," tutur Kleiman.

"Itu membuat saya sangat cemas. Saya tahu saya senang menyelesaikan tugas lebih awal dan kamu mungkin cemas akan hal itu. Menurutmu bagaimana kita bisa mengelolanya?"

3. Bicarakan dengan atasan

Jika masalah dengan rekan kerja berlanjut dan memengaruhi pekerjaan kita, cara terakhir adalah menemui atasan.

"Saya sudah mencoba mengerjakan tugas ini namun saya menghadapi penghalang yang konsisten."

"Apakah ini pernah Anda alami sebelumnya? Apa saran dari Anda agar saya bisa menanganinya," kata Ng.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/06/09/103945620/3-langkah-jitu-hadapi-rekan-kerja-yang-bermasalah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com