Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Love Language Physical Touch, Kamu Suka yang Mana?

KOMPAS.com - Physical touch menjadi salah satu love language atau bahasa cinta yang disukai sebagian orang.

Mereka yang menyukainya bisa merasa lebih dekat, mesra, dan intim jika bersentuhan secara fisik dengan doi-nya.

Sentuhan fisik yang dimaksud dalam physical touch tidak harus dengan berhubungan seksual -meski aktivitas ini menjadi salah satunya.

Karena masih ada cara lain yang bisa dilakukan supaya sejoli bisa mengekspresikan rasa cintanya, seperti berikut ini.

Bentuk love language physical touch

Pasangan dengan love language physical touch sebenarnya lebih menyukai ungkapan cinta secara fisik ketimbang kata-kata romantis atau hadiah.

Nah, mereka yang menyukai love language tersebut bisa mengungkapkan rasa cintanya kepada pasangan dengan cara-cara sebagai berikut.

1. Berciuman

Berciuman merupakan salah satu cara termudah dan efektif bagi suami-istri untuk menunjukkan cinta secara fisik kepada pasangan.

Berciuman juga menjadi alternatif love language physical touch bagi suami-istri di samping berhubungan seksual.

Mereka yang sudah sah melakukannya dapat mencium pasangannya di bibir, leher, pipi, maupun dahi.

Perlu diketahui bahwa mencium pasangan dalam banyak budaya menunjukkan rasa hormat, salam, dan kasih sayang.

2. Berpegangan tangan

Selain mencium, pasangan bisa menunjukkan rasa cintanya dengan berpegangan tangan.

Bergandengan tangan dengan pasangan, baik di depan umum atau pribadi, merupakan cara termudah untuk melepaskan endorfin.

Itu penting dilakukan supaya pasangan yang menyukai love language physical touch dapat meningkat suasana hatinya.

Di samping itu, love language physical touch berupa pegangan tangan tidak melulu dilakukan oleh sejoli yang sedang memadu asmara.

Pasalnya orangtua bisa melakukan love language tersebut dengan menggandeng anaknya untuk alasan protektif dan hubungan fisik.

3. Cuddling

Pelukan atau populer disebut generasi Z sebagai cuddling merupakan salah satu love language yang bisa dilakukan di beragam situasi.

Pasangan dapat memeluk orang yang mereka cintai ketika menonton film maupun rebahan di kasur.

Perlu diketahui bahwa berpelukan memberikan pasangan perasaan yang lebih dekat secara fisik dan emosional.

Pasangan dapat bertukar posisi ketika berpelukan, seperti saling membelakangi atau berhadap-hadapan.

4. Sentuhan kulit

Pasangan dengan love language physical touch mungkin menyukai sentuhan dari kulit ke kulit.

Itu bisa dilakukan dengan menyentuh punggung, leher, rambut, maupun kaki pasangan.

Physical touch berupa sentuhan kulit memang menjadi tanda bahwa pasangan mencintai dan punya rasa tertarik secara fisik dengan doi-nya.

Love language physical touch lainnya

Pasangan ternyata bisa mengungkapkan love language physical touch secara non-intim.

Cara tersebut dapat dicoba sebagai ekspresi cinta tanpa perlu berhubungan seksual.

Love language physical touch non-intim bisa diberikan ketika pasangan pulang kerja untuk meningkatkan rasa saling terhubung.

Nah, ada beberapa cara untuk menunjukkan love language satu ini. Apa saja?

1. Mengusap punggung

Pasangan dengan love language physical touch mungkin memerlukan usapan di punggungnya.

Itu seperti kita sedang menghadapi teman yang merasakan situasi sulit, menjengkelkan, atau menyentuh.

Dalam hal ini, mengusap atau memijat punggung pasangan memberi sinyal bahwa pasangan ada bagi orang yang dicintai.

Cara tersebut juga menunjukkan bahwa pasangan mendapatkan rasa cinta.

Selain punggung, pasangan bisa mengusap bahu, tangan, atau bagian tubuh lainnya.

Pastikan juga pasangan saling berkomunikasi agar mereka merasa nyaman.

2. Duduk berdampingan

Salah satu ungkapan cinta bisa ditunjukkan dengan duduk cukup dekat untuk menyentuh pasangan.

Love languange tersebut bisa dicoba ketika sejoli ingin mengungkapkan cinta dalam makan malam atau menghadiri suatu acara.

Duduk berdampingan merupakan alternatif bagi pasangan yang tidak ingin mengumbar kemesraan dengan bercium atau berpegangan tangan.

Duduk sebelah-sebelahan dengan pinggul dan kaki bersentuhan juga menjadi cara non-verbal agar pasangan saling terhubung.

3. Menggelitik

Tidak semua orang, termasuk pasangan, suka mendapat gelitikan dari doi-nya.

Tapi menggelitik sebenarnya menjadi alternatif love language physical touch yang patut dicoba.

Asalkan kita bertanya dulu kepada pasangan apakah mereka merasa nyaman ketika digelitiki.

Love language physical touch untuk LDR

Pasangan yang menjalih hubungan jarak jauh alias long distance relationship ternyata masih bisa merasakan atau menunjukkan love language physical touch.

Caranya adalah mem-video call pasangan karena bahasa tubuh sama ekspresifnya dengan ungkapan verbal.

Video call yang bisa menjadi ganti sentuhan fisik sebaiknya dilakukan dengan penuh perhatian.

Pasangan sebaiknya mencari tempat yang tenang dan menjauhkan diri dari berbagai distraksi, seperti mematikan TV.

Kemudian, mereka bisa saling kontak mata dan menggunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan mereka secara fisik bersama.

Ide lain yang bisa dicoba adalah dengan berdandan, ciuman virtual, menyiapkan minuman favorit ketika sedang video call.

Bagaimana, mudah 'kan?

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/03/101000020/7-love-language-physical-touch-kamu-suka-yang-mana-

Terkini Lainnya

88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com