Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perut Anak Kucing Terlihat Buncit, Apa Sebabnya?

Hal-hal yang mungkin menjadi penyebabnya antara lain, pembesaran organ, adanya cairan dalam perutnya, parasit usus, hingga penambahan berat badan.

Untuk lebih jelasnya, simak paparan berikut ini.

  • Pembesaran organ

Membesarnya beberapa organ, seperti hati, limpa dan ginjal karena kanker, jenis infeksi tertentu, penumpukkan sel peradangan, atau sebagai respons terhadap suatu penyakit dapat membuat perut anak kucing membuncit.

Selain itu, pembesaran kandung kemih juga dapat membuat perut anak kucing membuncit.

Kandung kemih yang membesar ini menandakan penyumbatan saluran kemih yang dapat membahayakan nyawa kucing.

Biasanya, kondisi ini terjadi pada kucing jantan, meski kucing betina juga dapat mengalaminya.

Saluran pencernaan juga dapat membesar akibat terisi gas, cairan, benda asing, atau makanan, membuat perut terlihat buncit.

Lalu, organ lain yang dapat membesar dan membuat perut buncit adalah rahim pada kucing betina.

Pada anak kucing betina, rahim bisa terisi oleh cairan atau nanah.

  • Cairan dalam perut

Cairan dalam kadar sedang atau tinggi dapat menyebabkan perut anak kucing membuncit.

Nah, cairan dalam perut ini bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti pendarahan di perut, kanker, gagal jantung, peradangan di pankreas, penyakit peritonitis, serta menurunnya produksi protein dalam tubuh.

Untuk diketahui, saat kadar protein terlalu rendah, pembuluh darah di tubuh bisa bocor dan menyebabkan cairan menumpuk di perut dan bagian tubuh lainnya.

Pecahnya beberapa organ seperti kandung kemih, kandung empedu, atau saluran pencernaan  dapat mengakibatkan kebocoran isi cairan organ tersebut ke dalam perut, membuat perut terlihat buncit.

Kondisi ini sangat berbahaya, sehingga harus segera ditangani.


  • Parasit di usus

Penyebab perut buncit anak kucing lainnya adalah parasit usus.

Menurut Cornell Feline Health Center, perut anak kucing cenderung memiliki banyak cacing usus, sehingga dapat membuat buncit perut anak kucing.

Dokter hewan bisa menentukan ada tidaknya parasit usus ini dengan memeriksa kotoran kucing. Biasanya, anak kucing akan diberi obat oral untuk mengobatinya.

  • Massa perut

Meski lebih sering terjadi pada kucing dewasa, perut anak kucing bisa buncit akibat adanya massa dalam perut.

Massa perut ini bisa jinak hingga bersifat kanker, sehingga perlu dilakukan tes guna mendapatkan diagnosa spesifik.

Berdasarkan lokasi dan jenis massa, penanganan dapat berupa pembedahan untuk mengangkat massa, kemoterapi atau pemantauan dan perawatan dengan obat-obatan.

Diagnosa dan pengobatan

Jika anak kucing memiliki perut buncit, diperlukan evaluasi dan pengujian untuk mengetahui penyebabnya.

Biasanya, tes itu bisa berupa pemeriksaan darah lengkap, urinalisis, USG perut dan/atau rontgen, rontgen dada, evaluasi cairan, dan biopsi (jika ada massa), dan pengujian organ untuk penyakit menular.

Pengujian yang direkomendasikan dokter hewan akan disesuaikan dengan kasus yang dialami.

Pengobatan pun akan disesuaikan dengan penyebab kasus perut buncit anak kucing, mulai dari menghilangkan cairan dari perut, pemberian obat, hingga pembedahan.

Namun perlu diingat, dalam pengobatan apa pun, penting bagi kita untuk selalu mengawasi anak kucing dan mengontak dokter hewan jika ada perubahan pada fisik atau sikap kucing.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/04/080000220/perut-anak-kucing-terlihat-buncit-apa-sebabnya-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com