Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kata Para Wanita tentang Hubungan FWB, Pria Wajib Baca

Dalam hubungan FWB, batasan dengan seorang teman pun memudar. Dari yang tadinya sekadar nonton film atau hangout bareng, kini dipenuhi oleh rutinitas seksual.

Meski terdengar menarik, hubungan FWB semacam ini tidak lepas dari masalah.

Misalnya, teman "tidur" yang tiba-tiba berhubungan intim dengan orang lain, atau mereka justru sepenuhnya terikat dengan kita dan mulai mengembangkan perasaan romantis.

Jika kondisinya sudah demikian, apa yang bisa dilakukan kita sebagai pria?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, beberapa wanita berikut menjelaskan seberapa besar kemungkinan hubungan FWB berjalan lancar.

"Saya kira itu (hubungan FWB) bisa berhasil jika kita dan teman benar-benar terbuka tentang apa yang dicari."

"Kita harus mau menyesuaikan ketika hubungan itu tidak lagi berjalan baik untuk salah satu pihak," sebut wanita bernama Eliza J.

"Biasanya FWB tidak berjalan lancar. Sulit untuk tidak melibatkan perasaan, dan salah satu pihak selalu terluka," kata perempuan lain bernama Nicole M.

Namun menurut Nicole, tidak masalah jika pria dan wanita yang berada dalam hubungan FWB dan lantas ingin memperdalam perasaan mereka.

"Saya sebenarnya dalam hubungan friends with benefits saat ini," tutur Kirsten E.

Kirsten mengatakan, hubungan FWB bisa berhasil apabila kita memiliki batasan dan komunikasi yang terbuka.

"Kedua pihak harus berada di jalur yang sama, jika tidak maka akan berantakan."

Sementara itu, Lauren R menyebut, hubungan FWB tidak akan berakhir dengan baik.

"Kita menganggap FWB bisa berhasil, dan kita mengatakan pada diri kita bahwa itu bisa berhasil, namun nyatanya tidak," tutur dia.

Alexa P berpendapat, hubungan FWB dapat bekerja ketika ekspektasi setiap pihak sudah ditetapkan.

"Tetapi salah satu pihak akan mengembangkan perasaan pada akhirnya. Seks menciptakan keterikatan, berkat senyawa kimia di otak," sebut Alexa.

"Saya pikir satu-satunya cara hubungan itu bisa berhasil adalah jika kedua orang benar-benar tidak peduli tentang segala sesuatu dan tidak membutuhkan cinta," papar Jessica S.

Lain halnya dengan Tara W. Ia menegaskan agar kita tidak menjalin hubungan FWB dengan teman.

"Jika kita pernah berteman dengan orang itu, jangan pernah mencoba FWB. Apalagi jika hubungan itu singkat," sebut dia.

"Saya rasa friends with benefits itu baik, tetapi hubungan tersebut pasti memiliki tanggal kedaluwarsa."

"Pada titik tertentu, seseorang akan menginginkan hubungan yang lebih serius atau ingin meninggalkan FWB," ungkap Laura M.

Vanesa L menjelaskan, berdasarkan pengalamannya, hubungan FWB akan berhasil jika dimulai dari pertemanan.

"Kita tidak bisa memulai hubungan FWB sejak awal, karena tidak ada salah satu pihak yang cukup mengenal satu sama lain untuk 100 persen nyaman dan berkomitmen," kata dia.

"Pada awalnya hubungan itu bisa berhasil, tetapi begitu FWB terjadi lebih dari beberapa kali dan konsisten, seseorang akan jatuh cinta pada orang lain," cetus Jane R.

Sedangkan menurut Brianna S, hubungan FWB sejatinya adalah impian banyak orang.

"Namun salah satu pihak selalu memiliki perasaan yang terlalu kuat pada orang lain dan akhirnya itu meledak," kata dia.

"Saya pikir 'kenalan' dengan manfaat bisa berhasil, tapi jelas bukan teman. Salah satu pihak selalu terluka, dan biasanya itu yang paling tidak kamu harapkan," ujar Chrissie G.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/16/230000920/kata-para-wanita-tentang-hubungan-fwb-pria-wajib-baca

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com