Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rekomendasi Film Bertema Kemerdekaan, Cocok Ditonton Saat HUT ke-77 RI

Kita bisa mengenang kembali jasa para pahlawan yang telah membuat kita bisa hidup bebar dari penjajah.

Meski ceritanya fiksi dan tak sepenuhnya berdasarkan fakta, film-film bertema kemerdekaan ini bisa membantu meningkatkan jiwa nasionalisme.

Selain itu, menikmati berbagai karya sinema ini bisa menjadi agenda untuk menikmati libur 17 Agustus ini bersama keluarga.

Simak rekomendasinya berikut ini:

Battle of Surabaya

Film animasi rilisan tahun 2015 ini bercerita soal petualangan Musa, remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan arek-arek Suroboyo pada pertempuran 10 November 1945.

Film ini sukses menyabet berbagai penghargaan termasuk Milan International Film Festival 2017, Berlin International Film Festival 2017, Nice International Film Festival 2017.

Visual yang menarik semakin menambah daya tarik ceritanya yang memang epik dan layak kita kenang kembali.

Tjoet Nja Dhien

Film lawas ini termasuk yang wajib ditonton jika kita ingin menikmati sajian kisah bertema kemerdekaan.

Rilis tahun 1988, ini merupakan film biografi Tjoet Nja Dhien, pejuang wanita asal Aceh saat menghadapi Belanda.

Diperankan oleh Christine Hakim, Tjoet Nja Dhien sukses meraih berbagai penghargaan sehingga direstorasi di Belanda untuk ditayangkan kembali di bioskop.

Merah Putih

Kerasnya perjuangan untuk mendapatkan kemerdekaan RI bisa kita saksikan lewat film yang rilis tahun 2009 ini.

Merah Putih merupakan kolaborasi rumah produksi nasional dengan internasional yang berkisah soal peristiwa Agresi Militer Belanda 1 pada 1947.

Diperankan oleh sejumlah aktor ternama termasuk Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu, Zumi Zola, dan Darius Sinathrya.

Merah Putih merupakan pemula dari trilogi film bertema perjuangan kemerdekaan lainnya, yaitu Darah Garuda (2010), dan Hati Merdeka (2011).

Film besutan Hanung Bramantyo ini menceritakan perjalanan hidup Soekarno sebagai proklamator Bangsa Indonesia dan merebut kemerdekaan dari kolonial Belanda.

Film yang dibintangi oleh Ario Bayu, Lukman Sardi, dan Maudy Koesnaedi ini kini bisa dinikmati di Netflix.

Guru Bangsa Tjokroaminoto

Omar Said Tjokroaminoto merupakan guru untuk banyak tokoh besar Bangsa Indonesia termasuk Soekarno, Kartosuwiryo, hingga Tan Malaka.

Kisah hidupnya sebagai pendiri partai Sarekat Islam bisa kita nikmati dalam film yang dirilis tahun 2015 ini.

Digarap oleh Garin Nugroho, Guru Bangsa Tjokroaminoto dibintangi oleh Reza Rahardian, Christine Hakim, Didi Petet, hingga Sujiwo Tejo.

Dari sejumlah nama yang terlibat, tentunya kita sudah bisa mendapatkan gambaran soal kualitas film perjuangan ini bukan?

Kartini

Film yang dibintangi Dian Sastrowardoyo berkisah soal kehidupan Kartini yang dikenal sebagai pejuang emansipasi wanita di Indonesia.

Lewat karya sinematik ini, kita bisa lebih menghargai kebebasan wanita untuk mengenyam pendidikan untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan cerdas.

Hal yang masih sulit didapatkan oleh para wanita di era 1900-an, seperti dikisahkan di film rilisan 2017 ini. 

Namun Bumi Manusia sarat akan gambaran permasalahan sosial dan ketidakadilan di masa penjajahan Belanda yang dialami masyarakat kala itu.

Film yang dibintangi Iqbaal Ramadhan ini meraih berbagai penghargaan di Festival Film Bandung sehingga layak dilabeli sebagai tontonan wajib di perayaan HUT ke-77 RI.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/17/091103120/rekomendasi-film-bertema-kemerdekaan-cocok-ditonton-saat-hut-ke-77-ri

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com