Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Model Cincin Tunangan yang Jadi Tren pada 2022

Pasalnya, saat bertunangan, tandanya sepasang kekasih sudah siap untuk melangkah ke hubungan yang lebih serius.

Untuk itu, tak heran jika banyak pria yang rela mencari-cari model cincin tunangan terbaik untuk diberikan pada kekasihnya.

Nah, jika kamu adalah salah satunya dan masih bingung memilih, mungkin deretan model cincin tunangan yang menjadi tren pada tahun 2022 ini bisa membantu.

  • Toi et moi

Di tahun 2022 ini, kita mungkin melihat banyak selebritas dunia yang memilih cincin tunangan dengan aksen multi-stone alias bertakhtakan lebih dari satu batu permata.

Pilihan ini pernah dipertontonkan oleh selebritas dunia, seperti Megan Fox, Ariana Grande, dan Emily Ratajkowski.

Tren itu memang tidak aneh. Chief Merchandising Officer di Blue Nile, Katie Zimmerman, berpendapat, cincin dengan dua batu permata atau lebih memang menjadi salah satu primadona tahun ini.

"Apalagi, batu permata ganda dapat melambangkan bersatunya dua orang menjadi pasangan sehidup semati,” ujar dia.

Zimmerman menyebutkan, keindahan cincin tunangan toi et moi tidak hanya terletak pada simbolisme kebersamaannya, tetapi karena cincin itu memiliki batu yang dapat menonjolkan keindahan satu sama lain.

Apalagi, tren cincin yang memiliki bentuk lebih tebal dibanding cincin khusus perempuan ini dipopulerkan oleh nama-nama besar, seperti Bella Hadid, Dua Lipa, dan Kylie Jenner.

"Di saat cincin mungil masih menjadi tren untuk cincin pertunangan, kami melihat lebih banyak perempuan mulai tertarik pada gaya lebih berani yang secara tradisional identik dengan pria," kata Money.

"Permintaan cincin tunangan dan aksesori pernikahan berwarna-warni melonjak baru-baru ini."

"Jadi masuk akal jika cincin yang paling banyak dibeli bulan lalu adalah batu non-berlian," kata Pemimpin Komersial di aplikasi pembayaran belanja perdagangan Klarna, Michela Griffin.

Ya, meski model cincin tunangan unik bisa membuat momen tunangan terasa sangat spesial, cincin bergaya "jadul" ini tetap tidak kalah.

"Cincin vintage akan mengingatkan kita dengan hubungan emosional yang terjalin dengan orang spesial, seperti nenek, ibu, atau bibi."

"Namun, cincin ini mempunyai keunikan sendiri meski tetap memiliki nilai sentimental," kata Zimmerman.

Zimmerman menambahkan, para pasangan bisa menambahkan pita, berlian, atau mencari potongan berbeda untuk membuat tampilan "jadul" terlihat lebih modern.

Namun, jika ingn terlihat lebih vintage, kita bisa memasukkan teknik milgrain, ukiran tangan, draping, dan desain filagree pada cincin.

Desain cincin ini memungkinkan para pasangan berkreasi dengan berbagai varian bentuk. Apalagi, desain bertumpuk ini dapat membantu menonjolkan cincin dan jari.

"Model cincin tunangan bertumpuk ini adalah cara unik untuk menonjolkan center stone dan membuat statement," kata Money.

"Berlian bisa makin menonjol jika ditambahkan dengan batu tambahan atau band yang didekorasi,” ujar Zimmerman.

Di tahun ini, banyak pasangan yang memesan cincin besar dengan bentuk halo yang berani.

Bahkan faktanya, Klarna menemukan bahwa ada peningkatan sebesar 127 persen dalam pembelian cincin berbentuk halo di tahun ini.

Misalnya black ice, cincin tunangan dengan batu permata hitam yang menurut Griffin banyak diburu pada Januari lalu.

"Tren unik yang menghadirkan aksen berlian di bawah center stone cincin ini bertujuan untuk menambahkan kilau ekstra dan personalisasi unik ke model cincin yang tidak terlalu mencolok," ujar dia.

"Aksen tersembunyi ini sering dipasangkan dengan gaya solitaire dan klasik modern yang tak lekang oleh waktu,” lanjut dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/19/084156920/9-model-cincin-tunangan-yang-jadi-tren-pada-2022

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com