Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Langkah dalam Memilih Nama Bayi, Jangan Sampai Salah

Sebagai bagian dari menjaga amanah tersebut, orangtua pun mempersiapkan segala sesuatu dengan baik, tidak terkecuali memilih nama yang dirasa tepat.

Memilih nama untuk bayi memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang.

Memang, orangtua dapat mencari rekomendasi nama bayi yang sesuai keinginan di internet.

Namun demikian, patokan dan pemahaman sebelum memilih nama juga perlu dipelajari agar anak mendapatkan nama yang dirasa tepat dan baik.

1. Catat ide yang terlintas

Pertama, catat ide apa pun yang terlintas di kepala pertama. Atau, ambil ide dari nama-nama tokoh terkenal.

Sebagai contoh, kita bisa menuliskan nama-nama orang berpengaruh seperti ilmuwan, penemu, hingga mantan kepala negara.

Dari situ, pilih mana yang paling cocok untuk si kecil.

Jangan lupa menambahkan referensi nama yang kita dapat dengan nama pilihan kita sendiri sehingga bayi laki-laki kita nantinya memiliki nama yang unik.

2. Mengacu dari silsilah keluarga

Silsilah keluarga bisa dijadikan acuan untuk menemukan ide nama bayi laki-laki.

Apabila ada saudara yang mempunyai nama unik dan makna dari nama itu dirasa sangat bagus, cobalah meminta izin untuk dapat memakai nama itu.

Beberapa suku di Indonesia, seperti Batak selalu mencantumkan marga untuk diberikan kepada anggota keluarganya.

Bagi keturunan Batak yang dikenal patriakat, maka nama bayi laki-laki yang lahir juga harus diberikan sesuai marga ayah, sebagai identitas keluarga yang tidak boleh ditinggalkan.

3. Memiliki makna yang baik

Setiap nama pasti mempunyai arti atau makna tertentu. Maka, kita sebagai orangtua harus mengetahui pasti apa arti dari nama yang akan diberikan kepada bayi laki-laki.

Apalagi, jika kita berniat mengambil nama dari bahasa asing atau bahasa daerah sebagai sumber inspirasi.


4. Ganti beberapa huruf atau kata

Agar nama bayi semakin unik dan berbeda dari kebanyakan anak lainnya, ganti beberapa huruf atau kata.

Beberapa nama terdengar pasaran dan juga dipakai oleh orangtua lain.

Oleh karenanya, buat nama baru yang berbeda dengan mengganti 2-3 huruf atau kata dari nama panjang si kecil.

5. Perhatikan bunyi saat nama disebutkan

Ketika memilih nama, pikirkan apakah nama itu enak didengar saat diucapkan, jangan sampai terdengar kasar dan kurang enak disebutkan.

Juga, pastikan nama depan dan nama belakang bayi cocok atau sesuai.

6. Berdiskusi dengan pasangan

Mungkin terdengar sepele, tapi jangan lupa melibatkan pasangan dalam memilih nama bayi laki-laki agar tidak menimbulkan perdebatan.

Kita pun bisa meminta saran dari keluarga atau pemuka agama di lingkungan tempat tinggal kita.

Langkah ini akan membantu kita menemukan nama yang sesuai harapan kita dan pasangan.

7. Jangan terlalu pendek atau terlalu panjang

Nama yang baik haruslah mempunyai makna yang baik, serta mudah diingat dan dihafal.

Hindari nama yang sangat pendek karena terlalu sederhana. Sebaliknya, nama yang terlalu panjang akan terkesan rumit.

Nama yang terlalu panjang menyebabkan orang lain susah mengingat nama bayi kita.

Bisa jadi, si anak nantinya juga kesulitan menyebutkan namanya sendiri ketika beranjak dewasa.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/19/155116420/7-langkah-dalam-memilih-nama-bayi-jangan-sampai-salah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com