Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips Hadapi Selingkuh Emosional yang Dilakukan Pasangan

Apa bedanya?

Dilansir dari Health Shot, life coach, Rashi Gaur mengatakan, eseorang yang melakukan selingkuh emosional melakukannya dengan membangun hubungan emosional eksternal atau di luar hubunan yang sedang dijalaninya.

Relasi yang terjalin ini mungkin terasa seperti hubungan yang sehat dan tidak berbahaya karena tidak melibatkan fisik.

Padahal kenyatannya, selingkuh emosional bisa lebih berbahaya dibandingkan ketidaksetiaan fisik.

Apalagi, kini teknologi telah memudahkan kita untuk menjalinnya dengan adanya media sosial maupun aplikasi kencan.

Ketika menjadi korban perselingkuhan emosional

Namun, bagaimana jika kita adalah orang yang menjadi korban selingkuh emosional pasangan?

Tentu, rasanya akan menyakitkan melihat pasangan memiliki hubungan emosional dengan seseorang yang harusnya hanya menjadi teman saja, kan?

Agar perasaan tersebut tak berkembang menjadi hal yang lebih buruk, Rashi Gaur punya lima tips mengatasi selingkuh emosional dengan cara yang dewasa.

Berikut sarannya.

  • Memaafkan pasangan

Jika masih ada rasa cinta di antara kita dan pasangan, ada baiknya kita memaafkan si dia.

Memang, memaafkan itu sulit. Namun, semua hubungan berhak mendapatkan kesempatan baru selama masih ada rasa cinta.

Apalagi, jika ada cinta, tentu ada ruang untuk “pemulihan,” yang akan dimulai jika hati kita rela memaafkan pasangan.

Tentunya proses ini membutuhkan waktu.

Namun, selama ada keinginan untuk mempertahankan hubungan meski perselingkuhan telah terjadi, itu bisa dilakukan.

Hanya berharap untuk rujuk saja tidak cukup, dan akan membuat hubungan berakhir.

Untuk itu, kita perlu mengungkapkan apa yang kita rasakan pada pasangan, begitu pula sebaliknya.

Meski sulit atau menyakitkan, ingatlah bahwa jujur sudah menyelesaikan separuh permasalahan dalam perselingkuhan.

  • Jangan saling menyalahkan

Saling menyalahkan tak akan membantu.

Lebih baik, tanya pada diri sendiri dan pasangan tentang apa yang salah dalam hubungan.

Apakah itu, kejenuhan, kurangnya komunikasi, terlalu sibuk, atau alasan lainnya.

Jika baik kita dan pasangan telah memahami itu, kita hanya tinggal mengisi apa yang hilang tersebut, dan permasalahan pun sirna.

Ingat, semua hubungan butuh usaha untuk mempertahankannya. Meski butuh waktu, selalu ada jalan.

  • Sayangi diri sendiri

Jika si dia selingkuh, cobalah untuk fokus menyayangi diri sendiri. Misalnya, dengan mengikuti kelas aerobik untuk memperbaiki pola hidup.

Berolahraga akan membantu menenangkan pikiran dan melepaskan amarah kita, dua hal utama yang dbutuhkan untuk menyelesaikan masalah.

Lalu, habiskan waktu bersama sahabat kita.

Meski kita tak mendiskusikan masalah kita, bersenda gurau dengan sahabat yang mendukung kita akan membuat diri merasa lebih baik

  • Cari bantuan jika diperlukan

Cara dewasa untuk menghadapi perselingkuhan yang terakhir adalah meminta bantuan jika merasa kita tak dapat melaluinya sendiri.

Libatkan orang yang memiliki perspektif netral dalam hubungan kita, seperti konselor profesional, orangtua, kakak, atau teman yang sudah kita anggap sebagai keluarga sendiri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/04/201515220/5-tips-hadapi-selingkuh-emosional-yang-dilakukan-pasangan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com