Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pikiran dan Tindakan yang Menandakan Gejala OCD, Kamu Salah Satunya?

KOMPAS.com - Gangguan obsesif kompulsif atau obsessive compulsive disorder (OCD) adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang cenderung perfeksionis dalam banyak hal, termasuk menyangkut kebersihan.

Padahal, OCD tidak harus berbentuk sikap dan perilaku yang ekstrem.

Gangguan ini dapat dipicu oleh krisis pribadi, tindakan pelecehan, atau kematian seseorang yang dicintai di masa lalu.

Gejala OCD biasanya dimulai dari hal-hal kecil yang terlihat normal, seperti takut akan benda-benda tertentu, atau takut membuat kesalahan dan menyakiti seseorang.

Dikutip laman WebMD, gejala OCD bisa mencakup obsesi, kompulsi (perilaku), atau keduanya.

Obsesi merupakan pikiran atau kekhawatiran tak terkendali yang dapat menyebabkan stres.

Sementara itu, kompulsi adalah tindakan yang dilakukan individu secara sering untuk memberikan rasa lega dalam waktu sesaat.

Gejala OCD

Obsesi dan kompulsi memiliki tema masing-masing. Yaitu:

Obsesi

1. Takut kuman atau kotoran

Kita merasa takut menyentuh benda yang sudah dipegang orang lain, seperti gagang pintu.

Contoh lainnya, kita merasa tidak ingin berpelukan atau berjabat tangan dengan orang lain.

2. Kebutuhan ekstrem untuk mengatur

Kita akan mengalami stres apabila mengetahui hal-hal atau benda-benda yang tidak pada tempatnya.

Sangat sulit bagi kita untuk meninggalkan rumah jika kita tidak mengatur segala sesuatu dengan cara tertentu.

3. Takut menyakiti diri sendiri atau orang lain

Ketika kita memikirkan sesuatu yang sama sekali berbeda, kita takut hal itu akan menyakiti diri sendiri atau orang lain.

4. Takut dan ragu membuat kesalahan

Kita membutuhkan dorongan atau kepastian terus-menerus dari orang lain bahwa tindakan yang kita lakukan benar atau baik.

5. Takut malu

Kita takut mengucapkan kata-kata kasar atau berperilaku buruk di depan umum.

6. Takut pada ide-ide buruk, termasuk yang menyangkut seks atau agama

Kita membayangkan skenario yang buruk terkait seks atau agama.

Kompulsi

1. Ingin mencuci atau membersihkan diri

Gejala dari tema ini, kita ingin mencuci tangan atau mandi secara berulang-ulang.

2. Memeriksa sesuatu

Contoh kasus, kita berkali-kali memastikan peralatan dapur dan listrik di rumah sudah dimatikan, atau pintu sudah dikunci dengan benar ketika kita pergi.

3. Menghitung

Kita mengucapkan angka dalam pola tertentu dengan keras atau mengatakan dalam hati.

4. Mengatur atau mengurutkan

Kita merasa harus makan makanan tertentu dalam urutan tertentu.

Bahkan, kita mengatur pakaian atau barang-barang lain dengan cara yang khusus.

5. Mengatakan atau melakukan sesuatu secara rutin

Kita mengatakan atau melakukan sesuatu beberapa kali dengan cara tertentu sebelum meninggalkan rumah.

6. Mengumpulkan atau menimbun barang

Rumah dipenuhi oleh barang-barang yang tidak dibutuhkan atau digunakan, namun kita tidak bisa berhenti membeli barang.

Kunjungi dokter atau psikiater

Mereka yang menderita gangguan obsesif kompulsif disarankan untuk menemui dokter atau psikiater.

Proses diagnosis OCD akan meliputi beberapa hal, seperti:

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/06/071934520/pikiran-dan-tindakan-yang-menandakan-gejala-ocd-kamu-salah-satunya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com