Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Variasi Model Rambut Tipis Pria agar Terlihat Lebih Bervolume

Pasalnya, ada beberapa gaya rambut bisa dipilih untuk memberikan kesan rambut yang lebih bervolume.

Tentunya hal itu perlu didukung oleh potongan rambut yang sesuai serta teknik menata rambut agar tampak mengembang dan tidak terlihat tipis. 

Variasi model rambut tipis pria

Penampilan seorang pria akan lebih terlihat menarik jika memilih model rambut yang tepat sesuai kondisi rambutnya.

Apabila rambutmu mulai menipis, berikut model rambut yang mungkin bisa dicoba agar tampak lebih bervolume.

1. Buzz cut

Potongan rambut pendek dapat membantu menyamarkan kesan rambut tipis. Untuk itu, pilihan model rambut pria buzz cut bisa menjadi pilihan pertama.

Gaya rambut buzz cut menampilkan potongan rambut pendek baik di bagian atas hingga ke samping.

Agar penampilan tampak lebih menarik, kita dapat menyesuaikannya dengan menumbuhkan janggut dan kumis untuk menyeimbangkan penampilan visual.

Selain buzz cut, model rambut comb over yang disisir rapi ke samping juga dapat menyamarkan rambut agar tidak terlihat semakin tipis.

Untuk membentuknya, kita dapat menggunakan pomade dan sisir ke rambut ke bawah dan bagian atasnya melintang.

Sedangkan gaya rambut yang cocok untuk tatanan comb over adalah quiff, hingga undercut yang menyisakan rambut bagian atas agar lebih mudah ditata.

Gaya rambut ini tidak menampilkan potongan rambut yang pendek. Kita dapat memanjangkan bagian rambut atas agar lebih mudah ditata dan dibentuk lebih bervolume.

Model rambut pria slicked back dapat divariasikan dengan sisiran rambut ke arah samping, namun dibuat sedikit bergelombang.

Caranya adalah dengan menyisir semua bagian atas rambut ke samping, kemudian sisir perlahan ke bagian belakang.

Dengan menggunakan pomade, buat bagian atas dahi sedikit bergelombang untuk menciptakan volume rambut.

Variasi rambut pria satu ini dapat menjadi cara terbaik untuk membuat rambut tipis tampak lebih padat.

Sleek side part menampilkan potongan rambut rapi pada bagian sisi hingga pelipis, kemudian bagian atasnya disisir dengan bantuan sisir bergerigi rapat.

Hindari penggunaan produk rambut seperti pomade terlalu banyak untuk menciptakan penampilan yang smooth dari setiap helai rambut.

Pompadour sangat cocok diterapkan pada pria yang memiliki rambut tipis karena dikenal dengan jambul yang lebih modern.

Gaya rambut ini menampilkan kesan rambut yang lebih bervolume pada bagian atas dan rapi di sisi kiri dan kanan.

Gaya rambut pompadour juga cocok diaplikasikan bagi pria dengan karakter senang bergaul karena kesan kasual yang terlihat pada hasil akhirnya. 

Tampilan rambut textured crop cocok diaplikasikan untuk semua tipe. Pada rambut tebal, kesan "berantakan" di bagian atasnya berfungsi menambah volume rambut.

Sedangkan pada rambut tipis, efeknya kurang lebih sama, yaitu dapat mengangkat volume rambut pria.

Dengan menambahkan tekstur rambut, maka tatanan rambut jadi terlihat berisi dan tidak tampak flat atau rata.

Crew cut mengandalkan potongan rambut pendek di bagian samping yang dipangkas rapi.

Sementara bagian atasnya dibiarkan tampak panjang dan lebih tebal. Tekstur yang terlihat dari setiap helai rambut juga membuat model rambut ini semakin bervolume.

Crew cut juga cukup mudah digabungkan dengan variasi gaya rambut yang modern dan ideal, seperti disisir ke arah samping, dibentuk fade bagian sisinya atau diratakan bagian poni mirip seperti french crop.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/06/151751820/7-variasi-model-rambut-tipis-pria-agar-terlihat-lebih-bervolume

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com