Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal 5 Jenis Bullying yang Sering Dialami Anak dan Remaja

KOMPAS.com - Bullying adalah bentuk kekerasan atau intimidasi yang dilakukan secara sengaja kepada individu tertentu.

Anak-anak dan remaja termasuk usia yang paling rentan terhadap kasus bullying di lingkungan mereka.

Di usia tersebut, praktik perundungan biasanya melibatkan tiga hal, seperti perilaku agresif, ketidakseimbangan kekuatan, dan terjadi pengulangan.

Ada beberapa jenis perundungan yang sering dialami anak dan remaja. Jenis bullying itu meliputi fisik, verbal, relasional, cyber dan prejudicial bullying.

Sebagai orangtua, maka sudah menjadi keharusan untuk memahami definisi dari jenis-jenis bullying yang rentan dialami anak demi kesehatan mentalnya.

Hal tersebut bertujuan agar orangtua lebih memahami kondisi anak jika menjadi korban bully dan bisa menanganinya dengan segera.

Melansir Healthline, berikut beberapa jenis perundungan yang kerap menerpa anak dan usia remaja.

1. Bullying secara fisik

Bullying fisik adalah jenis perundungan yang paling mudah dikenali karena pelakunya menggunakan tindakan fisik ketika merundung seseorang.

Seperti tindakan mendorong, menyandung kaki dengan sengaja, meludahi hingga memukul.

Beberapa reaksinya tidak cuma tanda yang muncul akibat kekerasan fisik. Namun, juga berdampak pada kondisi mentalnya.

Ada sejumlah tanda-tanda anak atau remaja yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari teman sebaya, salah satunya mereka jadi malas pergi ke sekolah.

Kemudian jika terdapat luka memar atau luka lainnya yang sulit dijelaskan kemungkinan menjadi pertanda lain anak menjadi korban bullying.

2. Bullying verbal

Perundungan verbal cenderung sulit dikenali karena biasanya hal itu terjadi ketika orang dewasa tidak ada di tempat kejadian.

Pelaku bully biasanya akan melakukan penindasan seperti mengolok-olok, menggoda, memanggil nama dengan sebutan yang tidak pantas, menghina serta mengintimidasi korbannya.

3. Bullying relasional

Bullying relasional adalah bentuk tidak langsung dari penindasan. Hal ini sering terjadi di belakang orang yang menjadi korban bully.

Tujuannya adalah tak lain untuk merendahkan si korban di hadapan anak-anak lainnya. Ibaratnya seperti menyebar gossip, atau membicarakan kekurangannya hingga merusak reputasi seseorang.

Ini adalah bentuk bullying baru yang berkembang seiring kemajuan teknologi digital.

Cyber bullying memiliki sifat yang berbeda dari bullying tradisional. Ini juga termasuk bentuk intimidasi yang cukup parah.

Pasalnya, pelaku bisa saja bersembunyi di balik akun anonim yang sulit ditemukan.

Akibat hal itu, biasanya perundungan juga berlangsung lama dan membuat korban bullying merasa tidak aman.

5. Prejudicial bullying

Biasanya perundungan jenis ini terjadi berdasarkan ras, agama, etnis atau orientasi seksual tertentu.

Selain dampaknya bisa merugikan secara langsung, jenis bullying satu ini juga cukup berbahaya karena bisa mengundang kejahatan rasial.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/13/095851820/mengenal-5-jenis-bullying-yang-sering-dialami-anak-dan-remaja

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com