Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

15 Tanda Selingkuh Emosional, Awas Terjebak dengan Status Persahabatan

KOMPAS.com - Memiliki teman dekat atau sahabat lawan jenis merupakan satu hal biasa yang terjadi di lingkungan pekerjaan ataupun kehidupan sosial.

Namun bagi orang-orang yang sudah memiliki pasangan, setidaknya perlu memahami tanda-tanda selingkuh emosional, karena bisa jadi kedekatan itu berubah menjadi salah satu jenis perselingkuhan.

Ya, di dalam kasus perselingkuhan ada sebuah istilah yang disebut selingkuh emosional.

Jenis perselingkuhan yang satu ini cenderung lebih rumit, karena kedekatan yang terjalin bisa melibatkan urusan hati, dan komitmen yang secara sengaja atau tidak telah ternodai.

Melansir laman Instyle, selingkuh emosional dapat digambarkan sebagai situasi atau kedekatan seseorang yang sudah memiliki pasangan dengan lawan jenis.

Intensitas yang dapat dikategorikan sebagai selingkuh itu biasanya meliputi menghabiskan banyak waktu, energi dan fokus pada seseorang dibandingkan dengan pasangannya.

Orang-orang yang terjebak dalam situasi ini cenderung menciptakan keintiman yang lebih dalam secara emosional dan secara tidak langsung bisa membuat hubungan yang telah terjalin menjadi tidak sehat.

Namun tentu saja, dalam membedakan konteks persahabatan dan selingkuh emosional ada batas-batas tertentu yang perlu diberi jarak.

Terlebih bagi orang-orang yang menjalin hubungan persahabatan dengan lawan jenis yang diminati secara seksual.

Berikut adalah tanda-tanda bahwa seseorang telah terjebak dalam situasi selingkuh emosional dan menjadi ciri-ciri bahwa hubungan persahabatan sudah melewati batas.

M. Gary Neuman seorang konselor hubungan sekaligus peneliti yang berbasis di AS mengatakan bahwa tidak sedikit orang yang mengakui mereka terjebak dalam situasi ini karena merasa hanya sahabat yang mengerti dirinya dan bukan pasangan aslinya.

"Perselingkuhan semacam ini adalah gejala dari masalah yang lebih besar di dalam sebuah hubungan. Biasanya itu terjadi karena kurangnya koneksi dengan pasangan," kata Gary.

Di dalam penelitiannya, dia menemukan fakta bahwa 90 persen orang yang mengakui kalau dia berselingkuh secara emosional karena merasa hubungannya kurang intim baik secara emosional dan seksual dengan pasangannya.

Menurut Gary, kapanpun seseorang sudah merasa tidak tertarik secara emosional dengan pasangannya, maka hubungan itu berada di dalam bahaya.

"Inilah saatnya untuk melihat apa yang kurang di dalam hubungan Anda dan mengambil tindakan untuk memperbaiki keadaan tersebut," papar Gary.

Maka dari itu, dia pun menyarankan untuk orang-orang yang tidak ingin terjebak di dalam perselingkuhan emosional dengan lawan jenis untuk melakukan lima tips berikut ini.

5 hal yang harus dihentikan dari hubungan dengan sahabat

Beberapa hal yang perlu diperhatikan berikut ini setidaknya bisa memperbaiki keadaan agar perselingkuhan emosional tidak berubah menjadi selingkuh fisik. 

1. Membatasi pembicaraan yang terlalu intim

Jika ingin memperbaiki hubungan dengan pasangan, segera batasi percakapan yang melibatkan hal-hal yang terlalu intim atau pribadi.

Kemudian alihkan hal-hal tersebut untuk menjadi bahan obrolan dengan pasangan sendiri.

2. Libatkan pasangan dalam hubungan persahabatan itu

Melibatkan pasangan demi menjaga hubungan kedua belah pihak merupakan salah satu cara terbaik agar tidak terjadi perselingkuhan emosional.

Tak ada salahnya jika mengajak pasangan dan sahabat menghabiskan waktu bersama untuk sekadar hang out, makan bersama atau aktivitas lainnya.

3. Tetapkan batasan

Pastikan bahwa kita tidak menempatkan kita dalam posisi melanggar aturan atau komitmen yang sudah ditetapkan bersama pasangan.

Misalnya tidak nongkrong larut malam, bermain di rumah sahabat sampai larut malam, mengurangi intensitas sentuhan fisik, seperti menepuk pundak, berpelukan, bercanda berlebihan yang melibatkan sentuhan fisik dan lain sebagainya.

4. Sudahi hubungan persahabatan

Demi menghormati pasangan secara emosional, apalagi jika tidak bisa disiplin menjaga batas-batas itu, maka menyudahi hubungan persahabatan merupakan cara terbaik demi menjaga keutuhan rumah tangga.

5. Introspeksi diri

Pahami apa yang terjadi pada perasaan diri sendiri dan temukan alasan di balik mengapa kita lebih percaya pada sahabat ketimbang pasangan sendiri.

Luangkan waktu untuk introspeksi apakah yang kita lakukan itu sudah meyakiti hati pasangan, atau bahkan berpotensi merusak hubungan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/28/164318420/15-tanda-selingkuh-emosional-awas-terjebak-dengan-status-persahabatan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com