Sedikit Insecure Bermanfaat untuk Hidup Kita, Percaya?

Fase ini sejatinya menunjukkan jika kita sedang merasa tidak aman alias insecure terhadap diri sendiri.

Insecure kerap dipandang sebagai perasaan yang buruk dan dapat menghambat hidup.

Namun jika dilihat sebagai sumber kekuatan, insecure dapat mendorong kita untuk menembus batas kemampuan.

Inilah alasannya mengapa sedikit insecure justru baik untuk kita, seperti diungkap pakar hubungan Susan Winter dalam artikelnya di The Huffington Post.

1. Insecure mendorong pertumbuhan

Rasa tidak aman dapat memacu keinginan untuk memperbaiki diri, memaksa kita bertindak dan mendorong kita menuju tujuan yang lebih tinggi.

Insecure baru dikatakan berbahaya ketika kita membandingkan kelemahan kita dengan kekuatan orang lain.

Dalam pola pikir seperti itu, kita hanya berfokus pada satu aspek diri yang kita anggap bisa menjadi lebih baik.

Hal tersebut akan mengarah ke keraguan diri, menurunkan kepercayaan diri dan tidak membantu mendorong kita untuk maju.

Melihat dari sudut pandang berbeda akan memudahkan kita untuk menemukan sisi positif kita.

Dengan melihat pencapaian orang lain secara menyeluruh, kita menyadari tujuan yang lebih besar juga dapat kita raih.

Pendekatan ini memperluas imajinasi, mendorong kita untuk bertanya lebih tentang diri kita, sambil menunjukkan bukti nyata bahwa banyak sesuatu yang bisa kita lakukan.

2. Sedikit insecure adalah hal yang wajar

Setiap manusia bertanya-tanya apakah mereka baik-baik saja atau tidak. Ini adalah rahasia besar yang jarang ingin dibagikan kepada orang lain.

Tidak masalah untuk mengungkapkan hal yang sebenarnya dialami, sehingga kita merasa sedikit rileks dan menyadari kita tidak sendirian dalam menghadapi perasaan itu.

Terlepas dari jabatan, penampilan, uang dan kekuasaan yang dimiliki, setiap manusia ingin diterima dan dipandang berharga di mata orang lain di sekitar mereka.

Akan ada masa-masa di mana kita berada di puncak, dan saat-saat kita meragukan nilai diri. Ini sesuatu yang wajar.

Keraguan itu merupakan bagian dari langkah maju kita menuju siapa diri kita nantinya.

3. Orang berkuasa sekalipun memiliki fase insecure

"Saya memiliki hak khusus untuk secara pribadi mengenal beberapa elit," tutur Winter.

"Meski memegang pengaruh dan pencapaian besar, mereka juga memiliki rasa tidak aman dan keraguan diri yang sama seperti yang kita semua alami."

"Berbakat di bidang tertentu namun berjuang di bidang lain, mereka sama seperti kita," imbuh dia.

Intinya, kita tidak pernah mengettahui cara kerja batin kehidupan orang lain, tantangan yang dihadapi, atau pengorbanan yang sudah mereka lakukan agar mencapai kesuksesan.

Prestasi tidak datang begitu saja tanpa mengorbankan sesuatu yang lain seperti waktu atau energi.

4. Insecure menandakan kita mampu melihat kekurangan diri

Individu yang kuat adalah mereka yang menyadari kekurangan mereka dan berusaha memperbaiki diri.

Individu yang merasa insecure namun angkuh hanya melihat hal-hal yang mencerminkan kesempurnaan mereka.

Sederhananya, seseorang yang menyadari kekurangan mereka mau berusaha lebih baik dan memusatkan perhatian mereka pada pengembangan diri.

Sementara itu, individu yang angkuh meyakini tugas mereka sudah selesai dan berfokus mengoreksi orang lain.

5. Rasa tidak aman membuat kita belajar

Kita semua akan mengalami siklus dalam hidup ketika kita kehilangan arah.

Saat memasuki tingkat pemahaman baru, kita tidak dapat mengenali medan, dan inilah hidup.

Untuk bertumbuh, kita memerlukan hal-hal baru dan belum dijelajahi.

Di sisi lain, rasa aman bertentangan dengan pertumbuhan, karena pertumbuhan merupakan sesuatu yang kacau dan meresahkan.

Bagian yang menyenangkan dari insecure adalah, kita bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya dalam proses penemuan kita.

Kita dapat berusaha menemukan cara membimbing diri kita dan memercayai diri untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan itu.

Selama menghadapi rasa tidak aman, sadarilah kita tidak sendirian. Karena setiap orang belajar dan bertumbuh.