Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Cara Menolong Seseorang yang Mengalami Panic Attack

KOMPAS.com - Gangguan panic attack bisa menjadi pengalaman yang cukup menakutkan bagi seseorang.

Terkadang serangan panik itu tak cuma menimbulkan perilaku yang tidak terkendali.

Tapi juga menunjukkan gejala fisik seperti berteriak, sesak napas, keringat dingin, menangis berlebihan atau bahkan terdiam dan terpaku.

Dengan mengetahui cara menolong seseorang yang mengalami panic attack setidaknya dapat membantu meringankan gejala yang dialami.

Ada beberapa hal penting yang perlu diingat saat menolong orang yang mengalami panic attack.

Mulai dari kata-kata yang kita ucapkan sampai sejumlah bantuan yang kita berikan kepada orang yang mengalami hal tersebut.

Melansir laman Choosing Therapy, berikut cara menolong seseorang yang tengah mengalami serangan panik.

1. Tenangkan diri dulu sebelum menolong orang lain

Sebelum menolong orang lain, kita perlu menenangkan diri dulu agar tidak salah dalam menafsirkan keadaan yang tengah dialami orang tersebut.

Sebab, serangan panik itu kerap disalahartikan sebagai serangan jantung. Sehingga sering terjadi kesalahan dalam penanganan.

Padahal yang mereka butuhkan adalah seorang pendamping yang mampu membuatnya lebih tenang untuk meredakan kecemasan berlebihan. 

2. Komunikasikan segala hal dengan kalimat pendek

Seseorang yang tengah mengalami panic attack cenderung tidak dapat menjawab pertanyaan yang rumit.

Maka dari itu, komunikasikan segala sesuatunya dengan kalimat pendek yang mudah dimengerti.

Misalnya tanyakan keadaannya, apa yang mereka butuhkan, dan bantuan apa yang bisa kita lakukan.

3. Tanyakan lima hal ini

Ketahuilah bahwa mengatakan kalimat-kalimat dukungan seperti "kamu akan baik-baik saja" atau "semua ini pasti akan berlalu" sama sekali tidak dapat membantu.

Mereka betul-betul tidak membutuhkan kalimat penenang yang seperti itu.

Sebaliknya, kita dapat menanyakan beberapa kalimat berikut untuk mengungkap kecemasan yang mereka rasakan.

"Kamu bisa melewati ini"
"Saya bangga padamu, kerja yang baik"
"Katakan apa yang kamu butuhkan sekarang"
"Semua ini tidak berbahaya dan tidak menakutkan seperti yang kamu pikirkan"
"Ini tidak mengganggu, semuanya bersumber dari pikiranmu"

4. Menggunakan teknik grounding

Grounding adalah metode yang menciptakan efek menenangkan dengan mengandalkan kepekaan panca indra. Teknik grounding yang dapat kita coba adalah 5-4-3-2-1.

5: Arahkan mereka untuk melihat lima titik atau lima kondisi di sekitarnya.
4: Letakkan empat hal yang bisa mereka sentuh, mulai dari bantal, tanah, atau hal apapun yang terjangkau untuk disentuh.
3: Ajarkan dirinya untuk fokus pada tiga suara, seperti suara yang datang dari tubuhnya, datang dari sekitarnya dan datang dari kita yang menolongnya.
2: Berikan dua hal untuk dicium seperti minyak aromaterapi, atau bau apapun yang ada di sekitar kita. Aroma tersebut dapat membuat mereka cepat pulih dari kepanikan. 
1: Berikan satu macam makanan atau minuman untuk merasa cicipi, misalnya saja permen, kopi atau makanan lainnya.

Lakukan lima cara tersebut dengan transisi yang cepat dari poin pertama ke poin selanjutnya.

5. Ajarkan untuk fokus pada pernapasan

Mereka yang tengah mengalami serangan panik cenderung sulit untuk mengendalikan diri bahkan pernapasannya.

Bantu mereka untuk tetap tenang dengan fokus pada latihan pernapasan sederhana, seperti menarik dan membuang napas secara perlahan.

Cara ini setidaknya dapat membantu mereka merasa tenang dan dapat mengurangi tingkat kecemasan yang dirasakan.

6. Bawa ke tempat yang aman

Mereka yang mengalami panic attack di keramaian, wajib untuk membawa mereka ke lingkungan yang aman dan bebas dari gangguan.

Cara ini dapat membantunya lebih tenang dan mengenali situasi yang tengah terjadi.

Bila perlu tanyakan padanya apakah mereka perlu untuk istirahat, setidaknya duduk sejenak atau rebahan.

7. Beri mereka minum

Air secara alami dapat untuk memberikan ketenangan. Terutama dalam kondisi panik, berikan mereka air dingin untuk diminum.

Sebab, suhu dingin pada air dapat membantunya mengenali sesuatu serta meningkatkan titik fokusnya.

Atau bisa juga dengan mencelupkan tangan mereka ke air dingin atau membasuh wajahnya juga dapat membantu mereka untuk mengurangi kecemasan.

8. Periksa obat yang mereka punya

Segera cari tahu apakah mereka memiliki riwayat kecemasan atau tidak.

Jika memang dia tengah dalam pengobatan, cari tahu di mana mereka menyimpan obat tersebut.

Kemudian bantu mereka untuk meminum obat agar gejala serangan panik dapat mereda dengan bantuan obat tersebut.

9. Temani sampai pulih

Seseorang yang mengalami panic attack cenderung membutuhkan teman di sampingnya.

Beri tahu padanya bahwa dia tidak sendirian dalam menghadapi situasi yang tengah terjadi.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/30/180824420/9-cara-menolong-seseorang-yang-mengalami-panic-attack

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com