Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Merawat Anggrek Dendrobium

KOMPAS.com - Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias berbunga yang paling diminati pencinta tanaman di Indonesia karena keindahan bunganya.

Jenis bunga anggrek yang ada di Indonesia pun cukup beragam, misalnya saja dendrobium, anggrek bulan atau phalaenopsis, hingga anggrek tanah atau spathyphyllum.

Anggrek dendrobium pun menjadi salah satu jenis yang terbilang paling populer. Sebab selain memiliki berbagai warna pastel cerah yang cantik, dendrobium juga cenderung mudah dirawat dan dapat tumbuh sepanjang tahun.

Kendati demikian, mudah dirawat bukan berarti tidak ada yang perlu diperhatikan saat akan merawat anggrek dendrobium.

Dilansir dari The Spruce, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merawat anggrek dendrobium.

  • Cahaya

Saat dirawat di luar ruangan, anggrek dendrobium akan tumbuh dengan baik di bawah sinar matahari parsial (empat hingga enam jam terpapar sinar matahari langsung).

Namun saat ditanam dalam ruangan, kita bisa meletakkannya di dekat jendela dengan cahaya matahari yang paling terang, dan akan lebih baik lagi jika jendelanya menghadap ke selatan.

Kita bisa mendeteksi kurang tidaknya cahaya matahari yang didapatkan dengan memperhatikan tampilan keiki atau anakan dari tumbuhan anggrek.

Namun jika kita melihat daun anggrek menguning, artinya tanaman kita itu terlalu sering terpapar sinar matahari langsung.

  • Tanah

Tanah juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan saat menanam anggrek dendrobium.

Pasalnya, anggrek tidak bisa tumbuh di tanah atau potting soil biasa, melainkan tanah yang berisi lumut gambut, perlit, atau kulit kayu cemara.

Lalu, pastikan media tanam memiliki aerasi dan drainase yang baik, sehingga akar anggrek tidak lembap untuk waktu yang terlalu lama.

  • Air

Anggrek dendrobium juga dikenal senang akan kelembapan, meski tidak suka terlalu basah.

Jika mengalami overwatering atau penyiraman berlebih, akar anggrek bisa membusuk dan membuatnya menguning atau layu.

Namun tak perlu khawatir, overwatering bisa dicegah. Caranya mudah, hanya dengan memasukkan jari ke dalam media.

Jika jari terasa basah, tunggu hingga air cukup mengering sebelum menyiramnya kembali.

Lalu akan lebih baik lagi jika kita menyiramnya dengan air suling atau air hujan yang dikumpulkan. Pasalnya, air keran dapat menyebabkan garam dan mineral menumpuk di dalam pot.

  • Suhu dan kelembapan

Sebagai tanaman tropis, anggrek dendrobium menyukai iklim lembap dan akan tumbuh paling baik dalam suhu 21 hingga 29 derajat Celcius, dan sebaiknya tidak terpapar suhu dingin (di bawah 10 derajat Celsius) untuk waktu yang lama.

Lalu soal kelembapan, dendrobium lebih menyukai kelembapan sekitar 50 hingga 70 persen. Jika udara terlalu kering, ujung daun anggrek pun bisa berubah menjadi coklat.

  • Pupuk

Terakhir, jangan lupa untuk memupuk anggrek dendrobium secara rutin dengan pupuk khusus anggrek yang seimbang sesuai instruksinya.

Kita bisa mengurangi dosis pupuk menjadi separuhnya jika anggrek sudah tumbuh.

Itulah lima hal yang perlu diperhatikan saat merawat tanaman anggrek dendrobium. Jangan lupa, ya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/05/135641320/5-hal-yang-harus-diperhatikan-saat-merawat-anggrek-dendrobium

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke