Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Langkah Sederhana Mengusir Semut dari Dalam Rumah

Oleh sebab itu, tidak heran jika setiap kali kita menemukan semut masuk ke dalam rumah, kita akan melakukan berbagai cara untuk bisa mengusirnya.

Nah, berikut ini terdapat beberapa langkah sederhana yang bisa dicoba untuk mengusir semut dari rumah.

1. Menjaga rumah tetap bersih

Semut suka memakan gula, protein, dan apa saja yang bisa ditemukannya

"Umumnya, sebuah koloni akan mengirim beberapa semut untuk mencari sampel makanan apa pun yang ditemukan ke koloni, lalu ratusan semut akan mengikutinya kembali ke dalam rumah."

Demikian penuturan seorang ahli entomologi dan direktur Program Manajemen Hama Terpadu di Cornell University, Jody Gangloff-Kaufmann.

"Dan menurut pengalaman saya, semut-semut ini sangat tertarik pada cairan yang manis," sambung dia.

Untuk mencegah para semut kembali bersama koloninya, segera bersihkan tumpahan, terutama madu, sirup, dan minuman manis lainnya.

Selain itu, simpan semua makanan dalam wadah kedap udara agar terhindar dari pengintaian semut.

2. Ganti perabotan kayu yang lembap dan sudah busuk

Meskipun semut rumah dan semut kayu umumnya membentuk koloni utama di luar ruangan, namun serangga ini kadang-kadang juga akan membangun koloni di dalam rumah.

"Dan kedua spesies ini lebih menyukai area yang lembap. Itu berarti kamar mandi, jendela, dan tempat lembap di ruang bawah tanah perlu perhatian ekstra," kata Gangloff-Kaufmann.

Tidak seperti rayap yang memakan kayu baru atau lama, semut kayu hanya akan membuat terowongan melalui kayu yang sudah rusak oleh air.

Jadi, cari kebocoran, perbaiki dengan cepat, dan ganti semua material kayu yang rusak akibat air

3. Pasang umpan semut

Menurut Gangloff-Kaufmann, metode yang paling efektif untuk mengendalikan serangan semut adalah menggunakan umpan semut.

"Taruh umpan semut di mana saja kita melihat semut," ungkapnya.

"Jika kita masih melihat semut di sekitar rumah, cobalah beberapa merek umpan yang berbeda sampai kita menemukan umpan yang menarik bagi koloni tertentu," saran dia.

Selain membunuh semut-semut yang memakan umpan yang manis dan bergula, umpan ini juga membunuh larva ketika pengintai melacak cairan tersebut kembali ke koloni dan membantu mengendalikan populasi.

Apabila kita memiliki hewan peliharaan, periksa kemasannya dengan cermat dan perhatikan di mana kita menempatkan umpan semut.

4. Jauhi semprotan serangga

Kita mungkin tergoda untuk menggunakan semprotan serangga di sekitar rumah untuk mencegah masuknya semut,

Tetapi, seorang ahli biologi dan ekologi yang menulis tesis doktoralnya tentang pengelolaan hama terpadu, Michael Hansen, PhD, tidak merekomendasikannya.

Menurut dia, semprotan akan luntur dan hanya mengatasi satu sumber potensial masuknya semut.

"Saya berpendapat bahwa semprotan serangga tidak efektif melawan semut dan sangat berlebihan," terangnya.

"Lebih buruk lagi, beberapa semprotan ini mengandung bahan kimia yang merupakan senyawa pengganggu endokrin, yang dapat mengubah hormon kita."

"Senyawa serupa telah dikaitkan dengan efek neurobehavioral pada anak-anak, termasuk berkurangnya IQ dan meningkatnya tingkat ADHD, bahkan pada tingkat rendah yang akan kita hadapi ketika menyemprot rumah," dia memperingatkan.

Sebaliknya, cara terbaik untuk membasmi semut dalam kasus ini mungkin hanya dengan menginjak-injak semut ketika kita melihat beberapa semut di sana-sini.

Bagaimanapun juga, semut mungkin pengintai, jadi dengan membunuhnya berarti serangga ini tidak bisa kembali dengan bala bantuan.

5. Membuat semut tertarik berada di luar rumah

"Semut sebenarnya memberikan fungsi ekologis yang penting dengan menganginkan tanah dan menyediakan sumber makanan bagi burung," kata Gangloff-Kaufmann.

Untuk menjaga semut tetap berada di luar rumah, pertimbangkan sumber makanan di luar rumah.

"Kutu daun, yang merupakan serangga kecil yang hidup pada tanaman, mengeluarkan honeydew, zat manis yang tertinggal pada tanaman," ujarnya.

"Semut memakan itu, tetapi jika penata taman atau pemilik rumah menyemprot tanaman luar ruangan untuk kutu daun, mereka juga membunuh sumber makanan luar ruangan untuk semut," jelas Gangloff-Kaufmann.

Hal itu kemudian berpotensi mendorong semut-semut kembali masuk ke dalam rumah untuk mencari sumber nutrisi baru.

Jadi, pastikan keadaan di luar rumah menarik untuk mencegah semut tidak masuk ke dalam rumah dan mengganggu kenyamanan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/09/053633920/5-langkah-sederhana-mengusir-semut-dari-dalam-rumah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com