Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Etika Chatting dengan Gebetan agar Tak Dianggap Aneh

Percakapan jarak jauh mungkin sukses menarik perhatiannya sehingga bersedia mengenal kita lebih dalam.

Namun ada etika yang harus diperhatikan agar kita tidak dianggap aneh atau bersikap berlebihan.

Perasaan suka atau naksir yang sedang menyelimuti hati dan pikiran bisa membuat kita terlupa akan hal-hal yang rasional.

Jangan sampai proses pendekatan alias PDKT ini malah dikacaukan dengan kalimat-kalimat yang tidak pada tempatnya.

Entah karena perasaan takut atau grogi, kebanyakan orang mungkin hanya akan mengirimkan pesan sapaan berupa "hai" atau "apa kabar" tanpa diselingi kalimat yang lain.

Ketahuilah bahwa cara itu sangat tidak efektif membuatnya tertarik untuk membalas pesan kita.

Melansir laman Sweety High, berikut sejumlah tips atau etika chatting dengan gebetan untuk bisa menarik perhatiannya dan mencegah kita dicap aneh.

1. Hindari sapaan tanpa kalimat lanjutan

Kalimat sapaan seperti "hai" saat chatting dengan gebetan merupakan cara paling basi saat memulai percakapan.

Jangan heran jika pesan tersebut akhirnya tidak direspon sama sekali.

Agar pesan kita dibalas, kita perlu melanjutkan kalimat sapaan dengan lelucon singkat atau hal-hal yang disukainya.

Bila perlu langsung ajukan beberapa pertanyaan yang membuatnya tertarik untuk membalas pesan kita.

Cara ini merupakan salah satu tips yang bisa membuat percakapan menjadi lebih mengalir dan terasa menyenangkan.

2. Jangan mengirimkan pesan yang sama dua kali

Hanya karena tidak di balas, lalu kita mengirimkan pesan itu dua kali atau bahkan lebih.

Jika si dia tidak menanggapi, kemungkinan mereka mengira bahwa percakapan sudah selesai dan mereka tidak ingin terlalu lama mengobrol dengan kita.

Maka dari itu, segera cari topik yang menarik untuk membahas sesuatu agar percakapan semakin terasa seru.

3. Hindari membalas pesannya terlalu lama

Mungkin sebagian dari kita pernah melakukan ini, yaitu sengaja membuatnya menunggu balasan pesan sebagai bentuk "tarik-ulur" dan membuat si dia penasaran dengan kita.

Bahkan cara ini bisa merusak peluang kita untuk memulai suatu hubungan.

Sebaliknya, segera tanggapi setiap pesan yang dia kirim agar ampuh mengubah perasaannya pada kita.

4. Hindari terlalu sering chattingan

Kebiasaan chatting dapat memberi tahu kita tentang perasaan si dia pada kita, dilihat dari ketertarikannya.

Jika percakapan melalui pesan singkat terus berlanjut, itu bisa menjadi pertanda bahwa dia nyaman saat chatting dengan kita.

Begitu pun sebaliknya, jika si dia membalas dengan kata-kata seadanya, maka hindari terlalu sering mengirim pesan.

Cari momen lain yang tepat untuk bisa memulai obrolan baru dengan pembahasan menarik lainnya.

5. Hindari menggunakan kata "haha" berlebihan

Mungkin kita semua tahu kalau kalimat yang diakhiri "haha" dapat menjadi indikator percakapan yang kasual.

Namun terkadang, beberapa orang justru merasa jengkel jika kata "haha" atau "wkwk" itu terlalu berlebihan.

Maka dari itu, ketahui topik pembicaraan dan sesuaikan situasi percakapan karena tidak semuanya bisa disematkan dengan kalimat akhir "haha".

6. Terbuka

Saling berkirim pesan dapat menjadi awal mula sikap terbuka dalam membangun sebuah hubungan.

Jika si dia bertanya "bagaimana harimu?" jangan selalu menjawabnya dengan kata "menyenangkan" jika memang kenyataannya tidak seindah itu.

Bersikaplah terbuka dengan apa yang kita rasakan hari ini. Justru, sikap terbuka itu bisa menjadi celah baru untuk memulai percakapan yang lebih seru.

7. Hindari mengandalkan teman untuk menanggapi

Saat chatting dengan gebetan, tak jarang jika kita cenderung bertanya pada teman bagaimana tanggapan yang tepat untuk membalas pesannya.

Ketahuilah bahwa kita sedang memulai percakapan dengan orang yang kita sukai.

Jika kita bertanya pada teman bagaimana tanggapan yang harus diberikan saat chatting dengan gebetan, maka kemungkinan kita tidak menjadi diri kita sendiri.

Saat mengakhirnya pun harus menggunakan kalimat-kalimat yang menyenangkan seperti "selamat beraktivitas" atau "selamat malam".

Lalu, hindari memberikan balasan chatting yang diwakili dengan emoji atau kata singkat seperti "K".

Dengan memberikan kata-kata akhiran yang pantas, di kemudian hari kita bisa memulai percakapan seru lainnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/16/151725620/8-etika-chatting-dengan-gebetan-agar-tak-dianggap-aneh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com