Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Krim Payudara Makin Marak, Perlukah Digunakan?

Ada yang menyebutkan ampuh untuk merawat kulit payudara hingga menjaga kekencangannya.

Berbagai janji manis ini tentunya cukup menggiurkan untuk Kaum Hawa yang selalu ingin menjaga penampilan buah dadanya.

Namun, apakah krim payudara ini sebenarnya diperlukan?

Untuk mengetahuinya, ada baiknya kita mengetahui bagaimana perbedaan antara kulit di area dada dan payudara dengan kulit wajah terlebih dahulu.

Dikutip dari Well and Good, dokter kulit bersertifikat di Beverly Hills, Dr. Ava Shamban berpendapat  kulit wajah kita memiliki struktur yang lebih kompleks, kelenjar minyak dan keringat, serta folikel rambut meskipun lebih sering terpapar sinar matahari, polutan dan patogen lainnya.

Karena itulah, kulit wajah lebih mudah melakukan regenerasi, berbeda dengan kulit di leher dan payudara yang lebih tipis dan memiliki kelenjar minyak atau keringat yang lebih sedikit.

Bahan yang perlu diperhatikan dalam krim payudara

Nah, karena kulit di area dada dan payudara lebih kering serta memproduksi sebum yang lebih sedikit, Shamban berpesan pentingnya menjaga dada dan payudara tetap lembap.

Kendati demikian, ia berpendapat bahwa kita tidak perlu menggunakan moisturizer atau pelembap berbeda dengan yang biasa kita gunakan untuk area lainnya, meski kandungannya tetap perlu diperhatikan.

Misalnya, membeli produk pelembap dengan kandungan lipid, ceramide, dan emolien yang dapat melembutkan dan menghaluskan area dada serta melindunginya dari kehilangan air.

Bahan lain seperti asam poliglutamat, koenzim Q10, asam hialuronat, dimethylaminoethanol (DMAE), serta vitamin B seperti niacinamide, dan bahkan retinoid juga cukup baik untuk area dada.

Namun harus diingat jika retinoid hanya bisa digunakan di area dada, dan leher, bukan payudara.

Tujuannya untuk memblokir sinar matahari yang dapat menyebabkan kerusakan kolagen dan elastin, pigmentasi dan dehidrasi kulit.

Jika kulit mengalami semua hal di atas, kulit akan kehilangan kilaunya, yang akan menyebabkan kerutan dan garis-garis halus.

Kerusakan akibat sinar matahari juga dapat menyebabkan kulit kusam, jadi sangat penting untuk mencari produk dengan kandungan emolien, hidrator, dan/atau humektan yang seimbang.

Lalu jika khawatir dada berkerut, salah satu cara menghindarinya adalah memperhatikan posisi tidur, seperti tidur terlentang.

Menggunakan bra tidur tanpa kawat atau athletic style top semalaman juga bisa membantu.

Shmaban juga menyarankan agar kita menggunakan seprai dari silikon yang dapat membuat kulit tetap kencang jika payudara kita menekannya.

Lebih lanjut terkait pemakaian krim pengencang payudara, Shamban berpendapat bahwa kitabbisa saja memakainya.

Asalkan, jangan berharap krim itu dapat membuat payudara terlihat benar-benar kencang atau nampak 20 tahun lebih muda

“Itu bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan secara topikal, dan krim itu hanya membuat payudara nampak lebih segar, montok, terhidrasi, dan hanya memiliki efek toning yang sementara,” pungkasnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/29/160000320/krim-payudara-makin-marak-perlukah-digunakan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com