Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selain Bahan Berkualitas, Ini 4 Alasan yang Bikin Harga Sneakers Mahal

KOMPAS.com - Sneakers kini tak cuma sebagai item fashion yang berfungsi untuk melengkapi gaya.

Mereka yang menjadi kolektor sneakers bisa melihat peluang bahwa sepatu kasual ini bisa juga dijadikan barang investasi.

Sebab beberapa jenis sneakers ada yang harganya tinggi bahkan ketika sudah tidak diproduksi, nilainya bisa berkali-kali lipat lebih mahal di masa mendatang.

Lantas, apa yang membuat harga sneakers yang seperti ini mahal?

Alasan yang bikin harga sneakers mahal

Sneakers merupakan salah satu item fesyen paling digemari masyarakat Indonesia, termasuk para pejabat publik hingga di kalangan artis.

Terkait dengan harga sneakers yang bisa melambung tinggi, seorang influencer gaya hidup, Reynand Gozali pun mengakui sneakers tak hanya menjadi bagian dari aksesori sehari-hari tetapi juga bisa menjadi investasi.

"Sneakers sangat bisa dijadikan investasi apalagi yang memiliki nilai kolektibilitas tinggi," kata Reynand dalam keterangan persnya kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Lebih lanjut, pria yang juga menggeluti bisnis sneakers ini pun mengatakan bahwa ada beberapa alasan yang membuat sneakers dapat memiliki nilai jual yang tinggi.

Salah satu yang mungkin sudah dipahami secara luas adalah terkait material yang berkualitas.

Bahan atau material premium yang digunakan untuk membuat sneakers menjadi penentu soal harga jualnya.

Sebagai gambaran, ada sneakers yang dibuat dengan dengan bahan kulit premium atau suede, tentu harganya akan lebih mahal daripada sepatu berbahan kanvas dan material yang lebih murah.

Kemudian soal pengerjaannya, semakin sulit sepatu itu dibuat, maka harganya juga cenderung lebih tinggi.

Tetapi di samping itu, ada beberapa faktor lain yang membuat sneakers memiliki harga tinggi. Mulai dari hype, limited edition, kolaborasi desainer hingga nempel dengan nama artis.

1. Hype atau sensasional

Sneakers yang lagi nge-tren atau viral di media sosial atau banyak kalangan cenderung memiliki harga yang tinggi.

Faktor ini pun yang dapat memengaruhi harga sneakers menjadi mahal karena semakin marak dibahas publik, maka sepatu tersebut juga akan tersorot.

Ketika hal itu sudah terjadi, maka kemungkinan permintaan pasar juga akan meningkat.

2. Diproduksi terbatas

Selain faktor sensasionalnya, produksi sneakers yang terbatas juga kebanyakan memengaruhi harga sneakers menjadi mahal.

Produksi yang terbatas ini biasanya bertujuan untuk membuat sepatu tersebut menjadi lebih eksklusif karena tidak semua orang dapat memilikinya.

Apalagi jika produsen sepatu itu sudah punya nama besar berskala global.

"Persaingan" untuk mendapatkan sepatu limited edition itu semakin ketat karena kuantitasnya juga dibatasi.

Tak heran jika harganya pun menjadi mahal karena keterbatasan jumlah yang tersedia di pasaran.

3. Dirilis oleh desainer atau kolaborasi dengan artis

Kebanyakan sneakers yang dirancang oleh desainer atau kolaborasi dengan artis ternama melahirkan desain sepatu yang lebih eksklusif.

Hal tersebut membuat desain atau look-nya pasti memiliki ciri khas yang kuat dan berbeda dengan sneakers biasa.

4. Dipakai oleh artis

Saat konsumen melihat ada orang terkenal yang memakai jenis sepatu tertentu, maka mereka akan cenderung mencari dan memilih sepatu tersebut.

Hal ini dapat meningkatkan nilai keseluruhan produk, termasuk harga jualnya, termasuk pada jenis sepatu yang mungkin sudah tidak diproduksi lagi.

Jika ada selebritas terkenal memakai sepatu sneakers tertentu saat tampil di depan umum, maka harga jualnya juga dapat meningkat secara dramatis.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/14/061803020/selain-bahan-berkualitas-ini-4-alasan-yang-bikin-harga-sneakers-mahal

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com