Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui, Penyebab Keputihan yang Berlebihan dan Cara Mencegahnya

Namun, ketika kita mengalami begitu banyak keputihan di luar dari kebiasaan, bisa jadi itu adalah tanda infeksi, kehamilan, fluktuasi kadar hormon, atau masalah lain yang mungkin memerlukan perawatan.

Selain itu, keputihan juga kemungkinan dapat menandakan adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani.

Misalnya, keputihan berwarna jernih atau putih dan tidak berbau itu biasanya keputihan yang sehat.

Sementara, keputihan berwarna kuning atau hijau dan berbau busuk bisa menjadi pertanda infeksi menular seksual (IMS).

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab keputihan yang berlebihan dan bagaimana cara mengatasinya, simak penjelasan lengkap berikut ini seperti yang dilansir dari laman Very Well Health.

Penyebab keputihan berlebihan

Jumlah rata-rata keputihan yang dihasilkan seorang wanita adalah sekitar 1 sendok teh (4 mililiter) per hari.

Beberapa wanita secara teratur menghasilkan lebih dari ini dan itu adalah hal yang normal.

Namun, ketika jumlah keputihan yang kita alami bukanlah sesuatu yang biasanya kita alami, maka mungkin ada yang perlu dikhawatirkan.

Berikut adalah sejumlah kemungkinan penyebab keputihan yang berlebihan, baik yang tidak berbahaya maupun sebaliknya.

• Gairah seksual

Pelumasan ekstra atau cairan sangat normal ketika seorang wanita terangsang secara seksual.

Ini adalah cara tubuh mempersiapkan vagina dan lubang vagina untuk berhubungan seksual sehingga membuatnya lebih nyaman.

Selama waktu ini, detak jantung kita juga mungkin akan meningkat atau ada pembengkakan pada vulva, atau alat kelamin luar.

• Ovulasi

Siklus haid rata-rata biasanya berlangsung selama 28-31 hari.

Sekitar pertengahan bulan, beberapa minggu sebelum haid dimulai, salah satu indung telur melepaskan sel telur. Ini adalah saat wanita paling subur.

Di sekitar ovulasi, cairan yang keluar meningkat dan menipis.

Cairan ini menjadi lebih jernih, licin, dan elastis. Kita mungkin merasakan nyeri ovulasi di perut atau panggul (di antara pinggul) selama masa ini.

• Perubahan hormonal lainnya

Selain ovulasi, pengendalian kelahiran, menopause, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS) semuanya dapat memengaruhi hormon dan menyebabkan keputihan.

Keputihan yang meningkat juga umum terjadi pada kehamilan dan dimulai beberapa minggu setelah pembuahan.

Jumlahnya terus meningkat seiring dengan pergeseran hormon yang mempersiapkan tubuh wanita untuk kehamilan.

• Infeksi jamur

Kandidiasis vagina, yang biasa disebut infeksi jamur, sangat umum terjadi.

Keputihan dari infeksi jamur biasanya berwarna putih, tebal, dan kental seperti keju cottage.

Hal ini sering menyebabkan rasa gatal atau terbakar.

Namun, hingga 20 persen wanita dengan infeksi jamur mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.

Perubahan hormon, obat-obatan seperti antibiotik atau steroid, kelebihan gula, atau diabetes dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.

Jika kita pernah mengalami infeksi ini di masa lalu, penyedia layanan kesehatan mungkin akan merekomendasikan untuk mencoba obat yang dijual bebas (OTC).

• Vaginosis bakteri

Vaginosis bakteri adalah kondisi vagina yang paling umum terjadi pada wanita usia 15 hingga 44 tahun.

Ini terjadi ketika keseimbangan bakteri yang sehat di dalam vagina terganggu. Bakteri berbahaya mengambil alih bakteri "baik".

Meskipun vaginosis bakteri tidak menyebar melalui kontak seksual, namun kondisi ini biasanya terjadi pada wanita yang aktif secara seksual. Risiko juga meningkat dengan banyak pasangan seksual.

Ada pun gejala vaginosis bakteri meliputi:

- Keputihan berwarna abu-abu

- Nyeri, gatal, atau rasa terbakar di vagina

- Bau seperti ikan yang kuat, terutama setelah berhubungan seks

- Rasa terbakar saat buang air kecil

- Gatal di sekitar bagian luar vagina

• Infeksi menular seksual (IMS)

Beberapa infeksi menyebar selama kontak seksual. Salah satunya disebut sebagai infeksi menular seksual (IMS) atau penyakit menular seksual.

Infeksi yang dapat meningkatkan keputihan ini meliputi:

- Klamidia

- Gonore

- Trikomoniasis

Sementara itu, gejala-gejalanya meliputi:

- Keputihan berwarna kuning terang, kehijauan, putih-abu-abu, atau abu-abu

- Keluarnya cairan seperti nanah

- Keputihan berbau amis atau berbau busuk

- Nyeri vagina

- Nyeri panggul atau perut yang tidak terkait dengan kram menstruasi

- Keluarnya cairan encer atau berbuih (berbusa) dengan bau yang tidak sedap

- Ruam atau luka

- Rasa terbakar saat buang air kecil (kencing)

Kapan harus berkonsultasi dengan dokter

Selalu ada baiknya memberi tahu penyedia dokter tentang setiap perubahan signifikan dalam keputihan.

Meskipun kuantitas saja bukanlah cara yang pasti untuk menentukan apakah ada masalah, keputihan yang memiliki karakteristik tertentu bisa lebih jelas.

Temui dokter jika kita memiliki tanda dan gejala keputihan yang tidak normal.

Untuk konteksnya, berikut ini adalah bagaimana mereka membandingkannya dengan ciri-ciri keputihan normal:

• Tanda keputihan normal

-Bening, putih, putih pucat, atau kuning pucat

-Tipis/berair atau lengket

-Tidak berbau atau berbau ringan/ tidak menyengat

• Tanda keputihan abnormal

- Hijau, abu-abu, atau kuning cerah

- Konsistensi menggumpal, seperti nanah, berbusa, atau berbuih

- Bau yang kuat dan tidak sedap atau bau amis

Di samping itu, kita juga harus menemui dokter apabila keputihan yang berlebihan disertai dengan:

- Pembengkakan, kemerahan, atau gatal-gatal di sekitar area vagina

- Vagina atau saluran kencing terbakar

- Nyeri perut

- Nyeri panggul yang tidak berhubungan dengan haid

- Ruam atau luka

- Haid yang terlewat

Berbagai alat pengujian di rumah, misalnya, untuk kehamilan, tingkat pH, flora vagina, dan IMS, dapat membantu kita menentukan apakah beberapa penyebab keputihan berlebih mungkin berperan dalam kasus.

Meskipun begitu, hasil apa pun tetap harus dikonfirmasi oleh dokter.

Mencegah keputihan yang berlebih

Keputihan yang normal tidak dapat dicegah dan tidak seharusnya dicegah.

Namun, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko beberapa penyebab abnormal keputihan berlebih seperti infeksi dengan cara-cara ini:

- Usap dari depan ke belakang saat membersihkan area kewanitaan untuk mengurangi risiko masuknya bakteri ke dalam saluran kemih

- Kenakan pakaian dalam yang dapat bernapas untuk menjaga area tersebut tetap kering

- Hindari mengenakan celana ketat

- Ganti pakaian saat basah seperti setelah berolahraga atau berenang

- Hindari bak mandi air panas

- Bersihkan di sekitar lubang vagina dengan air saja

- Hindari bahan kimia dari deterjen, kertas toilet beraroma, atau produk kebersihan kewanitaan beraroma seperti pembalut dan tampon

- Lewati douching yang mengganggu flora normal di vagina

- Gunakan alat penghalang seperti kondom selama hubungan seksual untuk membantu melindungi dari IMS

- Hindari kondom lateks atau gel pembunuh sperma yang mungkin membuat kita iritasi

Pada dasarnya, keputihan yang tidak normal atau berlebihan biasanya disebabkan oleh sesuatu yang dapat diobati.

Jika jumlah yang berlebihan masih terjadi setelah pengobatan, bicarakan dengan dokter dan jangan malu mengatakannya.

Ini adalah percakapan yang sangat normal bagi sehingga mereka dapat membantu masalah kita dengan tepat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/17/181008820/ketahui-penyebab-keputihan-yang-berlebihan-dan-cara-mencegahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke