Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Alasan yang Bikin Wanita Menolak Diajak Cuddling

KOMPAS.com - Cuddling bisa menjadi salah satu cara untuk mempererat keintiman dalam sebuah hubungan.

Dalam hal ini, penelitian menunjukkan kalau pria sangat menyukai cuddling sebagai kontak fisik yang membuatnya merasa bahagia.

Tapi ternyata hal itu tidak berlaku bagi wanita, sebab ternyata tidak semua wanita menyukai cuddling.

Alasan utamanya adalah sensasi tidak nyaman setelah berpelukan semalaman dan hal itu membuat mereka tidak ingin mengulanginya lagi.

Cuddling dengan pasangan bisa menjadi cara jitu untuk menjalin keintiman, mengekspresikan kasih sayang, hingga membina kedekatan satu sama lain.

Tapi di balik manfaatnya, ternyata tidak semua wanita bisa menikmati sesi cuddling yang nyaman.

Tak jarang mereka akan menolak ajakan cuddling dari pasangannya karena sejumlah alasan.

Melansir Cosmopolitan, berikut hal-hal yang membuat para wanita menolak diajak cuddling berdasarkan survei internal yang sudah mereka rangkum.

1. Tidak suka sensasi setelah cuddling

Beberapa wanita mengaku risih setelah melakukan cuddling, apalagi jika dilakukan semalaman dan dipeluk dari belakang atau spooning.

Posisi ini memungkinkan wanita merasakan panas berlebihan yang membuatnya berkeringat sepanjang malam.

Biar si dia tidak menolak ajakan kita, mungkin para pria harus mencari posisi cuddling yang lain agar pasangannya merasa nyaman dan tidak menolak diajak bermesraan.

2. Badan seperti tertindih

Cuddling memang melibatkan pelukan dalam waktu yang cukup lama, hal ini rupanya membuat wanita merasa pegal karena tubuhnya seperti tertindih beban berat.

Kebanyakan wanita mengaku tidak suka dengan sensasi ini dan tak jarang mereka akan menolak ajakan cuddling dari pasangannya.

3. Pasangannya ereksi

Kontak fisik antara pria dan wanita saat melakukan cuddling dapat membangkitkan gairah pria dan membuatnya ereksi.

Penis yang ereksi ini bisa membuat wanita merasa tidak nyaman karena seperti ada sesuatu yang mengganjal di punggung atau perutnya.

4. Pria mengambil alih ranjang

Kebanyakan pria secara tidak sadar mengambil alih separuh dari kapasitas kasur ranjang saat cuddling.

Hal tersebut lantas membuat pasangannya merasa tidak kebagian tempat untuk menikmati waktu tidur yang berkualitas.

Kebiasaan yang satu ini dapat membuat pasangan merasa tidak nyaman dan tidak bisa menikmati waktu istirahat.

5. Tidak suka berbagi bantal

Posisi cuddling biasanya dilakukan sedekat mungkin bahkan hanya menggunakan satu bantal untuk dua orang agar lebih romantis.

Padahal, beberapa wanita tidak menyukai berbagi bantal dengan pasangannya karena membuat waktu tidurnya terganggu.

6. Tidak menyukai bau mulut

Kedekatan yang begitu intens saat berpelukan juga bisa membuat wanita menolak ajakan untuk saling cuddle sepanjang malam.

Sebagian dari wanita tidak bisa menikmati momen kebersamaan ini karena bau mulut yang tercium selama cuddling.

7. Tidak bisa istirahat dengan tenang

Mungkin hal ini tidak hanya dirasakan wanita, tapi juga banyak pasangan pria.

Ya, cuddling yang melibatkan kontak fisik sepanjang malam ini memang kerap membuat pasangan tidak bisa tidur nyenyak.

Sebab ada beberapa sensasi seperti pegal saat lengan dijadikan bantalan kepala, atau posisi tidur terasa tidak leluasa.

Maka dari itu, pasangan harus memerhatikan betul posisi cuddling yang sama-sama bikin nyaman bagi pasangannya.

Atau bila perlu hanya melakukan aktivitas romantis ini setelah sesi bercinta, atau di momen-momen kalau sedang rindu dengan pasangan.

Sesi cuddling yang seperti itu jelas bisa membuat masing-masing pasangan dapat merasakan esensi atau manfaatnya dalam hubungan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/27/162322020/7-alasan-yang-bikin-wanita-menolak-diajak-cuddling

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com