Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Red Flag Menjelang Pernikahan yang Kerap Diabaikan Pasangan

Persiapan yang rumit dan mendetail bisa membuktikan kualitas hubungan pasangan tersebut termasuk potensi masalah di masa depan.

Ironisnya, banyak pasangan kerap tidak menyadari tanda bahaya tersebut atau sengaja mengabaikannya.

Red flag yang bisa dikenali menjelang pernikahan

Beberapa orang menilai, red flag tersebut hanya muncul sesaat dan akan hilang sendirinya seiring dengan terwujudnya pernikahan impian.

Faktanya, hal tersebut bisa jadi tanda akan masalah laten yang selama ini terpendam.

Berikut adalah sejumlah red flag yang muncul menjelang pernikahan dan menandakan hubungan kita sebenarnya bermasalah.

Tidak sepakat soal anggaran pernikahan

Leora Soleymani, perencanaan pernikahan yang berbasis di Los Angeles, California mengatakan ketidaksepakatan tentang anggaran pernikahan selalu jadi peringatan besar soal .

"Banyak pasangan, paling sering pengantin wanita, tidak realistis tentang apa yang mereka mampu. Bayangkan saja kehidupan masa depan mereka," katanya.

Ashley Douglass, pakar perencana pernikahan lainnya, mengatakan diskusi soal anggaran pernikahan bisa menjadi ujian bagi banyak pasangan.

"Salah satu dari keduanya mungkin berasal dari latar belakang sosio-ekonomi yang sangat berbeda," katanya.

"Beberapa orang mungkin memerlukan pemeriksaan realitas dan diingatkan bahwa pernikahan bukanlah kompetisi untuk menyesuaikan diri dengan orang-orang yang keren."

Hal ini menjadi tanda hubungan yang tidak sehat sehingga berbahaya untuk jalannya hubungan di masa depan.

Salah satu pihak enggan terlibat dalam persiapan pernikahan

Dalam beberapa kasus, calon pengantin pria sama sekali tidak tertarik untuk terlibat dalam persiapan pernikahannya.

Perilaku ini bukan hal lazim dan malah bisa menjadi red flag untuk hubungan tersebut.

Setidaknya kedua belah pihak harus saling memberikan masukan sebagai bentuk kepedulian.

Tidak akur dengan keluarga pasangannya

Hal ini menandakan potensi konflik pasangan tersebut dengan keluarga besarnya di masa mendatang.

Meski demikian, pasangan bisa tetap hidup bahagia selama bisa mengantisipasi kondisi tersebut.

Menjadi pasif-agresif atau mempermasalahkan detail kecil dapat menunjukkan masalah hubungan yang lebih besar di kemudian hari.

"Jelas akan ada keputusan yang lebih besar dalam hidup daripada warna bunga apa yang akan Anda miliki, jenis linen yang akan Anda gunakan, atau pita mana yang akan Anda sewa untuk pernikahan Anda," kata Leora Soleymani.

"Bagaimana pasangan berkomunikasi satu sama lain selama ini waktu sangat penting dan mengatakan banyak tentang hubungan mereka," terangnya.

Sering curhat

Banyak kasus ketika calon pengantin malah sering mencurahkan keluh kesah hubungannya, bukannya mempersiapkan pernikahannya.

"Anda seharusnya menangis kepada tunangan Anda. Dalam hubungan yang sehat, mereka harus menjadi orang yang menenangkanmu atau memberimu kedamaian yang kamu butuhkan. Jika merekalah yang memperburuk situasi, itu bukan pertanda baik," pesan Soleymani.

Hal ini juga menjadi red flag karena menandakan minimnya keterbukaan di antara calon suami istri.

Bersikap kasar

Kita juga harus waspada apabila pasangan bersikap kasar atau tidak sopan terhadap perencana pernikahan yang disewa.

Masa persiapan ini memang bisa saja penuh tekanan namun bukan alasan untuk membenarkan perilaku jahat.

"Merencanakan pernikahan Anda seharusnya menjadi waktu yang menyenangkan, jadi jika Anda tidak bisa melihat kebaikan di waktu yang paling luar biasa dalam hidupmu, kapan lagi?" kata Soleymani.

Akibatnya, mereka tidak menikmati momen tersebut, yang bisa semakin buruk saat sudah menikah.

"Mereka frustrasi dengan segalanya, dan mungkin ingin membatalkannya, tetapi mereka akan berkata, 'Kita sudah sampai sejauh ini, kita akan menikah, kita telah menginvestasikan begitu banyak uang, dan kami harus melakukannya,'" kata Soleyman.

Sayangnya, banyak pasangan seperti ini kemudian gagal mempertahankan pernikahannya karena tidak ada keyakinan di dalam dirinya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/15/163044820/10-red-flag-menjelang-pernikahan-yang-kerap-diabaikan-pasangan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com