Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Trik Jitu agar Proses Bikin Tato Tidak Terasa Sakit

KOMPAS.com - Membayangkan kulit ditusuk jarum mungkin jadi satu hal yang kerap dikhawatirkan banyak orang saat baru pertama kali membuat tato permanen.

Tapi sebenarnya ada trik tersendiri agar pengalaman pertama saat bikin tato tidak terasa menyakitkan.

Bagi pemula, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah melakukan riset tentang bagian tubuh mana yang ingin ditato untuk pertama kali.

Menurut laporan Insider, ada beberapa bagian tubuh yang cenderung tidak terlalu sakit saat kulit dirajah jarum bertinta. Seperti di bagian tubuh yang dilapisi lemak tebal di area betis, punggung atau lengan.

Selain memikirkan bagian tubuh yang akan ditato untuk pertama kali, ada beberapa tips lain agar pengalaman pertama saat membuat tato tidak terasa mengerikan.

Melansir Insider, beberapa tattoo artist berpengalaman menyarankan beberapa trik berikut saat membuat tato bagi pemula.

1. Coba pakai krim anastesi

Stu Hepcat, seorang seniman tato dan pemilik Hepcat Tattoos di Glasglow, Skotlandia mengatakan bahwa krim anastesi cukup populer bagi pemula.

Dia mengatakan bahwa di awal kariernya, krim anastesi tidak sebagus seperti zaman sekarang, sehingga banyak orang yang enggan menggunakan krim tersebut.

Tapi saat ini, krim anastesi yang diracik khusus untuk membuat tato sudah banyak ditemukan dan digunakan tattoo artist.

"Krim anastesi jauh lebih baik. Dulu mungkin tidak berhasil, tapi sekarang krim itu sangat berguna," katanya.

Namun Hepcat mengingatkan kalau penggunaan krim anastesi pada saat membuat tato berukuran besar sebaiknya perlu ditinjau lagi.

Sebab kebanyakan krim tato efek anastesinya bisa hilang setelah satu setengah jam, yang pada gilirannya rasa sakit saat kulit ditusuk jarum bisa membuat orang kaget dan merasa tidak nyaman.

Di sisi lain, krim anastesi sebaiknya hanya digunakan pada tato berukuran kecil.

Pelanggan hanya perlu menanyakan apakah studio tato menyediakan krim tersebut atau tidak. Jika tidak tersedia, pelanggan bisa membelinya melalui toko online.

2. Mulai dengan tato kecil

Bagi pemula, ada baiknya mencoba membuat tato dengan ukuran lebih kecil terlebih dahulu.

Cara ini setidaknya bisa membuat kita lebih menyadari tingkat nyeri yang dihasilkan dalam proses pembuatan tato.

Tanpa pemahaman rasa nyeri yang disadari sejak awal, kemungkinan kita akan menyesal dan tidak ingin lagi membuat tato di kemudian hari.

3. Perbanyak istirahat

Barry Hua, seniman tato terkenal yang berbasis di New York, Amerika Serikat mengatakan, saat membuat tato bagi pemula lebih baik perbanyak waktu untuk istirahat.

Pengalaman pertama pada saat menjalani proses pembuatan tato setidaknya harus dilakukan senyaman mungkin.

Jika kita merasa kesakitan, lebih baik minta waktu istirahat untuk menenangkan diri. Setelah itu, proses membuat tato bisa dilanjutkan kembali.

"Kalau butuh waktu istirahat, komunikasikan dengan si pembuat tato. Ambil waktu istirahat sesuai dengan kebutuhan kita," ujar Hua.

4. Istirahat yang cukup sebelum membuat tato

Sepertinya penting untuk memastikan kita memiliki waktu istirahat yang cukup sebelum membuat tato.

Cara ini setidaknya dapat membuat kita lebih tenang dan tidak cemas saat prosesnya berlangsung.

Atau bila perlu siapkan makanan dan minuman favorit kita saat membuat tato di studio. Menurut Hua, kita akan merasa jauh lebih rileks dan nyaman selama sesi.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/20/093438720/4-trik-jitu-agar-proses-bikin-tato-tidak-terasa-sakit

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com