Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Sifat yang Diturunkan Ayah, dari Berat Badan hingga Kesuburan

KOMPAS.com - Mungkin, sedikit sulit untuk mengetahui dari pihak mana sifat seseorang diturunkan, entah dari ibunya, maupun ayahnya.

Hal itu juga dikatakan oleh konselor genetik berlisensi dan Direktur Program Pascasarjana Konseling Genetik di The Ohio State University Wexner Medical Center, Dawn Allain.

Menurut dia, hampir semua sifat dipengaruhi oleh berbagai gen berbeda dan seseorang akan mewarisi beberapa di antaranya dari setiap orangtuanya. Belum lagi, faktor lingkungan pun berperan.

Kendati demikian, Allain mengatakan bahwa sebenarnya ada beberapa hal yang dapat memberitahu seseorang sifat yang didapat dari ibu, mana dari ayah.

Misalnya, dengan gen dominan, yang paling mudah terlihat, di mana sifat dan ciri fisik kedua orangtua langsung diturunkan pada kita.

Lalu, ada pula faktor gen resesif dan X-linked, yang hanya ditemukan di kromosom X dan diturunkan dari ibu.

Sifat yang hanya diturunkan dari ayah pun sebenarnya ada. Misalnya saja, lima sifat yang dikutip dari The Healthy, berikut ini.

  • Seberapa mudah berat badan naik

Hal pertama yang kita warisi dari ayah adalah seberapa mudah berat badan naik. Jadi, setiap manusia memiliki dua jenis lemak dalam tubuh.

Pertama, ada lemak baik yang meningkatkan metabolisme dan membantu kita mempertahankan berat yang sehat.

Lalu, ada lemak jahat atau lemak putih yang bisa menyebabkan obesitas dan penyakit jika ada terlalu banyak.

Menariknya, jika lemak baik diturunkan dari ibu, lemak putih yang "jahat" justru diwariskan dari ayah.

Dalam studi yang diterbitkan di Nature Communications, jumlah lemak jahat yang kita simpan, terutama di sekitar organ dalam, diturunkan dari ayah.

Kendati demikian, perlu diingat bahwa genetika bukan satu-satunya faktor yang membuat berat badan mudah bertambah.

Sebab, pilihan gaya hidup memiliki pengaruh lebih besar terhadap berat badan.

  • Pubertas lebih cepat

Pubertas dan perubahan pada tubuh yang datang bersamanya, seperti jerawat, suara yang memberat, dan menstruasi adalah tanda seorang anak remaja mulai beranjak dewasa.

Genetika kedua orangtua memang berperan dalam hal ini.

Kendati demikian menurut studi yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, jika pubertas terjadi lebih cepat, misalnya sebelum usia delapan tahun pada anak perempuan dan sembilan tahun pada anak laki-laki, itu disebabkan oleh gen yang diturunkan dari ayah.

Lebih spesifiknya lagi, tim peneliti menemukan, mutasi genetik dapat memicu pubertas prematur. Artinya jika kita memilikinya, kita akan mengalami pubertas lebih dulu dari teman-teman kita.

  • Jenis kelamin anak-anak 

Tentu, gen dari kita dan pasangan akan menentukan jenis kelamin anak.

Namun, bukan hanya gen kita yang berpengaruh lho dalam menentukan jenis kelamin anak, tapi juga gen ayah kita.

Jadi menurut sebuah studi yang diterbitkan di Evolutionary Biology, seorang pria dengan banyak saudara laki-laki biasanya akan lebih mungkin memiliki anak laki-laki.

Sementara itu, pria dengan banyak saudara perempuan kemungkinan akan memiliki anak perempuan.

  • Kesuburan

Menurut studi yang diterbitkan di Science, kesuburan seorang perempuan kemungkinan akan diturunkan dari gen ayahnya.

Dalam sel telur normal, bagian sel yang disebut sentriol dihilangkan sebagai bagian dari proses perkembangan alami.

Namun, jika sentriol tidak dihilangkan, yang biasanya disebabkan karena disfungsi genetik yang diturunkan oleh ayahnya, maka perempuan itu akan mandul.

  • Kerontokan rambut

Mungkin, kita pernah mendengar bahwa bagaimana dan kapan seorang pria kehilangan rambutnya akan disebabkan oleh sifat yang diwariskan dari pihak ibunya.

Namun, sebuah penelitian yang menganalisis lebih dari 55.000 pria di dalam PLoS Genetics membuktikan bahwa itu hanyalah mitos.

Para peneliti menemukan 287 sinyal genetik independen yang terkait dengan kerontokan rambut pada pria, sementara sinyal yang ditemukan pada kromosom X hanya 40 buah saja, sementara sisanya tersebar di seluruh DNA yang diwarisi keduanya.

Artinya, justru gen yang diwariskan dari sisi ibu hanya memiliki sedikit peran pada kerontokan.

Lalu menariknya, beberapa gen yang terkait dengan kerontokan rambut juga tampaknya terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung pada pria.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/07/092418920/5-sifat-yang-diturunkan-ayah-dari-berat-badan-hingga-kesuburan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com