Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Cara Elegan Menghadapi Teman Toxic Tanpa Memicu Keributan

KOMPAS.com - Memiliki teman toxic memang sangat menguras hati, pikiran dan tenaga.

Jika terus dibiarkan, bisa saja perlakuan mereka semakin menjadi-jadi dan merugikan kita. Tapi jika dilawan, hal itu dapat memicu keributan bahkan pertengkaran yang tidak kita inginkan.

Maka dari itu, kita harus punya keberanian diri untuk mengadapi teman toxic dengan cara elegan agar kita tidak lagi berurusan dengannya.

Cara menghadapi teman toxic tanpa memicu keributan

Menghadapi teman toxic akan lebih baik jika kita menyikapinya dengan cara yang tenang dan elegan.

Cara ini juga memungkinkan kita untuk memutuskan hubungan tanpa memicu api pertengkaran dan permusuhan.

Melansir laman Mens XP, berikut cara elegan menghadapi teman toxic tanpa membuatnya sakit sakit.

1. Buat mereka sadar akan tingkah lakunya yang toxic

Terkadang, teman yang toxic tidak menyadari bahwa perilaku atau perkataannya itu membuat kita atau orang lain sakit hati.

Karena itu kita harus bisa menyadarkan mereka bahwa tingkah laku atau perkataan mereka itu sangat beracun dan salah.

Caranya adalah menemuinya langsung sesaat mereka bersikap toxic pada kita atau orang-orang di sekitarnya.

Bicarakan padanya saat itu juga bahwa kita tidak menyukai atau tidak setuju dengan perilaku toxic yang dia tunjukkan.

Kemungkinan cara yang seperti ini bisa membuat mereka berhenti untuk melakukan itu lagi karena merasa malu sudah ditegur langsung.

2. Bicarakan langsung

Hal ini akan sangat mudah jika kita sudah berteman lama dengannya. Ya, ajak si teman toxic ini berbicara langsung untuk duduk bersama dan bahas semua perilaku toxic-nya.

Mungkin saja mereka menyimpan dendam atau cemburu pada kita, sehingga membuat hubungan pertemanan jadi tidak sehat.

Dengan berbicara langsung, mungkin masih ada peluang agar pertemanan bisa berubah menjadi lebih positif.

3. Kurangi kontak

Mengurangi kontak atau berhenti bertemu dan berbicara dengannya bisa menjadi cara elegan selanjutnya.

Hindari menjawab telepon atau membalas chatnya saat mereka membutuhkan kita.

Secara perlahan, cara ini bisa membantu kita untuk membuat teman toxic tahu bahwa kita sama sekali tidak butuh dan tidak rugi jika kehilangan teman seperti dia.

4. Putus hubungan

Setelah semua cara di atas gagal memperbaiki keadaan dan tingkah lakunya semakin menjengkelkan, ini saatnya mengambil sikap tegas.

Mundur dari pertemanan itu juga tidak masalah dan akhiri pertemanan toxic demi kesehatan mental yang lebih baik.

Hindari menanggapi semua pertanyaannya, berhenti bergaul dengan mereka. Jelaskan pula bahwa kita tidak tertarik lagi untuk melanjutkan pertemanan ini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/04/03/134202020/4-cara-elegan-menghadapi-teman-toxic-tanpa-memicu-keributan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com