Angelina Jolie dan Misi Kemanusiaan di Bisnis Fesyen Ramah Lingkungan

KOMPAS.com - Aktris Hollywood Angelina Jolie kini terjun ke bisnis fesyen ramah lingkungan. Rencananya bisnis fesyennya itu bakal dirilis pada musim gugur di tahun 2023. 

Dia memanfaatkan berbagai bahan sisa untuk membuat karya baru yang eksklusif dan lebih bernilai.

Bahkan apa yang dilakukannya itu juga membawa visi dan misi berkelanjutan dengan keinginannya untuk merevolusi industri mode yang semakin mengkhawatirkan bagi perajin hingga keberlangsungan lingkungan.

Baru-baru ini Angelina Jolie tengah sibuk mengurus lini fesyen Atelier Jolie yang baru dirilisnya melalui unggahan di Instagram @atelierjolieofficial.

Melalui lini bisnis berkelanjutannya itu, bintang film Maleficent tersebut ingin berperan menjadi penghubung antara pelanggan dan desainer atau pengrajin dari seluruh dunia untuk menggaungkan misi kemanusiaan sekaligus keberlanjutan.

Atelier Jolie sengaja digagas untuk fokus pada lini busana yang menggunakan material dead stock alias sisa produk musiman, produk rusak hingga produk fesyen retur untuk disulap kembali menjadi karya eksklusif, vintage, dan bernilai.

Dalam unggahannya, Atelier Jolie menggambarkan dirinya sebagai merek yang mewadahi individu kreatif untuk bersatu dengan berbagai penjahit terampil, pembuat pola dan pengrajin dari seluruh dunia.

Konsep ini tumbuh dari keprihatinan Jolie terhadap desainer, penjahit hingga pembuat baju yang sudah pernah bekerja sama dengannya selama bertahun-tahun.

"Inisiatif ini bertujuan untuk memperbaiki dan mendaur ulang barang-barang dari lemari, menyempurnakan kecocokan, menghidupkan kembali apa yang telah terbuang dan menjadi barang berkualitas dengan makna inklusif," tegas Angelina Jolie dalam website Atelier Jolie.

Menggali lebih dalam tentang Atelier Jolie, sebenarnya ini merupakan gagasan dari Jolie untuk mendorong siapapun yang memiliki kemampuan di bidang fesyen untuk berkreasi.

Melalui lini bisnis berkelanjutannya itu, Jolie ingin menjadi sebuah jembatan antara pikiran kreatif, konsumen cerdas serta menghubungkan dengan karya unik, khas, serta karya yang inklusif.

Dia juga bercita-cita untuk membina komunitas berbasis kreativitas dan inspirasi tanpa batas, tanpa melihat batasan latar belakang sosial-ekonomi.

Proyek ini juga digagasnya untuk menyoroti masyarakat terpinggirkan dan mendukung para kreatif dengan penawaran magang hingga meningkatkan keahlian mereka.

Tidak cuma itu, sebagai anggota dari Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), perempuan berusia 47 tahun ini juga ingin melibatkan misi kemanusiaan.

Melalui lini mode berkelanjutan miliknya, Angelina Jolie ingin memberdayakan orang-orang, pedagang hingga pengungsi untuk terlibat dalam setiap prosesnya.

Dia juga mengumumkan niatnya itu untuk berkolaborasi dengan seniman hingga para kreator dari seluruh dunia.

Tujuannya hanya satu yaitu untuk mempromosikan kekayaan serta warisan budaya untuk mendukung pengembangan bisnis mereka sendiri.

"Lalu mengapa kita menginginkan label dari desainer? Mengapa hanya membeli desain orang lain kalau kita bisa membuatnya sendiri," kata Jolie seperti dilansir Fashion Network.

Bintang "Salt" itu juga menegaskan bahwa kita semua bisa mengumpulkan, menghargai dan berkreasi untuk diri kita sendiri melalui pakaian.

"Fashion adalah seni dan saya punya kesempatan untuk bermain di ranah itu selama bertahun-tahun."

"Saya telah mendesain pakaian dan belajar tentang siluet dan desain dari banyak orang serta penjahit terbaik," paparnya lagi.

Terjunnya Angelina Jolie ke lini fesyen ramah lingkungan ini pun seolah membawa sentuhan baru dalam industri fesyen di mata konsumen.

Dia begitu menekankan demokratisasi, keberlanjutan, pemberdayaan serta bisnis fesyen yang menjanjikan masa depan yang lebih cerah, baik bagi lingkungan, sosial dan ekonomi.