Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Hal yang Sebaiknya Tidak Diungkapkan dalam Wawancara Kerja

KOMPAS.com - Wawancara kerja adalah kesempatan bagi perusahaan untuk lebih memahami kandidat dan menentukan apakah kita cocok dengan budaya perusahaan itu atau tidak.

Namun perlu diingat, memberikan terlalu banyak informasi dapat mengurangi peluang kita untuk mendapatkan pekerjaan.

Dikutip laman Investopedia, inilah empat hal yang sebaiknya tidak diungkapkan dalam wawancara kerja.

1. Terlalu banyak memberikan informasi pribadi

Saat wawancara, perekrut akan mengajukan pertanyaan untuk mempelajari lebih banyak tentang kandidat. Namun, penting untuk menjaga jawaban kita dalam batasan profesional.

Menurut Jane Trnka, direktur eksekutif di Career Resource Center di Rollins College Crummer Graduate School of Business, detail pribadi tidak relevan dengan kemampuan kita dalam menjalankan tugas.

Jadi, cukup jawab "iya" jika kita ditanya apakah memiliki alat transportasi, tanpa perlu memberikan rincian seperti biaya perbaikan mobil dan sebagainya.

Kecuali ada kebutuhan akan akomodasi medis, Trnka juga menganjurkan agar tidak mengungkapkan riwayat medis pribadi.

Selain itu, jangan membagikan pandangan pribadi tentang politik, agama, dan ekonomi kecuali jika topik-topik ini terkait dengan pekerjaan yang dilamar.

Beberapa kandidat seringkali membagikan terlalu banyak detail pribadi dalam rangka bersikap ramah.

Kristen Zierau, direktur eksekutif rekrutmen di JMJ Phillip Executive Search menyebutkan bahwa hal itu bisa merugikan dalam proses wawancara.

"Perusahaan yang mengevaluasi kita tidak perlu mengetahui masalah pribadi seperti perceraian atau kesulitan keuangan yang dialami," ujarnya.

2. Menghina kantor lama

Hindarilah menghina kantor atau perusahaan lama dalam wawancara kerja.

Kristin Scarth, manajer layanan karier di Employment BOOST mengaku heran terhadap banyaknya kandidat yang berbicara buruk mengenai mantan atasan atau rekan kerja.

"Sebagai manajer perekrutan, yang saya pikirkan adalah 'mereka juga akan melakukannya pada saya'," jelas Scarth.

"Saat wawancara, kita tidak perlu menyebutkan ada masalah dengan bos atau rekan kerja sebelumnya, karena jika kita memiliki masalah di sana, seolah-olah kita mengalami masalah yang sama di mana pun kita bekerja."

Jika ditanya tentang situasi pekerjaan saat ini atau masa lalu dan harus menjawab, maka berikan jawaban yang singkat dan netral.

"Jika kita tidak lagi bekerja di perusahaan itu, jelaskan alasannya. Jika kita dipecat, katakan jujur dan sampaikan secara ringkas apa yang sudah dipelajari," tutur Tracy Cashman, wakil presiden senior WinterWyman Executive Search.

"Jika secara kebetulan atasan terakhir kita masih bisa memberikan referensi, sebutkan hal itu juga."

3. Memakai alasan tertentu

Selain tidak berbicara negatif tentang atasan atau rekan kerja, berhati-hatilah saat menjelaskan alasan kita menginginkan pekerjaan baru.

Cashman menyarankan agar kita tidak mengungkap keinginan untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi.

Juga, perlu diingat jawaban kita mungkin tidak selalu diinterpretasikan dengan cara yang sama.

"Misalnya, menyatakan 'saya ingin memiliki ruang untuk berkembang' bisa diartikan sebagai 'saya mudah bosan' oleh perekrut," jelas Cashman.

Sebaiknya, berikan pernyataan singkat tentang seberapa besar kita menikmati pekerjaan saat ini dan seberapa banyak yang telah dipelajari dari pengalaman tersebut.

Lalu, jelaskan kita sedang mencari kesempatan baru untuk mendapatkan hal-hal yang diharapkan dari pekerjaan baru.

Terakhir, sampaikan bahwa itulah yang membuat kita tertarik dengan posisi yang ada dan ingin bekerja di perusahaan tersebut.

4. Menunjukkan kelemahan

Jason Ma, pendiri, CEO, dan mentor di ThreeEQ yang berbasis di San Francisco memberikan cara khusus tentang cara mengungkap kelemahan kita pada perekrut.

"Jika ditanya tentang kesalahan atau kekeliruan masa lalu, jawab dengan jujur apa yang sudah kita pelajari dan bagaimana kita mengatasinya atau mengubah kelemahan menjadi kekuatan," kata Ma.

Namun menurut Chaim Shapiro, MEd, asisten direktur Office of Career Services di Touro College, pertanyaan ini menunjukkan apakah kita sudah dilatih untuk wawancara atau tidak.

"Jangan menjawab dengan memberikan kelemahan nyata yang belum ditangani --itu akan membuat mereka (perekrut) mencari kandidat lain."

Shapiro merekomendasikan fokus pada kelemahan yang bisa dianggap sebagai kekuatan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/05/152658520/4-hal-yang-sebaiknya-tidak-diungkapkan-dalam-wawancara-kerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke