Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Metode Pull-Out Lebih Efektif Cegah Hamil daripada Kondom, Benarkah?

KOMPAS.com - Metode pull-out, juga dikenal sebagai coitus interruptus atau metode penarikan, adalah salah satu bentuk kontrasepsi di mana pria mengeluarkan penis dari vagina sebelum ejakulasi terjadi.

Hal ini ditujukan agar jumlah sperma yang masuk ke dalam vagina menjadi lebih sedikit.

Namun, metode pull-out tidak semudah yang dibayangkan. Pria harus mempunyai kendali yang baik untuk mengatur waktu dengan tepat.

Jika pria tidak dapat merasakan kapan dia mendekati orgasme atau terlalu terbawa suasana, metode ini tidak akan berhasil.

Tidak lebih efektif dibandingkan dengan memakai kondom

Metode pull-out (keluarnya penis dari vagina sebelum ejakulasi) bukanlah cara yang efektif untuk mencegah kehamilan.

Dilansir laman WebMd, metode ini hanya berhasil sekitar 78 persen. Dalam setahun, sekitar 22 dari 100 wanita masih dapat mengalami kehamilan.

Sebagai perbandingan, kondom memiliki tingkat keberhasilan sekitar 98 persen untuk mencegah kehamilan jika digunakan dengan benar.

Pada intinya, metode pull-out tidak efektif mencegah kehamilan. Namun cara ini masih lebih baik daripada tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Pull-out tidak mencegah penularan penyakit seksual

Metode pull-out tidak mencegah penyakit menular seksual seperti HIV, klamidia, gonore, herpes, atau sifilis.

Manfaat metode pull-out

Metode ini dapat dipertimbangkan dengan alasan sebagai berikut:

Selain tidak efektif mencegah kehamilan, metode pull-out memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:

  • Memerlukan kendali yang sangat tinggi bagi pria untuk menarik penis keluar sebelum ejakulasi
  • Wanita tidak memiliki kontrol atas metode ini sama sekali
  • Beberapa orang merasa metode ini mengganggu kenikmatan bercinta
  • Meskipun pria buang air kecil sebelum berhubungan seks, mereka masih mungkin mengeluarkan cairan pra-ejakulasi yang mengandung sperma

Tips menerapkan metode pull-out saat berhubungan seks

  • Gunakan metode ini bersama alat kontrasepsi lain, seperti kondom atau pil kontrasepsi.
  • Menggunakan spermisida --bahan kimia yang membunuh sperma.
  • Tidak hanya mengandalkan metode pull-out pada saat wanita berpotensi hamil.
  • Sebaiknya pria buang air kecil sebelum berhubungan seks untuk membersihkan sperma yang mungkin sudah bergerak lebih awal.
  • Menerapkan metode pull-out secara konsisten setiap berhubungan seks.
  • Saat ejakulasi, pastikan tidak ada cairan sperma yang mengenai paha atas atau selangkangan wanita. Sperma pada kulit dapat masuk ke dalam vagina.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/08/235900720/metode-pull-out-lebih-efektif-cegah-hamil-daripada-kondom-benarkah-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com