Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mengusir Semut dari Stopkontak

KOMPAS.com - Melihat semut yang keluar dari stopkontak tentu bukan hanya bikin jengkel, namun juga membuat diri khawatir.

Bagaimana tidak, selain membuat rumah nampak kotor dan berpotensi membuat kulit terasa gatal, semut-semut ini mampu menggigit kabel listrik, yang bisa membahayakan rumah.

Memang, kemungkinan besar semut akan mati setelah menggigit kabel tersebut karena tersengat listrik, namun itu tak menghalangi semut lain untuk melakukan hal yang sama.

Dikutip dari BC Pest Control, semut dapat melepaskan feromon unik saat merasa berada dalam bahaya, menjadi semacam peringatan yang memanggil bala bantuan, memicu koloni semut lain yang melakukan hal yang sama.

Ini bisa berbahaya. Sebab meski satu ekor semut yang menggigiti kabel bukanlah masalah besar, sekelompok semut yang menggigit kabel dapat merusak lapisan pelindung kabel, mengekspos logam di dalamnya, dan menyebabkan masalah listrik.

Bukan hanya itu, tubuh ratusan semut itu dapat dapat menyebabkan korsleting pada saluran keluar dan berpotensi menyebabkan kebakaran.

Masalah pun tidak berhenti sampai di situ.

Jika semut memutuskan untuk membuat sarang di dekat instalasi listrik, serbuan semut bisa membawa masuk tanah dan kelembapan dari luar untuk membangun sarang, yang meningkatkan risiko kerusakan jangka pendek dan jangka panjang.

Belum lagi, populasi semut dapat menyebar ke area lain di rumah. Sebab jika kita mencoba menyingkirkannya dari satu stopkontak di rumah, bukan tak mungkin semut akan pindah ke ruangan atau stopkontak lain.

Untuk itu, sebaiknya segera usir semut dari stopkontak saat pertama kali melihatnya.

Berikut triknya.

Gunakan semprotan insektisida

Cara termudah dan paling umum dilakukan oleh kebanyakan orang dalam mengusir semut di stop kontak adalah menggunakan semprotan insektisida.

Namun jika akan menggunakan semprotan ini, matikan listrik terlebih dahulu main breaker (pemutus utama) demi keamanan.

Setelah meakukannya, semprotkan larutan insektisida di sekitar stop kontak sambil menghindari kabel.

Jika kesulitan menemukan semut-semut dalam stop kontak, kita bisa melepas pelat dinding, yang biasanya bisa dilepas dengan menggunakan obeng sederhana.

Lalu sekali lagi, jangan lupa untuk memperhatikan dan memastikan daya telah mati. Kita pun bisa menghubungi ahli listrik untuk membantu.

Insektisida sendiri akan membunuh semut dalam beberapa detik setelah kita menyemprotkannya. Berusahalah membasmi semut sebanyak mungkin.

Gunakan perangkap semut

Insektisida hanya akan membunuh semut yang dapat kita lihat, bukan semut yang bersembunyi di bagian dalam stop kontak.

Karena itu, perangkap semut mungkin bisa membantu.

Perangkap semut menggunakan racun yang menyerang sistem saraf dan saluran pencernaan semut, meski membutuhkan waktu beberapa jam sebelum bekerja.

Kendati demikian, racun ini bisa disamarkan sebagai makanan yang dibawa semut kembali ke sarangnya. Sehingga racun itu menyebar ke seluruh koloni semut dan membunuh semuanya.

Perangkap semut yang dijual di pasaran pun biasanya tidak sulit digunakan. Bahkan, umumnya kita tidak perlu mencampurkan zat kimia atau menyentuh bahan apapun.

Namun perlu diingat, kita perlu memikirkan makanan umpan dengan tepat.

Sebab, beberapa semut tertarik pada makanan manis, sementara beberapa semut lainnya lebih menyukai makanan berprotein dan lemak.

Lalu jika semuanya sudah siap, kita hanya perlu memasang beberapa perangkap di sekitar stop kontak yang terdampak. Selain itu, kita juga bisa memasangnya di sepanjang jejak bau semut, lalu tunggu beberapa hari.

Menghilangkan jejak bau

Dalam bergerak dan pulang ke sarangnya, semut bergantung pada jejak bau yang ditinggalkannya. Artinya, jika kita ingin memastikan agar semut tidak bisa kembali ke sarang di stop kontak, hilangkan saja bau ini.

Ada banyak cara melakukan ini:

  • Menggunakan semprotan insektisida yang sama dengan yang kita gunakan untuk membunuh semut.
  • Menggunakan cuka putih atau larutan pemutih. Cuka lebih aman dan lembut, tetapi pemutih yang diencerkan akan bekerja dengan baik jika tidak khawatir akan terhirup atau rusak.

Apa pun yang digunakan, semprotkan pada jejak aroma.

Namun karena tidak ada cara untuk melihat rute yang sebelumnya digunakan semut dengan mata, kita harus mengandalkan pengamatan sebelumnya.

Menggunakan peppermint dan kayu manis

Jika ingin cara yang lebih alami unuk mengusir semut dari stop kontak, gunakan kayu manis dan peppermint.

Semut membenci aroma kuat dari herba dan rempah karena dapat membuatnya kehilangan arah dan bingung sehingga terus menghindarinya.

Kita bisa memanfaatkannya. Sebab meski tidak akan membunuh semut, aroma kuat dapat membuat stop kontak dan area sekitarnya tidak dapat ditinggali.

Taburkan saja kayu manis bubuk di depan titik masuk dan jalur menuju sarang dan terowongan. Lalu, gunakan beberapa tetes minyak esensial peppermint yang telah dicampur dengan air bersih dan gunakan layaknya insektisida.

Kita juga bisa membeli semprotan, lalu menyemprotkan cairan minyak peppermint ke seluruh stopkontak dan hindari kabel.

Dengan ini, semut harus melarikan diri dari sarang dan tidak bisa kembali lagi.

Bahkan menariknya lagi, aroma dari peppermint dan kayu manis akan tetap menempel guna mencegah semut kembali menimbulkan masalah serupa.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/23/120000920/tips-mengusir-semut-dari-stopkontak

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com