Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hindari, 9 Kebiasaan Menjengkelkan yang Bisa Merusak Persahabatan

Kita mungkin menilai perilaku itu sebagai hal sepele namun sebenarnya menyakiti hati sahabat.

Jadi, penting untuk mulai memperbaiki diri agar pertemanan yang berharga itu tetap terjaga.

Apa saja kebiasaan yang sebaiknya dihindari?

Menunggu dihubungi

“Kurangnya komunikasi adalah pembunuh No. 1 dari semua hubungan, termasuk persahabatan,” kata ahli saraf Sanam Hafeez, PsyD, direktur Layanan Psikologis Konsultasi Komprehensif di New York City.

Kita tidak harus selalu menjadi orang pertama yang menghubungi namun cobalah melakukan upaya rutin dan konsisten untuk menelepon, mengirim pesan, dan mengundang teman bertemu.

Menjadi orang yang pertama kali membangun relasi bisa menunjukkan pada sahabat jika mereka adalah orang yang penting bagi kita.

Memaksakan opini politik dan ideologi

Terus-menerus mengemukakan topik kontroversial dapat mengganggu teman dan merusak suasana, terutama jika pandangan kita berbeda.

"Jika Anda terus-menerus berbicara tentang pandangan politik atau agama Anda dengan cara yang memperjelas bahwa Anda benar dan orang lain salah, itu akan cepat menjadi membosankan," jelas analis perilaku Wendy Patrick, PhD.

Memiliki sahabat dengan opini berbeda bisa membantu kita membangun empati sehingga tak ada perlunya memaksakan sesuatu.

Tidak fokus saat teman bicara

Hindari kebiasaan asyik dengan ponsel, bengong, melamun dan sikap tidak peduli lainnya saat teman berbicara.

"Cara utama kita menunjukkan perhatian orang adalah dengan mendengarkan dengan penuh perhatian," jelas Patrick.

Tidak membalas chat lebih dari sehari

"Jika Anda "bukan pengirim pesan", tetap penting untuk mengakui dan menanggapi komunikasi elektronik teman Anda," kata Hafeez.

Ini termasuk chat di Whatsapp, mengirim meme di Instagram hingga teks grup yang melibatkan kita.

Luangkan waktu untuk membaca dan menanggapi teks dan obrolan dari teman sebagai cara memelihara komunikasi.

Membatalkan janji mendadak

Kebiasaan menjengkelkan ini ada dalam banyak persahabatan, yang dampaknya bisa sangat merusak.

"Ketika itu terjadi secara kronis, itu adalah sinyal yang jelas bagi teman Anda bahwa mereka bukan prioritas Anda," jelas Hafeez.

Ketika kita membatalkan janji pada detik terakhir, gangguan lain juga dialami teman kita seperti perubahan reservasi, rencana transportasi, atau aktivitas.

“Berbicara negatif tentang orang lain atau teman lain kepada teman Anda menunjukkan bahwa Anda tidak dapat dipercaya atau setia,” jelas Hafeez.

Kebiasaan bicara buruk juga membuat teman kita bertanya-tanya soal komentar kita terhadapnya saat mereka tidak ada.

Berbagi kabar baik

Anda tidak akan pernah membagikan rahasia teman Anda, tetapi berhati-hatilah dalam membagikan berita apa pun yang bukan milik Anda," pesan Hafeez.

Misalnya promosi pekerjaan, kehamilan, atau pernikahan karena mencuri momen mereka untuk membagikan kabar bahagia itu sendiri.

Sering terlambat

Bagi sebagian orang, terlambat 15 menit untuk setiap acara adalah hal yang biasa sehingga dianggap kebiasaan.

Tapi itu tidak lucu karena merugikan waktu orang lain.

"Itu benar-benar menjengkelkan dan tanda bahaya bahwa Anda tidak menghargai waktu teman Anda," tandas Patrick.

“Tidak ada yang lebih menyebalkan daripada terus-menerus diinterupsi saat Anda mencoba berbagi sesuatu,” tambah Hafeez.

Menginterupsi juga tidak hanya secara verbal karena bisa dilakukan dengan memeriksa telepon, mengetik, berbicara dengan orang lain, dan menonton TV saat sahabat sedang berbicara.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/11/072800120/hindari-9-kebiasaan-menjengkelkan-yang-bisa-merusak-persahabatan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com