Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisakah Sesama Introvert Miliki Hubungan yang Bahagia?

KOMPAS.com - Banyak orang mengira bahwa pasangan introvert dan ekstrovert dapat menjalin hubungan yang lebih baik.

Anggapan itu bisa diterima karena dua tipe kepribadian tersebut dapat saling melengkapi satu sama lain.

Lantas bagaimana jika dua orang dengan kepribadian introvert jatuh cinta, apakah mereka dapat menjalin hubungan yang bahagia juga?

Kesuksesan hubungan dua orang dengan kepribadian introvert

Orang dengan kepribadian introvert memang cenderung punya karakter yang tertutup, seolah mempunyai dunia mereka sendiri.

Lantaran pasangan sama-sama memiliki sifat dan kepribadian yang cukup mirip, ada kemungkinan hubungan itu tidak berkembang.

Tapi bukan tidak mungkin pasangan sesama introvert dapat menjalin hubungan yang bahagia. Sebab kesuksesan dalam hubungan itu dapat dipengaruhi oleh banyak faktor.

"Banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Dua introvert bisa saja menjadi pasangan yang ideal."

"Inti dari kecocokan itu sebenarnya melibatkan bagaimana pasangan dapat memahami sifat dan kepribadian satu sama lain,"

Demikian kata Andrew Aaron, LICSW, seorang pakar hubungan dan terapis seks berlisensi seperti dilansir Happier Human.

Sesama introvert juga cenderung mudah menemukan jalan keluar jika hubungan mereka terkena masalah.

Dengan demikian, hubungan itu jauh lebih sehat dan tidak beracun.

"Memang introvert itu punya kecenderungan alami untuk menarik diri secara sosial. Tapi mereka justru bisa lebih menyenangkan dan biasanya tidak banyak keributan," tambah Aaron.

Hubungan yang lebih dalam

Salah satu alasan yang mendasari sesama introvert bisa memiliki hubungan yang bahagia karena mereka sangat mudah memahami satu sama lain.

Berkencan dengan sesama introvert, itu berarti masing-masing pasangan punya ruang, dan berbakat menjadi pendengar yang baik.

Setidaknya ada getaran yang tenang dan seimbang di antara masing-masing pasangan dan itu memungkinkan mereka memiliki hubungan yang bebas stres.

Nilai positif lainnya adalah masing-masing pasangan dapat menikmati dan melihat banyak hal dari sudut pandang yang sama.

Hubungan pun masuk ke level yang lebih dalam bahkan ketika duduk berdampingan.

"Tidak ada agresi saat memecahkan masalah , dan jika ada masalah pun tidak bakal meluas ke orang lain."

"Pasangan introvert akan memilih menghabiskan banyak waktu berkualitas di rumah dan ini bisa jadi cara untuk membangun hubungan dan kepercayaan yang lebih dalam," lanjut Aaron.

Hal-hal yang merusak hubungan sesama introvert

Di samping beberapa kelebihan dari kepribadian introvert saat menjalin hubungan, ada sejumlah faktor yang dapat membuat hubungan itu terasa hambar dan tidak bahagia.

Beberapa faktor yang bisa merusak hubungan itu meliputi tidak adanya inisiatif karena terlalu pendiam.

Kemudian keinginan introvert untuk menghindari konflik dalam hubungan juga dapat menjadi boomerang bagi hubungan itu sendiri.

Pasalnya hasrat untuk lari dari masalah bisa memicu komunikasi yang buruk sehingga pasangan menjadi pasif dan tertutup secara emosional.

Dampaknya tentu saja masalah tidak terselesaikan dengan baik dan hanya dipendam dalam jangka panjang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/11/132353620/bisakah-sesama-introvert-miliki-hubungan-yang-bahagia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com