Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Insecure pada Makanan Mempersulit Penurunan Berat Badan

Namun, metode diet seperti itu tidaklah efektif untuk semua orang, terlebih bagi mereka yang memiliki masalah "food insecurity" atau merasa takut terhadap makanan.

"Food insecurity dan obesitas sering terjadi berdampingan karena beberapa alasan," kata ahli gizi klinis dan penulis The Nourished Brain, Cheryl Mussatto, MS, RD, LD kepada Very Well Health.

"Pola makan yang seringkali terdiri dari makanan tinggi lemak, tinggi gula, dan padat energi membuat perut kenyang, harganya terjangkau, mudah didapat, tidak memerlukan banyak persiapan, dan rasanya enak."

"Kemudian, ketika orang tidak yakin bisa makan lagi, mereka mungkin makan berlebihan saat makanan atau uang tersedia," terangnya.

Apa yang dimaksud dengan food insecurity?
Insecure terhadap makanan berarti seseorang mengalami gangguan makan atau pola makan karena kekurangan uang, akses, atau hambatan lainnya.

Seseorang yang mengalami food insecurity biasanya memilih makanan yang kurang bergizi karena harganya, ketersediaannya, atau kenyamanannya.

Hal ini kemudian dapat menyebabkan kelebihan berat badan, yang pada gilirannya meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit diabetes, hipertensi, penyakit kardiovaskular, dan depresi.

Studi yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine pada bulan Maret 2021 pun menemukan bahwa orang yang mengalami food insecurity cenderung lebih gemuk dibandingkan dengan orang yang tidak mengalaminya.

Hasil penelitian juga mengungkap, walau seseorang mengikuti program penurunan berat badan insentif dengan konsultasi ke ahli gizi, tapi jika ia punya food insecurity hasil program itu kurang memuaskan.

Cara mengelola kesehatan saat mengalami food insecurity

Para peneliti menyarankan agar dokter atau ahli kesehatan untuk secara proaktif mengidentifikasi pasien yang mengalami food insecurity dan merujuk mereka ke layanan pendukung yang dapat menyediakan sumber daya.

Mussatto menambahkan, menilai ketahanan pangan, keterampilan memasak, frekuensi makan di luar dan melewatkan waktu makan dapat membantu mengidentifikasi orang-orang yang paling membutuhkan intervensi gaya hidup untuk mengatasi tingkat obesitas pada populasi food insecurity.

Seorang ahli diet yang berbasis di Boston, Lainey Younkin, MS, RDN, LD, pun merekomendasikan agar orang-orang yang mengalami food insecurity dapat mencoba mengelola berat badan dapat memperbaiki pola makan seperti:

• Menambahkan serat ke dalam makanan
Banyak makanan berserat tinggi seperti gandum, kentang, kacang-kacangan, dan lentil yang murah dan bisa dibeli dalam jumlah banyak.

• Tidak meremehkan peran stres dalam manajemen berat badan
Stres membuat hormon kortisol meningkat, yang kemudian dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi karbohidrat.

Di samping itu, kortisol juga mendorong penyimpanan lemak perut. Jadi, carilah cara untuk mengurangi stres seperti berjalan kaki, membuat jurnal, atau bermeditasi. Penting juga untuk mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas.

• Mengonsumsi makanan yang seimbang
Usahakan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein, serat, dan lemak setiap tiga sampai empat jam, daripada ngemil.

• Temukan seseorang yang membuat kita bertanggung jawab
Memiliki seseorang (misalnya, ahli gizi atau terapis) untuk membantu kita menavigasi pilihan makanan, terutama jika kita memiliki pilihan yang terbatas dapat bermanfaat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/19/083719020/insecure-pada-makanan-mempersulit-penurunan-berat-badan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com