Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi pilihan gaya hidup mana yang membuat orang bahagia sepanjang hidup mereka.
Sifatnya yang menyeluruh menyertakan sejumlah penelitian lainnya termasuk Studi Hibah yang diikuti oleh “268 lulusan Harvard dari angkatan 1939-1944, selama lebih dari 80 tahun.
Peserta dibagi menjadi dua kategori dalam kehidupannya yakni “Bahagia-Sehat” dan “Sedih-Sakit.”
Hasilnya, ditemukan tujuh kebiasaan yang membuat seseorang menjadi bahagia dan sehat di usia tuanya, dibandingkan menjadi pribadi sedih dan sakit.
Berdasarkan temuan tersebut, perilaku-perilaku inilah yang tampaknya mengarah pada kehidupan yang bahagia dan sejahtera.
Apa saja?
Mereka juga mengirimkan informasi kesehatan setiap lima tahun dan diwawancarai setiap 5-10 tahun.
Tujuannya untuk mendokumentasikan informasi yang lebih mendalam soal kualitas kebahagiaan dan kesehatan mereka.
“Menua dengan bahagia dan sehat, bukannya sedih dan sakit, setidaknya berada di bawah kendali pribadi,” terang Dr. George E. Vaillant, mantan direktur dan salah satu pionir penelitian ini, dalam wawancara terdahulu.
“Kita memiliki kendali yang besar atas berat badan kita, olahraga kita, pendidikan kita, dan penyalahgunaan rokok dan alkohol kita," jelasnya.
Selain itu, kita bisa mengubah gaya hubungan kita dengan pasangan baik lewat terapi maupun kerjakerasa pribadi.
"Hubungan kita dengan pasangan kita dan gaya koping kita dapat diubah untuk lebih baik. Kesuksesan di masa tua mungkin tidak terletak pada bintang dan gen kita, melainkan pada diri kita sendiri.”
https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/22/135140520/7-kebiasaan-yang-terbukti-bikin-orang-menua-dengan-bahagia-dan-sehat