Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tanda Kita Sebenarnya Awet Muda meski Usia Bertambah

Ada banyak faktor yang membuat jiwa kita tetap bersemangat dan menjalani hidup dengan maksimal meskipun usia bertambah.

Tak hanya olahraga rutin dan menu makan sehat tapi juga pola pikir, perilaku, dll.

“Penuaan yang baik, menurut saya, terdiri dari tiga komponen berbeda,” kata Dr. Parul Goyal, ahli geriatri di Vanderbilt Health Nashville.

Menurutnya, kategori tersebut adalah kesehatan fisik, hubungan emosional dan dukungan mental.

Berbagai elemen ini bersatu kita  menjalani kehidupan yang bermanfaat, hidup, dan menyehatkan.

Berdasarkan kacamata ahli, ada sejumlah tanda perilaku yang menandakan jika kita mengalami penuaan yang baik dan tergolong awet muda.

Apa saja?

Bersedia meluangkan waktu belajar hal baru

Kecenderungan ini menandakan kesehatan kognitif kita termasuk dalam hal mental.

"Mereka menggunakan pikiran mereka, mereka melakukan latihan untuk merangsang pikiran mereka, yang berarti mereka belajar seperti keterampilan baru,” terang Goyal.

Proses belajar ini bisa terkait permainan yang baru, olahraga, bahasa, atau alat musik.

“Itu akan membantu membentuk jalur baru di otak sehingga kognitifnya tetap kuat,” katanya.

Jujur tentang kebutuhan sendiri

“Sering kali, orang-orang tidak menua dengan baik karena mereka tidak berterus terang tentang kebutuhan mereka,” kata Robyn Golden, pakar kesehatan masyarakat Rush University Medical Center di Chicago.

Akibatnya, kita merasa menjadi beban atau tidak terlihat yang memicu penderitaan sendiri.

Maka, jangan ragu untuk berbagi pemikiran dan kebutuhan kita dengan teman atau keluarga saat bertambah usia.

Proses penuaan kerap mendatangkan rasa kesepian dan isolasi sehingga kehadiran teman, tetangga atau komunitas akan sangat membantu.

"Bersosialisasi juga dapat membantu kesehatan otak Anda," kata Dr. Lee Lindquist, kepala geriatri di Northwestern Medicine di Chicago.

Otak serupa dengan otot, yang membutuhkan rangsangan tertentu untuk tetap aktif.

Bersosialisasi, baik itu berbicara langsung atau melalui telepon, berinteraksi dengan orang-orang di Zoom atau bergabung dengan klub buku, adalah cara untuk melatih otak dan membuatnya lebih kuat, kata Lindquist.

Mengutamakan kesehatan fisik

Tak hanya menjaga asupan makan dan minum tapi juga kebugaran fisik.

Lindquist mengatakan orang sering kali takut aktif bergerak saat makin tua karena khawatir jatuh.

Namun berolahraga – baik berjalan kaki atau mengikuti kelas tai chi – dapat membantu mengurangi risiko jatuh.

“Karena yang terjadi jika kita memilih tidak berjalan atau memilih tidak bergerak, maka berisiko lebih tinggi untuk terjatuh," terangnya.

Saat berolahraga, penting juga untuk melatih kekuatan otot karena massa otot hilang seiring bertambahnya usia.

"Mengangkat beban, pilates, yoga, dan tai chi semuanya bisa menjadi bagian dari rutinitas latihan pembentukan otot yang baik," kata Goyal.

Kardio seperti jalan kaki, bersepeda, renang dan berlari juga baik untuk kesehatan jantung.

Melakukan hal yang kita sukai

“Saya menyukai orang-orang yang melakukan aktivitas dan menikmati hidup, dan melakukannya dengan cara yang membuat mereka senang,” kata Lindquist.

Perilaku tersebut menghindarkan kita dari rasa bosan, yang bisa jadi tanda bahaya seiring bertambahnya usia.

Hobi, pekerjaan sukarela, dan menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih adalah cara yang baik untuk melawan kebosanan.

“Sering kali, kita akhirnya meminum terlalu banyak obat dari apa yang sebenarnya kita butuhkan,” kata Lindquist.

“Tubuh Anda selalu berubah, mungkin tidak memerlukan obat-obatan tertentu.”

Merencanakan masa depan

Meskipun kita merasa tetap awet muda, pastikan memiliki rencana masa depan untuk mengantisipasi berbagai hal seperti sakit atau kondisi darurat lainnya.

“Ini bukan perencanaan untuk mengakhiri hidup, seperti rumah sakit, atau [perencanaan] Anda akan meninggal dalam enam bulan – ini perencanaan untuk 20 tahun sebelum Anda membutuhkan pertolongan,” jelas Lindquist.

Praktik ini adalah cara untuk memastikan suara kita didengar seiring bertambahnya usia, dan orang-orang di sekitar tidak mengambil keputusan untuk kita begitu saja.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/05/121359420/7-tanda-kita-sebenarnya-awet-muda-meski-usia-bertambah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com