Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Nathan, Bocah 6 Tahun yang Mampu Pecahkan Soal Matematika

Dia memiliki lima versi Monopoli yang berbeda dan tahu persis berapa harga setiap properti.

Lalu, untuk bersenang-senang, bocah berusia enam tahun ini memecahkan persamaan rumit dengan cara mencongak. 

Nathan, atau "Nathan the Number Kid" sebagaimana ia dikenal di TikTok, adalah "petasan". Demikian kata sang ibu, Rachel Katcher yang menjuluki si bocah.

"Dia memiliki rambut merah dan kepribadian serupa yang menyertainya," sebut Rachel Katcher seperti dilansir laman Today.

Salah satu video Nathan - yang menunjukkan dia berhasil menghitung persamaan panjang yang meliputi perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan bahkan akar kuadrat - ditonton s40.000 kali dalam waktu semalam.

Rachel dan suaminya, Micah, yang memang pencinta matematika, membuat soal-soal matematika ini untuk menantang Nathan sambil bepergian.

Entah dia sedang bersantai di rumahnya di Chesterfield, Missouri, makan di Chick-fil-A atau menunggu waktu tidur, Nathan memecahkan persamaan, tanpa berkeringat.

"Kalian akan bisa melihat matanya bergerak-gerak saat dia mengikuti dan memvisualisasikan angka-angkanya," kata Rachel.

"Dia 'mengalahkan' kebanyakan orang dewasa yang dia ajak bicara," sebut sang ibu.

Menghadapi hari-hari yang panjang terjebak di dalam rumah, Rachel mengambil alih tugas pendidikan untuk Nathan dan kakaknya, Evan, yang sekarang berusia 9 tahun.

Meskipun kedua anak laki-laki itu terpaut usia beberapa tahun, Rachel -di masa pandemi-mengajarkan materi yang sama kepada keduanya, agar semuanya lebih mudah.

Kemudian ketika sekolah perlahan-lahan mulai dibuka kembali, keluarga Katcher pun kembali aktif dan melakukan perjalanan  dengan mobil ke mana-mana.

Dari sana,  Rachel menyadari bahwa Nathan, yang saat itu masih berusia tiga setengah tahun, mulai menghitung bus sekolah yang dilewati.

Alih-alih memulai dari awal setiap kali masuk ke dalam mobil, Nathan akan memulai dari jumlah sebelumnya. "Saya takjub" ketika dia menghitung sampai 300-an," kata Rachel.

Tak lama setelah itu, Nathan belajar menjumlahkan dan dia bisa "benar-benar memahami" bagaimana angka-angka itu bekerja bersama.

Selain menjumlahkan angka-angka di kepalanya, Nathan juga suka menuliskannya.

Saat di taman kanak-kanak, dia mulai menulis angka pada gulungan kertas panjang, dan akhirnya bisa menulis angka dari 1 sampai 10.000.

Bangga dengan dirinya sendiri, Nathan membawa gulungan kertas tersebut ke sekolah, membuat teman-teman sekelasnya terkesan dengan dedikasinya.

"Ada 'Efek Nathan' di kelas, di mana kawan-kawannya melihat dia sebagai pemimpin matematika," kata Rachael.

Dan sebagai hasilnya, teman-teman sekelasnya mulai membuat gulungan angka sendiri.

Tren ini menjadi sangat populer sehingga guru harus meminta anak-anak berhenti membawa gulungan angka ke sekolah.

"Ruang kelas hanya akan ditutupi dengan kertas. Setiap orang memiliki gulungan, dan mereka akan terus menggulungnya," kata dia.

"Guru mengirimkan email kepada kami yang berbunyi, 'Saya suka ini, tapi kita harus berhenti karena saya bahkan tidak bisa berjalan di dalam kelas."

"Hal ini memfokuskan dirinya dan memberikannya kesempatan untuk mendapatkan penguatan positif."

"Rasanya menyenangkan. Ini adalah sesuatu yang dilakukan oleh seluruh keluarga bersama-sama. Kami bersenang-senang dengan hal itu," kata Rachel.

Sekarang setelah dia menjadi siswa kelas satu, Nathan telah mengarahkan pandangannya pada apa yang dia anggap sebagai puncak gunung matematika: kalkulus.

"Saat itulah kamu melampaui kami," canda Rachel pada dia.

Sang ibunya memberitahu Nathan, matematika dapat menjadi bagian dari kariernya di masa depan.

Meski begitu, dia mengaku tetap memandang Nathan sebagai anak laki-laki berusia enam tahun yang normal, yang ingin melakukan hal yang berbeda setiap hari.

Namun, apakah Nathan kelak akan menjadi pemain bisbol, atau penyanyi kelak? Disebut, Nathan akan selalu menjadikan matematika sebagai bagian dari hidupnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/12/071214920/kisah-nathan-bocah-6-tahun-yang-mampu-pecahkan-soal-matematika

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com