Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Olahraga Lebih Efektif Atasi Disfungsi Ereksi dari Viagra

KOMPAS.com - Kebanyakan pria dengan masalah disfungsi ereksi selalu memilih jalan pengobatan dengan konsumsi obat mengandung silneafil seperti viagra.

Tetapi sebenarnya, ada metode alternatif yang lebih aman, sehat dan jauh lebih efektif, yaitu rutin olahraga.

Menurut studi yang diterbitkan The Journal of Sexual Medicine, peneliti asal Amerika Serikat menganalisis studi-studi sebelumnya dengan melibatkan ratusan pria.

Sebagian besar pria berusia paruh baya dan memiliki masalah pada obesitas dan fungsi ereksi.

Analisis itu menunjukkan, latihan aerobik secara teratur meningkatkan skor survei tentang fungsi ereksi, terlepas dari tingkat keparahan gejalanya.

Olahraga bantu atasi masalah ereksi lebih efektif daripada viagra

Olahraga rutin terbukti meningkatkan poin fungsi ereksi pada pria yang mengalami disfungsi ereksi parah (sulit mempertahankan ereksinya).  Awalnya memiliki poin 4,9 pada skala 6-30, mendapatkan fungsi ereksi yang lebih baik.

Sebagai perbandingan, para peneliti juga meninjau efek pengobatan dengan viagra yang hanya menunjukkan peningkatan 4,8 poin.

Itu artinya, olahraga berdampak positif pada pria dengan disfungsi ereksi, bahkan memberi hasil sama baiknya dengan viagra.

Terlebih lagi, olahraga juga tidak menimbulkan efek samping seperti keluhan sakit kepala, diare, mimisan, atau nyeri dada, yang sering dialami pengguna obat kuat ini.

"Penyedia layanan kesehatan harus mempertimbangkan untuk merekomendasikan latihan aerobik secara teratur sebagai terapi bebas obat untuk pria dengan disfungsi ereksi yang berisiko rendah," tertulis dalam hasil penelitian.

Bukan hanya itu aja, penelitian lain juga menemukan efek serupa, termasuk pada studi di Universitas Harvard pada tahun 2006 yang melibatkan 22.000 pria berusia 40-75 tahun yang ditinjau selama 14 tahun.

Para peneliti menyimpulkan, pria yang rutin berlari selama 1,5 jam atau melakukan pekerjaan berat di luar ruangan selama 3 jam, kemungkinannya 20 persen lebih kecil untuk terkena disfungsi ereksi dibandingkan mereka yang tidak berolahraga.

Kemudian pria yang rutin berlari selama 2,5 jam seminggu memiliki kemungkinan 30 persen lebih rendah untuk terkena masalah ereksi yang satu ini.

Selain berlari, sejumlah olahraga yang dapat menjadi terapi masalah ereksi antara lain;

  • Bersepeda
  • Latihan di treadmill dalam intensitas sedang
  • Latihan dasar panggul
  • Latihan ketahanan
  • Berjalan dengan kecepatan sedang
  • Berenang
  • Hiking
  • Berkebun
  • Menari
  • Bermain golf
  • Tenis
  • Badminton
  • Basket
  • Ski
  • Mendayung

Pria yang ingin meningkatkan fungsi ereksinya harus berolahraga setidaknya setengah jam sehari atau setiap hari dalam satu minggu.

Menurut Harvard, durasi olahraga jika dilakukan setiap hari minimal 30 menit yang dapat dipecah menjadi 3 segmen per 10 menitnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/16/120800220/olahraga-lebih-efektif-atasi-disfungsi-ereksi-dari-viagra

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com