Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Manfaat Cuddling dalam Hubungan, Bisa Cegah Pasangan Selingkuh

KOMPAS.com - Pasangan yang rutin melakukan cuddling bisa merasakan manfaat positifnya di dalam hubungan.

Berpelukan atau cuddling tak cuma memberikan perasaan nyaman dan menjadi cara efektif menunjukkan kasih sayang.

Ada beberapa bukti yang menyebutkan, sering cuddling dapat membantu mengurangi hormon penyebab stres.

Pada gilirannya, pengurangan hormon stres inilah yang dikatakan para ahli dapat membuat hubungan semakin kuat hingga mencegah pasangan selingkuh.

Manfaat cuddling dalam hubungan

Ada sejumlah manfaat cuddling yang berdampak positif bagi hubungan. Melansir BrightSide, berikut pemaparan selengkapnya.

  • Cuddling memberi rasa nyaman

Rutin melakukan cuddling dapat membantu membangun hubungan yang langgeng dan kuat. Cara kerjanya persis seperti mencium istri atau suami sebelum berangkat ke kantor.

Menurut penelitian dan jurnal ilmiah, aktivitas romantis yang satu ini bisa merangsang hormon cinta, yaitu oksitosin.

Seiring berjalannya waktu, para ilmuwan menyadari kalau hormon tersebut dapat memicu perasaan bahagia, hangat dan cinta.

Sejumlah faktor itulah yang membuat pasangan merasa jauh lebih baik setelah melakukan cuddling.

  • Membuat kecanduan

Para ilmuwan juga menemukan oksitosin ini dilepaskan dalam jumlah besar oleh otak kita setelah melakukan kontak fisik dengan orang yang kita anggap penting.

Menurut penelitian terbaru, sederhananya, hal itu membuat kita "kecanduan" dan tubuh kita semakin menginginkannya dari waktu ke waktu.

Dengan demikian rutin cuddling dapat memperkuat ikatan emosional serta keterikatan antara pasangan. 

  • Mencegah pasangan selingkuh

Sejumlah penelitian mengatakan, orang yang sering cuddling lebih cenderung setia pada pasangannya.

Secara alamiah, laki-laki seharusnya ingin menyebarkan gen mereka, yang bisa dilakukan dengan menjalin hubungan dengan banyak perempuan.

Tetapi anehnya, oksitosin mungkin berperan dalam menentukan tingkat kesetiaan yang dimiliki.

Penelitian yang dilakukan oleh psikiater yang berbasis di Jerman, Rene Hurlemann menunjukkan, produksi oksitosin yang terjadi dapat membuat pasangan tampak lebih menarik.

Ditambah lagi, pelepasan oksitosin secara terus-menerus memicu pelepasan dopamin, senyawa kimia lain yang membuat kita merasa nyaman. Tak heran jika kita merasa ketagihan dengan orang yang sering kita peluk.

Pelepasan dopamin itu pula yang dapat menjelaskan kesetiaan pasangan ketika rutin cuddling.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/21/143649620/manfaat-cuddling-dalam-hubungan-bisa-cegah-pasangan-selingkuh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com