Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Dihujat, Korban KDRT yang Pertahankan Pasangannya Tetap Butuh Dukungan

KOMPAS.com - Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang bersikeras mempertahankan hubungannya jelas membuat kita heran, seperti kasus Dokter Qory.

Rasanya sulit memahami keputusan seseorang yang mau kembali bersama pasangannya dalam hubungan yang diwarnai kekerasan.

Tak jarang, hal itu terjadi berulang kali sehingga membuat kita marah, frustasi dan tak ingin peduli lagi.

Faktanya, kasus KDRT adalah hal yang sangat kompleks.

Meninggalkan hubungan penuh kekerasan dan pasangan yang melakukan KDRT tidak selalu mudah dan aman.

Data National Domestic Violence Hotline Texas menyebutkan, setidaknya korban KDRT kembali pada pasangannya yang melakukan kekerasan rata-rata tujuh kali sebelum akhirnya benar-benar mampu mengakhiri hubungannya.

Pentingnya tetap memberikan dukungan pada korban KDRT

Apa pun keputusan korban KDRT pada status hubungan maupun pasangannya, kita harus tetap memberikan dukungan.

Tujuannya untuk memberdayakan mereka agar tetap aman maupun akhirnya mampu memutuskan meninggalkan hubungan bermasalah tersebut.

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan agar tetap mendukung korban KDRT meskipun mereka masih mempertahankan hubungannya, antara lain:

Meningkatkan wawasan pribadi

Tingkatkan pengetahuan soal dinamika kasus KDRT agar kita bisa lebih berempati terhadap korban.

Kekerasan sering kali berkaitan dengan kekuasaan dan kendali dengan cara merusak harga diri dan self esteem seseorang.

Ada juga yang melakukannya dengan gaslighting sehingga korban mempertanyakan pemikiran atau pemahamannya sendiri.

Akibatnya, korban KDRT merasa tidak punya pilihan, baik karena ikatan rasa cinta, faktor keuangan, anak, ketakutan, dll.

Pelaku KDRT umumnya adalah manipulator lihai yang mengatur naik turun hubungan sehingga korban mudah terlena dan terjebak.

Tunjukkan rasa peduli kita

Sampaikan rasa kepedulian kita secara terbuka pada korban KDRT.

Mereka mungkin tidak mau bicara, atau bahkan membela pasangannya karena malu, takut, dll.

Cobalah untuk tidak menghakimi mereka, dan tetap bersikap terbuka dan suportif. 

Beri tahu mereka bahwa kita ada sehingga mereka tidak sendirian saat membutuhkan dukungan apa pun.

Korban KDRT sering kali merasa tidak mempunyai kendali atas kehidupannya.

Pasalnya, pasangannya sudah mengambil alih semuanya sehingga mereka sudah begitu tergantung.

Mungkin sulit untuk mendukung keputusan seseorang untuk kembali atau tetap bersama pasangannya yang melakukan kekerasan, tetapi cobalah untuk tidak mendikter apa yang sebaiknya mereka lakukan.

Dalam hubungan yang penuh kekerasan, pelaku terus-menerus merampas hak pasangannya untuk menentukan pilihan dan memiliki pemikiran atau perasaannya sendiri.

Jadi, memberikan contoh perilaku sehat kepada korban KDRT akan sangat bermanfaat.

Biarkan mereka tahu bahwa kita yakin mereka mampu untuk mengambil keputusan yang dirasa tepat dan terbaik bagi dirinya saat itu.

Sikap ini akan mengembalikan kontrol pada mereka sehingga mampu meninggalkan hubungan tersebut saat sudah benar-benar siap.

Berikan bantuan yang nyata

Tidak ada solusi yang universal untuk kasus KDRT.

Jadi cobalah memberikan dukungan dengan bantuan kecil agar korban merasa lebih aman dan lebih berdaya.

Misalnya, mendorong mereka menghubungi layanan bantuan atau konselor tanpa harus langsung mengambil keputusan besar.

Dorong korban untuk mempraktikkan perawatan diri dengan cara apa pun yang terbaik baginya.

Self care

Mendukung korban KDRT bisa memicu trauma sekunder, yang sangat lazim terjadi.

Untuk menekan pengaruhnya pada mental dan emosional, praktik self care sangat dibutuhkan khususnya jika kita merasa frustrasi dengan sikap mereka.

Ambil langkah mundur dan luangkan waktu untuk diri sendiri guna memulihkan diri agar bisa kembali memberikan dukungan dalam jangka panjang.

Kita harus sehat secara individu sebelum bisa membantu orang lain sehingga penting membuat batasan pribadi.

Pada akhirnya, terserah pada pilihan korban untuk pergi atau bertahan dalam hubungan penuh kekerasan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/23/080000620/jangan-dihujat-korban-kdrt-yang-pertahankan-pasangannya-tetap-butuh

Terkini Lainnya

88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com