Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Profesi Teratas Pria yang Lebih Rentan Perselingkuhan

KOMPAS.com - Kasus perselingkuhan yang sedang marak saat ini cukup menjadi sorotan publik karena melibatkan profesi tertentu.

Meski begitu, alasan orang berselingkuh dari pasangannya mungkin akan berbeda dari satu orang ke orang lain, dan hal ini bisa terjadi di mana saja.

"Orang sering berpikir bahwa alasan utama perselingkuhan adalah karena kebutuhan seksual," kata pelatih hubungan, Laney Zukerman, kepada Bustle.

"Meskipun seks mungkin memainkan peran, namun perselingkuhan sering kali dimulai sebagai urusan emosional seperti mencari perhatian dan kecenderungan merasa bosan dalam hubungan jangka panjang apa pun yang mereka jalani," ungkap Zukerman.

Tetapi, melihat kesamaan dari profesi para peselingkuh juga sangat menarik, karena hal ini bisa membantu kita melihat apakah ada pola perilaku yang mirip.

Situs yang menawarkan akses perselingkuhan, Ashley Madison, pun telah melihat kecenderungan beberapa profesi atau jenis pekerjaan yang rawan terhadap perselingkuhan sejak tahun 2002 silam.

Dan situs tersebut mencatat, para pria yang bekerja dalam sejumlah bidang pekerjaan lebih rentan untuk terlibat dalam masalah perselingkuhan, karena lebih banyak kesempatan.

Profesi yang rentan perselingkuhan untuk pria

Berikut ini adalah pekerjaan-pekerjaan yang menduduki posisi teratas memiliki kerentanan terhadap perselingkuhan untuk pria, menurut Ashley Madison.

1. Perdagangan

Pria yang bekerja di bidang perdagangan berada di urutan teratas dalam daftar.

Sebanyak 29 persen pria yang bekerja di bidang ini berpotensi terlibat dalam masalah perselingkuhan.

"Pekerjaan di bidang perdagangan sering kali memiliki jam kerja yang tidak teratur, sehingga lebih mudah bagi pria untuk terbang di bawah radar saat harus menyelinap bersama pasangan selingkuhannya."

Demikian penuturan Isabella Mise, Direktur Komunikasi di Ashley Madison, seperti dikutip dari Independent.

2. Teknologi informasi

Selanjutnya, ada pekerja di bidang teknologi informasi (IT) yang menempati urutan kedua dalam daftar dengan presentase sebesar 12 persen.

3. Pengusaha

Pengusaha berada di urutan ketiga sebagai pekerjaan yang rawan perselingkuhan, baik pada pria maupun wanita, di mana 11 persen dari kedua jenis kelamin memiliki kredensial kewirausahaan.

Menjadi seorang pengusaha adalah pilihan karier terpopuler ketiga bagi para peselingkuh.

"Salah satu alasannya mungkin karena orang-orang yang berjiwa wirausaha menyukai hal-hal dengan cara mereka sendiri, dan cenderung bertanggung jawab atas kehidupan seks mereka seperti mereka melakukan bisnis mereka," kata survei Ashley Madison.

4. Ritel dan perhotelan

Ritel dan perhotelan berada di urutan keempat, dengan delapan persen pengguna pria masuk dalam kategori ini.

Karena banyak waktu shift dan jam kerja yang tidak teratur membuat profesi ini lebih rentan terlibat dalam perselingkuhan.

5. Keuangan

Dengan tingkat stres yang tinggi membuat delapan persen pria yang bekerja di bidang keuangan dilaporkan berpotensi untuk berselingkuh.

6. Pemasaran dan komunikasi

Orang-orang yang kerja di bidang pemasaran dan komunikasi berada di urutan keenam, dengan enam persen peselingkuh adalah pria.

"Saya kira mereka adalah orang-orang yang pandai berkomunikasi dan menjual cerita, jadi mungkin mereka lebih baik dalam hal perselingkuhan," ujar Mise.

7. Kesehatan atau medis

Menariknya, bidang kesehatan atau medis menduduki peringkat atas dalam daftar karier bagi para peselingkuh, dengan lima persennya adalah pria.

Pekerjaan di bidang kesehatan terkenal memiliki tingkat stres tinggi, jadi jika perselingkuhan adalah tentang melampiaskan emosi, itu masuk akal.

Kendati demikian, apabila pasangan kita bekerja di salah satu bidang tersebut, kita tidak perlu panik karena ada begitu banyak faktor yang mempengaruhi apakah seseorang akan berselingkuh atau tidak.

"Hanya karena penelitian menunjukkan bahwa profesi tertentu lebih memiliki kesempatan untuk berselingkuh, bukan berarti seseorang yang bekerja di bidang itu akan memutuskan untuk melakukannya," kata seorang terapis bersertifikat, Jonathan Bennett.

"Memilih untuk selingkuh atau tidak melibatkan banyak faktor yang lebih dari sekadar biologi. Beberapa faktor ini adalah nilai-nilai moral, pandangan tentang kesetiaan, dan bahkan kemauan," jelas dia.

Tentu saja, ada banyak alasan berbeda mengapa perselingkuhan kerap terjadi dalam sebuah hubungan.

Namun, melihat pola siapa yang memilih untuk berselingkuh itu berguna dan, jika profesi tertentu lebih cenderung berselingkuh, mungkin penelitian lebih lanjut bisa membantu kita mencari tahu mengapa hal itu terjadi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/01/04/193329620/7-profesi-teratas-pria-yang-lebih-rentan-perselingkuhan

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com